3 M Bikin Prostitusi Marak di Apartemen Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyaknya mucikari yang menggunakan apartemen sebagai tempat prostitusi dikarenakan mudah, murah, dan minim pengawasan (3 M) apabila dibandingkan dengan hotel.
Polres Jakarta Pusat sebelumnya mengamankan 47 orang yang menggunakan Apartemen Green Pramuka sebagai lokasi menjajakan seks. Yang lebih mencengangkan, kebanykan wanita yang dijajakan juga masih di bawah umur. Tidak hanya itu, pelanggannya pun ada yang masih berusia di bawah 18 tahun.
Direktur Eksekutif Lembaga Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan mengatakan, minimnya pengawasan dan mudahnya dalam penyewaan kamar apartemen disinyalir menjadifaktor penyebab maraknya prostitusi di sejumlah apartemen di Jakarta. (Baca juga: Tersangka Prostitusi Apartemen Green Pramuka Tawarkan Jasa Seks lewat Aplikasi MiChat)
"Ini yang dimanfaatkan mucikari, karena menyewa kamar di apartemen tidak perlu KTP dan laimnya. berbeda dengan menyewa kamar di hotel dimana harus menyerahkan identitas dan lainnya," ujar Edi, Rabu (13/1/2021).
Karenanya, dia meminta seluruh stakeholder bisa melakukan pengawasan terhadap praktik prostitusi yang makin marak merambah apartemen di Ibu Kota. "Saya kira sarang prostitusi harus sering dirazia. Jangan biarkan prostitusi tumbuh subur," tegasnya. (Baca juga: Kasus Prostitusi di Apartemen Green Pramuka, Polisi Tetapkan 8 Orang Jadi Tersangka)
Edi juga meminta kepada pihak kepolisian untuk melakukan operasi di sejumlah apartemen yang menjadi lokasi prostitusi. Diduga, praktik seperti ini juga terjadi di sejumlah apartemen di Jakarta.
"Kami minta Kapolda Metro Jaya sikat habis prostitusi, apartemen, tempat hiburan, dan spa, ada juga yang berpraktik prostisi. Polisi harus mewaspadai itu," tegasnya.
Dari hasil penyelidikan, para mucikari tersebut menyewa kamar dengan harga Rp350 ribu per malam. Selain itu ada juga yang menyewa per minggu atau per bulan. Setelah itu, para mucikari tersebut membuat akun media sosial guna menawarkan anak buahnya.
Dari penelusuran SINDOnews, sangat mudah menyewa sebuah kamar di salah satu apartemen. Unit kamar yang dapat disewa harian di apartemen tersebut bisa ditemukan melalui situs traveling dan pencarian hotel.
Caranya, penyewa hanya perlu membuka situs tersebut kemudian memilih lokasi dan tanggal ingin menyewa apartemen. Lalu, akan keluar daftar hotel dan apartemen sesuai pencarian. Kamar dengan berbagai tipe kamar dan fasilitas. Range harga untuk menyewa apartemen ini juga bervariasi mulai Rp260.000 hingga Rp370.000 per malam.
Selanjutnya, penyewa bisa melihat foto-foto kamar dan fasilitas lainnya. Jika cocok, bisa klik pilih dan akan ada pengisian data. Penyewa hanya perlu melengkapi data diri saja lalu akan keluar total harga serta nomor rekening situs tersebut. Setelah mentransfer sesuai harga, penyewa bisa langsung mendatangi apartemen bertemu dengan orang yang menyewakan kamar.
Polres Jakarta Pusat sebelumnya mengamankan 47 orang yang menggunakan Apartemen Green Pramuka sebagai lokasi menjajakan seks. Yang lebih mencengangkan, kebanykan wanita yang dijajakan juga masih di bawah umur. Tidak hanya itu, pelanggannya pun ada yang masih berusia di bawah 18 tahun.
Direktur Eksekutif Lembaga Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan mengatakan, minimnya pengawasan dan mudahnya dalam penyewaan kamar apartemen disinyalir menjadifaktor penyebab maraknya prostitusi di sejumlah apartemen di Jakarta. (Baca juga: Tersangka Prostitusi Apartemen Green Pramuka Tawarkan Jasa Seks lewat Aplikasi MiChat)
"Ini yang dimanfaatkan mucikari, karena menyewa kamar di apartemen tidak perlu KTP dan laimnya. berbeda dengan menyewa kamar di hotel dimana harus menyerahkan identitas dan lainnya," ujar Edi, Rabu (13/1/2021).
Karenanya, dia meminta seluruh stakeholder bisa melakukan pengawasan terhadap praktik prostitusi yang makin marak merambah apartemen di Ibu Kota. "Saya kira sarang prostitusi harus sering dirazia. Jangan biarkan prostitusi tumbuh subur," tegasnya. (Baca juga: Kasus Prostitusi di Apartemen Green Pramuka, Polisi Tetapkan 8 Orang Jadi Tersangka)
Edi juga meminta kepada pihak kepolisian untuk melakukan operasi di sejumlah apartemen yang menjadi lokasi prostitusi. Diduga, praktik seperti ini juga terjadi di sejumlah apartemen di Jakarta.
"Kami minta Kapolda Metro Jaya sikat habis prostitusi, apartemen, tempat hiburan, dan spa, ada juga yang berpraktik prostisi. Polisi harus mewaspadai itu," tegasnya.
Dari hasil penyelidikan, para mucikari tersebut menyewa kamar dengan harga Rp350 ribu per malam. Selain itu ada juga yang menyewa per minggu atau per bulan. Setelah itu, para mucikari tersebut membuat akun media sosial guna menawarkan anak buahnya.
Dari penelusuran SINDOnews, sangat mudah menyewa sebuah kamar di salah satu apartemen. Unit kamar yang dapat disewa harian di apartemen tersebut bisa ditemukan melalui situs traveling dan pencarian hotel.
Caranya, penyewa hanya perlu membuka situs tersebut kemudian memilih lokasi dan tanggal ingin menyewa apartemen. Lalu, akan keluar daftar hotel dan apartemen sesuai pencarian. Kamar dengan berbagai tipe kamar dan fasilitas. Range harga untuk menyewa apartemen ini juga bervariasi mulai Rp260.000 hingga Rp370.000 per malam.
Selanjutnya, penyewa bisa melihat foto-foto kamar dan fasilitas lainnya. Jika cocok, bisa klik pilih dan akan ada pengisian data. Penyewa hanya perlu melengkapi data diri saja lalu akan keluar total harga serta nomor rekening situs tersebut. Setelah mentransfer sesuai harga, penyewa bisa langsung mendatangi apartemen bertemu dengan orang yang menyewakan kamar.
(thm)