Pembangunan Underpass Cibitung Capai 20 Persen
loading...
A
A
A
BEKASI - Pemkab Bekasi menyebutkan pembangunan underpass Cibitung di Jalan Bosih Raya, Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi yang sudah berjalan sejak tahun lalu masih terus berjalan hingga kini. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pusat sudah mencapai 20%.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Aat Barhaty mengharapkan agar pembangunan underpass itu segera rampung. Sehingga dapat mempermudah akses mobilitas masyarakat setempat.”Progres sudah sekira 20%, mudah-mudahan cepat rampung dan dapat digunakan masyarakat. Ini juga lebih cepat dari yang direncanakan,” kata Aat kepada wartawan Selasa, 16 Februari 2021 kemarin.
Selama proses pembangunan, kata dia, sejumlah rekayasa lalu lintas diberlakukan. Sebab, ada sejumlah titik atau bagian jalan yang terdampak pembangunan underpass.
Hasil rapat koordinasi antara Pemkab Bekasi, Ditjen Perkeretaapian, dan Polres Metro Bekasi memutuskan setelah bangunan di sisi timur dan barat rata maka akan dibangun jalan temporer.”Setelah jalan sementara dapat dilalui baru jalan tengah ditutup untuk proyek underpass,” ujarnya.
Saat ini konstruksi yang dilakukan membuat tandon air dalam terowongan, untuk menampung air hujan dan dialirkan melalui pompanisasi.Penggalian itu setelah badan jalan yang ada di tengah ditutup dan arus lalu-lintas melintasi jalan penghubung di sisi timur dan barat.
”Jadi nanti perlintasan sebidang KA (kereta api) di sana akan ditutup. Seperti di Underpass Tambun saja nanti,” ungkapnya. Pekerjaan konstruksi underpass Cibitung mulai dilaksanakan pada 2019, setelah Pemerintah Kabupaten Bekasi menyelesaikan pembebasan lahan seluas 6.061 meter persegi.
Anggaran untuk membebaskan sebesar Rp88 miliar dengan proses pengerjaan selama dua tahun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi tahun 2015 Rp47 miliar dan 2016 Rp41 miliar. Secara detail nantinya underpass Cibitung lebar 37 meter terbagi atas dua jalur dengan panjang 400 meter yang membentang dari sisi selatan ke utara. Anggaran untuk proyek itu sebesar Rp 125 miliar dari Kementerian Perhubungan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Aat Barhaty mengharapkan agar pembangunan underpass itu segera rampung. Sehingga dapat mempermudah akses mobilitas masyarakat setempat.”Progres sudah sekira 20%, mudah-mudahan cepat rampung dan dapat digunakan masyarakat. Ini juga lebih cepat dari yang direncanakan,” kata Aat kepada wartawan Selasa, 16 Februari 2021 kemarin.
Selama proses pembangunan, kata dia, sejumlah rekayasa lalu lintas diberlakukan. Sebab, ada sejumlah titik atau bagian jalan yang terdampak pembangunan underpass.
Hasil rapat koordinasi antara Pemkab Bekasi, Ditjen Perkeretaapian, dan Polres Metro Bekasi memutuskan setelah bangunan di sisi timur dan barat rata maka akan dibangun jalan temporer.”Setelah jalan sementara dapat dilalui baru jalan tengah ditutup untuk proyek underpass,” ujarnya.
Saat ini konstruksi yang dilakukan membuat tandon air dalam terowongan, untuk menampung air hujan dan dialirkan melalui pompanisasi.Penggalian itu setelah badan jalan yang ada di tengah ditutup dan arus lalu-lintas melintasi jalan penghubung di sisi timur dan barat.
”Jadi nanti perlintasan sebidang KA (kereta api) di sana akan ditutup. Seperti di Underpass Tambun saja nanti,” ungkapnya. Pekerjaan konstruksi underpass Cibitung mulai dilaksanakan pada 2019, setelah Pemerintah Kabupaten Bekasi menyelesaikan pembebasan lahan seluas 6.061 meter persegi.
Anggaran untuk membebaskan sebesar Rp88 miliar dengan proses pengerjaan selama dua tahun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi tahun 2015 Rp47 miliar dan 2016 Rp41 miliar. Secara detail nantinya underpass Cibitung lebar 37 meter terbagi atas dua jalur dengan panjang 400 meter yang membentang dari sisi selatan ke utara. Anggaran untuk proyek itu sebesar Rp 125 miliar dari Kementerian Perhubungan.
(hab)