Saluran PHB Cipinang Melayu Terbengkalai, Warga: Dua Minggu Banjir Sudah Sembilan Kali
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banjir yang melanda permukiman warga di RW 02 dan 03 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Selasa (16/2/2021) mencapai ketinggian 1 meter. Permukiman warga terendam setelah hujan deras mengguyur sekitar pukul 02.00 WIB.
Rahmat, warga RW 03 Cipinang Melayu mengatakan, banjir yang merendam permukiman warga diakibatkan luapan saluran PHB Sulaiman yang terbengkalai. "Dulu enggak sampai sedalam ini. Awal tahun 2000 paling banjirnya 50 sentimeter sampai 1 meter saja. Sekarang makin dalam, dua tahun lalu sempat dua meter banjirnya," ujarnya, Selasa (16/2/2021).
Baca juga: Ular Sanca Empat Meter Ditemukan di Meruya saat Banjir
Ketinggian air di RW 02 dan 03 kian tahun kian dalam. Hal itu karena pembangunan Tol Becakayu yang mengakibatkan limpahan air dibuang langsung ke saluran PHB Sulaiman.
Selain itu, juga ada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang berada di wilayah Kelurahan Halim Perdanakusumah, Kecamatan Makasar. "Kalau Tol Becakayu berpengaruh karena air limpasannya enggak dibuang ke aliran Kalimalang. Dulu awal pembangunan tol warga pernah demo ke kantor pengelola Becakayu," kata Rahmat.
Warga kini sudah jengah dengan kondisi tersebut. Pasalnya, dalam kurun waktu kurang dari dua minggu wilayah RW 02 dan RW 03 sudah terendam banjir sebanyak sembilan kali.
Baca juga: Insiden Tanggul Roboh yang Ancam Banjir di Perumahan
Rahmat, warga RW 03 Cipinang Melayu mengatakan, banjir yang merendam permukiman warga diakibatkan luapan saluran PHB Sulaiman yang terbengkalai. "Dulu enggak sampai sedalam ini. Awal tahun 2000 paling banjirnya 50 sentimeter sampai 1 meter saja. Sekarang makin dalam, dua tahun lalu sempat dua meter banjirnya," ujarnya, Selasa (16/2/2021).
Baca juga: Ular Sanca Empat Meter Ditemukan di Meruya saat Banjir
Ketinggian air di RW 02 dan 03 kian tahun kian dalam. Hal itu karena pembangunan Tol Becakayu yang mengakibatkan limpahan air dibuang langsung ke saluran PHB Sulaiman.
Selain itu, juga ada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang berada di wilayah Kelurahan Halim Perdanakusumah, Kecamatan Makasar. "Kalau Tol Becakayu berpengaruh karena air limpasannya enggak dibuang ke aliran Kalimalang. Dulu awal pembangunan tol warga pernah demo ke kantor pengelola Becakayu," kata Rahmat.
Warga kini sudah jengah dengan kondisi tersebut. Pasalnya, dalam kurun waktu kurang dari dua minggu wilayah RW 02 dan RW 03 sudah terendam banjir sebanyak sembilan kali.
Baca juga: Insiden Tanggul Roboh yang Ancam Banjir di Perumahan
(jon)