PWNU DKI Jakarta Dukung Sikap Tegas Kapolda Matro Jaya Tindak Tegas Aksi Premanisme
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta mendukung sikap tegas Polri, dalam hal ini Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dan jajarannya yang telah melakukan tindakan tegas terhadap siapapun dalam upaya penegakan hukum di Indonesia dengan tetap berpedoman pada prinsip 'justice before the law'.
(Baca Juga: Polisi Tegaskan Penyerangan dari Laskar Khusus Habib Rizieq Tak Dikarang)
Ketua PWNU DKI Jakarta Syamsul Ma'arif mengajak kepada semua stakeholder dan semua elemen bangsa, terutama para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Jakarta untuk menciptakan suasana yang kondusif dan tidak terprovokasi serta memprovokasi umat. "Mengajak semua elemen masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama pandemi COVID-19 dan terus berdoa demi kebaikan bangsa khususnya keamanan dan kedamaian di Ibu Kota," ujar Samsul dalam keterangannya, Senin (7/12/2020).
(Baca Juga: 6 Jenazah Laskar FPI yang Ditembak Ada di RS Polri Kramat Jati)
Samsul menyatakan, PWNU DKI Jakarta mengutuk semua bentuk kekerasan baik dalam bentuk fisik maupun intimidasi dalam pemberitaan di media-media massa dan media sosial yang dilakukan oleh Organisasi Masyarakat di Jakarta. "PWNU DKI Jakarta mengecam seluruh aktifitas maupun gerakan premanisme yang dilakukan oleh ormas terutama yang terjadi di jalan Tol Jakarta-Cikampek berupa penyerangan terhadap anggota Polri sehingga menimbulkan bentrok fisik antara kedua belah pihak," ungkapnya.
Seperti diketahui, polisi menembak mati enam anggota Laskar Khusus FPI yang bertugas mengawal Habib Rizieq di Jalan Tol Jakarta Cikampek, dini hari kemarin. Mereka adalah Faiz Ahmad Syukur, 22, Andi Oktiawan, 33, M Reza, 20, Muhammad Suci Khadavi Poetra, 21, Lutfhil Hakim, 24, dan Akhmad Sofiyan, 26.
(Baca Juga: Enam Pendukung Habib Rizieq Ditembak, Begini Reaksi Wakil Ketua DPR)
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan polisi terpaksa menembak karena diserang oleh beberapa kelompok tersebut. Mereka, kata dia menyerang menggunakan senjata tajam dan senjata api. “Kemudian petugas melakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan 6 orang penyerang meninggal dunia dan 4 orang melarikan diri," kata Fadil.
Dari lokasi kejadian, polisi menyita barang bukti 2 pucuk senpi, 1 samurai, 1 pedang, 1 celurit, 1 tongkat dan 1 ketapel beserta klereng. Sedangkan enam jenazah korban dilarikan ke RS POlri Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Baca Juga: Polisi Tegaskan Penyerangan dari Laskar Khusus Habib Rizieq Tak Dikarang)
Ketua PWNU DKI Jakarta Syamsul Ma'arif mengajak kepada semua stakeholder dan semua elemen bangsa, terutama para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Jakarta untuk menciptakan suasana yang kondusif dan tidak terprovokasi serta memprovokasi umat. "Mengajak semua elemen masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama pandemi COVID-19 dan terus berdoa demi kebaikan bangsa khususnya keamanan dan kedamaian di Ibu Kota," ujar Samsul dalam keterangannya, Senin (7/12/2020).
(Baca Juga: 6 Jenazah Laskar FPI yang Ditembak Ada di RS Polri Kramat Jati)
Samsul menyatakan, PWNU DKI Jakarta mengutuk semua bentuk kekerasan baik dalam bentuk fisik maupun intimidasi dalam pemberitaan di media-media massa dan media sosial yang dilakukan oleh Organisasi Masyarakat di Jakarta. "PWNU DKI Jakarta mengecam seluruh aktifitas maupun gerakan premanisme yang dilakukan oleh ormas terutama yang terjadi di jalan Tol Jakarta-Cikampek berupa penyerangan terhadap anggota Polri sehingga menimbulkan bentrok fisik antara kedua belah pihak," ungkapnya.
Seperti diketahui, polisi menembak mati enam anggota Laskar Khusus FPI yang bertugas mengawal Habib Rizieq di Jalan Tol Jakarta Cikampek, dini hari kemarin. Mereka adalah Faiz Ahmad Syukur, 22, Andi Oktiawan, 33, M Reza, 20, Muhammad Suci Khadavi Poetra, 21, Lutfhil Hakim, 24, dan Akhmad Sofiyan, 26.
(Baca Juga: Enam Pendukung Habib Rizieq Ditembak, Begini Reaksi Wakil Ketua DPR)
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan polisi terpaksa menembak karena diserang oleh beberapa kelompok tersebut. Mereka, kata dia menyerang menggunakan senjata tajam dan senjata api. “Kemudian petugas melakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan 6 orang penyerang meninggal dunia dan 4 orang melarikan diri," kata Fadil.
Dari lokasi kejadian, polisi menyita barang bukti 2 pucuk senpi, 1 samurai, 1 pedang, 1 celurit, 1 tongkat dan 1 ketapel beserta klereng. Sedangkan enam jenazah korban dilarikan ke RS POlri Kramat Jati, Jakarta Timur.
(ymn)