Anies Pamer Cipinang Melayu Bebas Banjir, Begini Lho Fakta Proyek Normalisasi Kali Sunter
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, hari ini memposting di media sosial moment saat mendatangi RW 04 dan 03, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur.
Kampung yang berada di bantaran Kali Sunter tersebut selama ini kerap banjir, namun pada musim penghujan kali ini tidak lagi diterjang banjir.
Anies membeberkan kunci keberhasilan Pemprov DKI Jakarta menanggulangi banjir di Kampung Cipinang Melayu, di antaranya memberikan perhatian dan penanganan dari hulu Kali Sunter yang kerap kali menjadi penyebab utama dari luapan air ke kampung tersebut.
DKI telah melakukan berbagai pengerukan dengan mengerahkan 15 eskavator di tanggul-tanggul dekat aliran Kali Sunter dan membuat sodetan sehingga debit air yang mengalir di Kali Sunter menjadi terkendali.
Normalisasi Kali Sunter pun masih terus dikebut. Pembebasan lahan warga sudah selesai dilakukan, hanya tinggal penyelesaian ganti rugi . Hingga kini sebagian warga yang terdampak belum mendapatkan ganti rugi.
Padahal, penyelesaikan ganti rugi terhadap warga merupakan tanggung jawab Pemprov DKI. Adapun soal normalisasi Kali Sunter adalah kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Untuk diketahui, proyek normalisasi Kali Sunter merupakan kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian PUPR. Pemprov DKI bertugas menyelesaikan ganti rugi pembebasan lahan, sementara Kementerian PUPR mengerjakan proyek normalisasi.
Ketua RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Irwan Kurniadi, mengatakan, sejauh ini baru enam dari 13 warga terdampak yang sudah menerima ganti rugi dari proyek tersebut.
"Ganti rugi enam bidang sudah terelisasi tahun lalu. Untuk yang belum informasinya paling lambat bulan Maret (2021) nanti, mudah-mudahan terelisasi," ujar Irwan.
Dia menuturkan, meski proses ganti rugi belum semua selesai, pengerjaan proyek tersebut tidak menuai protes dari warga. Pasalnya, warga menilai dengan adanya normalisasi Kali Sunter wilyahnya kini terbebas banjir.
"Saya sudah menyampaikan ke Dinas Sumber Daya Air (DKI Jakarta) agar pembayaran ganti rugi dilakukan bertahap. Tidak dilakukan sekaligus menunggu semua selesai," bebernya.
Menurut dia, poyek normalasi, pembangunan Waduk Pondok Ranggon, Waduk Tiu, dan pengerukan Kali Sunter, menjadi bukti keseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam mengentaskan banjir di kawasan RW 03 dan RW 04 Cipinang Melayu.
"Alhamdulillah sekarang sudah tidak banjir, walaupun pintu air di Waduk Tiu siaga satu Kali Sunter tidak meluap. Saya berterima kasih untuk kerja Pemprov DKI Jakarta dalam penanganan banjir," tuturnya.
Kampung yang berada di bantaran Kali Sunter tersebut selama ini kerap banjir, namun pada musim penghujan kali ini tidak lagi diterjang banjir.
Anies membeberkan kunci keberhasilan Pemprov DKI Jakarta menanggulangi banjir di Kampung Cipinang Melayu, di antaranya memberikan perhatian dan penanganan dari hulu Kali Sunter yang kerap kali menjadi penyebab utama dari luapan air ke kampung tersebut.
DKI telah melakukan berbagai pengerukan dengan mengerahkan 15 eskavator di tanggul-tanggul dekat aliran Kali Sunter dan membuat sodetan sehingga debit air yang mengalir di Kali Sunter menjadi terkendali.
Normalisasi Kali Sunter pun masih terus dikebut. Pembebasan lahan warga sudah selesai dilakukan, hanya tinggal penyelesaian ganti rugi . Hingga kini sebagian warga yang terdampak belum mendapatkan ganti rugi.
Padahal, penyelesaikan ganti rugi terhadap warga merupakan tanggung jawab Pemprov DKI. Adapun soal normalisasi Kali Sunter adalah kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Untuk diketahui, proyek normalisasi Kali Sunter merupakan kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian PUPR. Pemprov DKI bertugas menyelesaikan ganti rugi pembebasan lahan, sementara Kementerian PUPR mengerjakan proyek normalisasi.
Ketua RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Irwan Kurniadi, mengatakan, sejauh ini baru enam dari 13 warga terdampak yang sudah menerima ganti rugi dari proyek tersebut.
"Ganti rugi enam bidang sudah terelisasi tahun lalu. Untuk yang belum informasinya paling lambat bulan Maret (2021) nanti, mudah-mudahan terelisasi," ujar Irwan.
Dia menuturkan, meski proses ganti rugi belum semua selesai, pengerjaan proyek tersebut tidak menuai protes dari warga. Pasalnya, warga menilai dengan adanya normalisasi Kali Sunter wilyahnya kini terbebas banjir.
"Saya sudah menyampaikan ke Dinas Sumber Daya Air (DKI Jakarta) agar pembayaran ganti rugi dilakukan bertahap. Tidak dilakukan sekaligus menunggu semua selesai," bebernya.
Menurut dia, poyek normalasi, pembangunan Waduk Pondok Ranggon, Waduk Tiu, dan pengerukan Kali Sunter, menjadi bukti keseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam mengentaskan banjir di kawasan RW 03 dan RW 04 Cipinang Melayu.
"Alhamdulillah sekarang sudah tidak banjir, walaupun pintu air di Waduk Tiu siaga satu Kali Sunter tidak meluap. Saya berterima kasih untuk kerja Pemprov DKI Jakarta dalam penanganan banjir," tuturnya.
(thm)