Kota Bekasi Alokasi Dana Rp175 Miliar untuk Penanggulangan Covid-19
loading...
A
A
A
BEKASI - Kota Bekasi tak main–main dalam menangani wabah corona di wilayahnya, tahun ini Pemkot Bekasi mengalokasikan anggaran tak terduga sebesar Rp175 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021. Selain untuk kebutuhan Covid-19 , anggaran tersebut juga diperuntukan jika terjadi bencana alam.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, anggaran sebesar itu sudah siap digunakan untuk keperluan mendesak kebutuhan Covid-19 maupun bencana.”Uangnya sudah tersedia, untuk kebutuhan tidak terduga seperti bencana alam maupun kebutuhan penanganan wabah corona,” kata Rahmat di Stadion Patriot Chandrabaga, Selasa (5/1/2021).
Menurut dia, anggaran ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu sebesar Rp140 miliar. Tahun lalu, dana tidak terduga digunakan untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak Covid 19 hingga pelaku usaha kecil di luar data Kementerian Sosial.”Jadi tahun ini fokus untuk Covid-19 dan bencana alam,” ujarnya. (Baca: Kabupaten Bekasi Tunda Belajar Tatap Muka untuk Seluruh Sekolah)
Rahmat menjelaskan, berdasarkan pemetaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekarang berada di zona oranye atau memiliki risiko sedang. Sementara itu, jumlah kasus secara kumulatif sudah mencapai 16.009. Untuk kasus sembuh mencapai 15.108. Dengan angka itu, dia mengklaim bahwa presentase kesembuhan tinggi yaitu mencapai 94,66 persen.
Kemudian untuk angka kematiannya berada di posisi 1,71 persen meski ada kenaikan dari sebelumnya sebesar 1,3 persen saja. Sementara sebanyak 11.281 orang dengan usia produktif di Kota Bekasi tercatat telah terkonfirmasi Covid-19 sejak Maret 2020 hingga saat ini. Kasus terkonfirmasi sebesar 70 persen dari total sebanyak 16.009 kasus.
Dari 16.009 kasus tersebut, terdapat sebanyak 2.868 pasien usia anak. Yang terdiri dari anak usia 1-5 tahun sebanyak 725 dan anak usia 6-19 tahun sebanyak 2.161. Sedangkan, sebanyak 12 persen dari 16.009 kasus itu yang masuk usia 60-80 tahun dan lain-lain.”Angka itu dari Maret hingga 31 Desember 2020, dan rata – rata yang positif usia produktif,” tegasnya.
Dia menyatakan saat ini terdapat sebanyak 15.154 pasien terkonfirmasi Covid-19 yang telah sembuh. Bahkan, sebanyak 581 kasus yang sedang dalam pemantauan. Ratusan orang itu terbagi dari isolasi mandiri dan rujukan di beberapa rumah sakit swasta yang menangani Covid-19, RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi dan tempat isolasi mandiri di Stadion Patriot.
Rahmat menambahkan, dari data tersebut terdapat sebanyak 273 pasien terkonfirmasi yang meninggal dunia.”Jadi kalau angka kesembuhannya dari angka tadi 16.009 itu kita lihat ada kenaikan kesembuhan 94,66 persen dan angka kematiannya itu 1,71. Ada kenaikan juga kemarin kan 1,3 sekarang 1,71,” tegasnya.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, anggaran sebesar itu sudah siap digunakan untuk keperluan mendesak kebutuhan Covid-19 maupun bencana.”Uangnya sudah tersedia, untuk kebutuhan tidak terduga seperti bencana alam maupun kebutuhan penanganan wabah corona,” kata Rahmat di Stadion Patriot Chandrabaga, Selasa (5/1/2021).
Menurut dia, anggaran ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu sebesar Rp140 miliar. Tahun lalu, dana tidak terduga digunakan untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak Covid 19 hingga pelaku usaha kecil di luar data Kementerian Sosial.”Jadi tahun ini fokus untuk Covid-19 dan bencana alam,” ujarnya. (Baca: Kabupaten Bekasi Tunda Belajar Tatap Muka untuk Seluruh Sekolah)
Rahmat menjelaskan, berdasarkan pemetaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekarang berada di zona oranye atau memiliki risiko sedang. Sementara itu, jumlah kasus secara kumulatif sudah mencapai 16.009. Untuk kasus sembuh mencapai 15.108. Dengan angka itu, dia mengklaim bahwa presentase kesembuhan tinggi yaitu mencapai 94,66 persen.
Kemudian untuk angka kematiannya berada di posisi 1,71 persen meski ada kenaikan dari sebelumnya sebesar 1,3 persen saja. Sementara sebanyak 11.281 orang dengan usia produktif di Kota Bekasi tercatat telah terkonfirmasi Covid-19 sejak Maret 2020 hingga saat ini. Kasus terkonfirmasi sebesar 70 persen dari total sebanyak 16.009 kasus.
Dari 16.009 kasus tersebut, terdapat sebanyak 2.868 pasien usia anak. Yang terdiri dari anak usia 1-5 tahun sebanyak 725 dan anak usia 6-19 tahun sebanyak 2.161. Sedangkan, sebanyak 12 persen dari 16.009 kasus itu yang masuk usia 60-80 tahun dan lain-lain.”Angka itu dari Maret hingga 31 Desember 2020, dan rata – rata yang positif usia produktif,” tegasnya.
Dia menyatakan saat ini terdapat sebanyak 15.154 pasien terkonfirmasi Covid-19 yang telah sembuh. Bahkan, sebanyak 581 kasus yang sedang dalam pemantauan. Ratusan orang itu terbagi dari isolasi mandiri dan rujukan di beberapa rumah sakit swasta yang menangani Covid-19, RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi dan tempat isolasi mandiri di Stadion Patriot.
Rahmat menambahkan, dari data tersebut terdapat sebanyak 273 pasien terkonfirmasi yang meninggal dunia.”Jadi kalau angka kesembuhannya dari angka tadi 16.009 itu kita lihat ada kenaikan kesembuhan 94,66 persen dan angka kematiannya itu 1,71. Ada kenaikan juga kemarin kan 1,3 sekarang 1,71,” tegasnya.
(hab)