Di Tengah Pandemi Covid-19, Kepala Baguna PDIP Bantu Warga Kurang Mampu di Jakbar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemiskinan masih jadi masalah besar di Indonesia, tanpa terkecuali Provinsi DKI Jakarta . Meski kemajuan Ibu Kota sangat pesat, tapi kemiskinan bertaburan di sudut-sudut kota. Permukiman kumuh mudah ditemui di antara gedung-gedung pencakar langit, di bantaran sungai hingga sepanjang jalur kereta api.
Manusia gerobak, pengemis, pemulung, anak putus sekolah kontras terlihat di antara lalu lalang mobil mewah, rumah bertingkat, restoran atau kafe-kafe kelas atas. Singkat kata kesenjangan sosial dan kemiskinan sangat kentara di Ibu kota pusat pemerintahan.
Salah satu contoh yaitu Eny Juwariyah yang hidup sebatang kara di tengah kota Jakarta Barat, tepatnya di Jalan Kebon Jeruk XVI, Kelurahan Maphar, Kecamatan Taman Sari. Mendapatkan informasi ada seorang ibu yang telantar dan hidup sendiri, Kepala Baguna (Badan Penanggulangan Bencana) yang juga anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth langsung berangkat menemui Ibu Eny. (Baca juga: Refleksi Akhir Tahun di Tengah Pandemi, PDIP DKI Fokus Gotong Royong)
Bersama Tim Baguna PDI Perjuangan DKI, pria yang kerap disapa Kent itu datang mengunjungi Ibu Eny dan memberikan sedikit bantuan sembako untuk kehidupannya sehari hari seperti beras, minyak dan kebutuhan lainnya.
"Setelah melihat kondisinya ternyata sangat memprihatinkan, saya sangat terenyuh melihat kondisi beliau. Karena itu, kita berinisiatif memberikan sedikit bantuan sembako untuk kehidupan sehari-hari beliau," kata Kent dalam keterangannya, Kamis (31/12/2020).
Tak hanya itu, dia langsung menghubungi Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat Mursid untuk mendaftarkan Ibu Eny supaya mendapatkan kartu Lansia.
Tak hanya membantu Ibu Eny, Kent bersama Tim Baguna PDI Perjuangan DKI kembali mendatangi rumah nenek Suprihatin di Jalan Keamanan Dalam 2, Kelurahan Keagungan, Kecamatan Taman Sari, yang menderita sakit stroke dan membutuhkan pampers.
"Saya langsung berangkat ketika mendapatkan laporan ada warga menderita stroke butuh pampers. Kiranya bantuan yang tidak seberapa ini bisa bermanfaat bagi Ibu Suprihatin," tuturnya.
Di tengah kondisi pandemi Covid-19, Kent mengajak masyarakat untuk lebih peduli kepada sesama, terutama mereka yang kesulitan akibat terdampak pandemi.
"Kita harus saling berbagi di tengah pandemi seperti saat ini walaupun bantuan tak seberapa yang terpenting adalah niat yang tulus ikhlas, apapun itu pemberian kita pasti bermanfaat bagi yang menerimanya," ujarnya.
Dia juga meminta kepada pemerintah, khususnya Pemprov DKI agar memberikan bantuan dan memudahkan akses kesehatan kepada masyarakat, apalagi warga yang memang kesulitan ekonomi. (Baca juga: Jelang HUT ke-48, PDIP Singgung Politik Identitas dan Biaya Tinggi Demokrasi)
Dia akan terus berupaya memberikan bantuan kepada warga yang kurang mampu dan mendengar keluhannya. ”Kita dekat dengan mereka (warga kurang mampu), maka kita bisa mengetahui permasalahannya dan merasakan apa yang dirasakannya,” ungkapnya.
Masih mewabahnya Covid-19, dia berharap masyarakat bisa lebih waspada dan harus disiplin mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
"Saya mengimbau kepada warga Jakarta khususnya wajib melakukan protokol kesehatan Covid-19 dengan disiplin dimanapun berada. Penyebaran virus akan terhenti jika dari diri kita yang benar-benar disiplin dan bertanggungjawab terhadap diri sendiri. Jangan bosan dan malas dalam melakukan standar protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun atau membawa hand sanitizer. Kita wajib bertanggungjawab terhadap diri kita sendiri dan orang lain," ujar Kent.
Manusia gerobak, pengemis, pemulung, anak putus sekolah kontras terlihat di antara lalu lalang mobil mewah, rumah bertingkat, restoran atau kafe-kafe kelas atas. Singkat kata kesenjangan sosial dan kemiskinan sangat kentara di Ibu kota pusat pemerintahan.
Salah satu contoh yaitu Eny Juwariyah yang hidup sebatang kara di tengah kota Jakarta Barat, tepatnya di Jalan Kebon Jeruk XVI, Kelurahan Maphar, Kecamatan Taman Sari. Mendapatkan informasi ada seorang ibu yang telantar dan hidup sendiri, Kepala Baguna (Badan Penanggulangan Bencana) yang juga anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth langsung berangkat menemui Ibu Eny. (Baca juga: Refleksi Akhir Tahun di Tengah Pandemi, PDIP DKI Fokus Gotong Royong)
Bersama Tim Baguna PDI Perjuangan DKI, pria yang kerap disapa Kent itu datang mengunjungi Ibu Eny dan memberikan sedikit bantuan sembako untuk kehidupannya sehari hari seperti beras, minyak dan kebutuhan lainnya.
"Setelah melihat kondisinya ternyata sangat memprihatinkan, saya sangat terenyuh melihat kondisi beliau. Karena itu, kita berinisiatif memberikan sedikit bantuan sembako untuk kehidupan sehari-hari beliau," kata Kent dalam keterangannya, Kamis (31/12/2020).
Tak hanya itu, dia langsung menghubungi Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat Mursid untuk mendaftarkan Ibu Eny supaya mendapatkan kartu Lansia.
Tak hanya membantu Ibu Eny, Kent bersama Tim Baguna PDI Perjuangan DKI kembali mendatangi rumah nenek Suprihatin di Jalan Keamanan Dalam 2, Kelurahan Keagungan, Kecamatan Taman Sari, yang menderita sakit stroke dan membutuhkan pampers.
"Saya langsung berangkat ketika mendapatkan laporan ada warga menderita stroke butuh pampers. Kiranya bantuan yang tidak seberapa ini bisa bermanfaat bagi Ibu Suprihatin," tuturnya.
Di tengah kondisi pandemi Covid-19, Kent mengajak masyarakat untuk lebih peduli kepada sesama, terutama mereka yang kesulitan akibat terdampak pandemi.
"Kita harus saling berbagi di tengah pandemi seperti saat ini walaupun bantuan tak seberapa yang terpenting adalah niat yang tulus ikhlas, apapun itu pemberian kita pasti bermanfaat bagi yang menerimanya," ujarnya.
Dia juga meminta kepada pemerintah, khususnya Pemprov DKI agar memberikan bantuan dan memudahkan akses kesehatan kepada masyarakat, apalagi warga yang memang kesulitan ekonomi. (Baca juga: Jelang HUT ke-48, PDIP Singgung Politik Identitas dan Biaya Tinggi Demokrasi)
Dia akan terus berupaya memberikan bantuan kepada warga yang kurang mampu dan mendengar keluhannya. ”Kita dekat dengan mereka (warga kurang mampu), maka kita bisa mengetahui permasalahannya dan merasakan apa yang dirasakannya,” ungkapnya.
Masih mewabahnya Covid-19, dia berharap masyarakat bisa lebih waspada dan harus disiplin mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
"Saya mengimbau kepada warga Jakarta khususnya wajib melakukan protokol kesehatan Covid-19 dengan disiplin dimanapun berada. Penyebaran virus akan terhenti jika dari diri kita yang benar-benar disiplin dan bertanggungjawab terhadap diri sendiri. Jangan bosan dan malas dalam melakukan standar protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun atau membawa hand sanitizer. Kita wajib bertanggungjawab terhadap diri kita sendiri dan orang lain," ujar Kent.
(jon)