Atasi Kompleksitas Masalah di Kawasan Puncak, Menhub: Tak Bisa Hanya dari Sisi Transportasi Saja

Selasa, 29 Desember 2020 - 12:33 WIB
loading...
Atasi Kompleksitas Masalah...
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Webinar dengan tema Puncak; Mengapa Diminati Meski Macet Menanti - Menggali Solusi Persoalan Kawasan Puncak Dari Berbagai Sisi, Selasa (29/12/2020). Foto: SINDOnews/Komaruddin Bagja Arjawinangun
A A A
JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan kawasan Puncak , Bogor yang selalu menjadi trending pada masa libur selalu terjadi kemacetan. Sejak tahun 70-an Puncak menjadi suatu kawasan yang diminati masyarakat dan semakin digemari karena ada hotel dan banyak tempat makan.

Udara yang sejuk dikelilingi pemandangan alam nan mempesona membuat wisatawan berbondong-bondong melancong ke sana. (Baca juga: Hari Keempat Libur Natal dan Tahun Baru, Begini Penampakan di Jalur Puncak Bogor)

"Ingat bahwa sekarang Puncak bukan warga Jakarta saja, tapi juga dari mancanegara juga menjadikan ini tempat destinasi wisata di mana yang terus bertumbuh akan terus menjadi beban Puncak," ujar Budi dalam Webinar dengan tema Puncak; Mengapa Diminati Meski Macet Menanti - Menggali Solusi Persoalan Kawasan Puncak Dari Berbagai Sisi, Selasa (29/12/2020).
Atasi Kompleksitas Masalah di Kawasan Puncak, Menhub: Tak Bisa Hanya dari Sisi Transportasi Saja

Kendaraan padat merayap menuju jalur Puncak, Kabupaten Bogor. Foto: Dok SINDOnews

Permasalahan di kawasan Puncak menjadi begitu kompleks ditambah permintaan masyarakat akan tempat wisata yang asri juga meningkat.

"Jadi Puncak itu ibarat gunung es. Persoalan transportasi hanya puncak gunung es dari masalah yang terlihat. Banyak permasalahan yang harus diselesaikan," ucapnya. (Baca juga: Gencar Operasi Protokol Kesehatan, Lalu Lintas di Jalur Puncak Bogor Ramai Lancar)

Menurut dia, soal kemacetan tidak hanya dari sisi transportasi melainkan dari semua sektor harus berbenah. "Kompleksnya permasalahan Puncak tidak dapat diselesaikan dari transportasi semata mesti kelak transportasi diharapkan penanganannya dan juga belum tentu mampu menyelesaikan kompleksitas itu," ungkap Budi.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1680 seconds (0.1#10.140)