Study Tour ke Jogja, Puluhan Guru MAN di Palmerah Positif Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 33 guru MAN 22 Palmerah, Jakarta Barat, terkonfirmasi positif Covid-19 . Hal itu berdasarkan tes swab massal usai salah seorang guru terlebih dulu dinyatakan terpapar Covid-19.
Kuat dugaan puluhan guru tersebut terpapar Covid-19 setelah melakukan study tour ke Yogyakarta. Sempat tinggal bareng dan makan bersama di salah satu tempat di Semarang, mereka kemudian mulai mengalami gejala Covid-19.
“Iya, benar sudah kami traking kemarin. Hasilnya dari 43 orang yang diperiksa, 33 diantaranya dinyatakan positif Covid-19,” ujar Camat Palmerah, Firman Ibrahim, saat dikonfirmasi, Kamis (3/12/2020). (Baca juga: Januari Mulai Sekolah Tatap Muka, Ini Aturan yang Harus Dipenuhi Sekolah)
Firman menjelaskan, awalnya seorang guru melakukan pemeriksaan pada 27 November 2020 menggunakan swab antigen yang hasilnya reaktif. “Guru itu merasa tidak enak badan setelah study tour bersama para guru lainnya selama lima hari (20-25 November 2020),” jelas Firman.
(Baca juga : Diberitakan Media Korea, Ridwan Kamil Minta Bantuan Fans Drakor )
Pada hari yang sama dan besoknya, sejumlah guru mengaku mulai mengalami gejala Covid-19. Mereka kemudian melakukan pemeriksaan swab.“Setelah laporan itu, dua orang langsung tes swab, besoknya hasilnya keluar dan positif Covid,” katanya.
Selanjutnya, kata Firman, tes swab digelar beberapa kali di tempat terpisah. Hasilnya sejumlah guru terkonfirmasi positif Covid 19, yakni empat guru yang melakukan tes swab pada 28 November lalu. (Baca juga: Kepala Sudin Pendidikan Jakarta Timur Meninggal karena Covid-19)
Kemudian pada tanggal 30 November, 10 guru dinyatakan positif Covid -19 setelah hasil tes swab keluar. Dan hari ini, 16 guru terkonfirmasi positif Covid-19 setelah tes swab tanggal 30 November 2020 lalu keluar. “Kami juga kini masih menunggu hasil tiga guru,” bebernya.
Baca Juga: Terungkap, Penyebab Valentino Rossi Terpuruk di MotoGP 2020
Mantan Kepala Kantor BPBD Jakarta Barat ini menambahkan, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, Lurah dan petugas kecamatan telah melakukan sosialisasi. Tanpa menyebutkan nama pasien, mereka meminta warga meningkatkan prokes, dan penyemprotan disinfektan di areal sekolah. (Baca juga: Pesan Anies dari Tempat Isolasi: Keterbukaan Kunci Memutus Penularan COVID-19)
Soal kebijakan untuk sekolah, ia enggan berkomentar lebih lanjut lantaran penanganan MAN berada di bawah Kementerian Agama. “Saya hanya melakukan traking karena bagian dari kewilayahan,” tutupnya.
Kuat dugaan puluhan guru tersebut terpapar Covid-19 setelah melakukan study tour ke Yogyakarta. Sempat tinggal bareng dan makan bersama di salah satu tempat di Semarang, mereka kemudian mulai mengalami gejala Covid-19.
“Iya, benar sudah kami traking kemarin. Hasilnya dari 43 orang yang diperiksa, 33 diantaranya dinyatakan positif Covid-19,” ujar Camat Palmerah, Firman Ibrahim, saat dikonfirmasi, Kamis (3/12/2020). (Baca juga: Januari Mulai Sekolah Tatap Muka, Ini Aturan yang Harus Dipenuhi Sekolah)
Firman menjelaskan, awalnya seorang guru melakukan pemeriksaan pada 27 November 2020 menggunakan swab antigen yang hasilnya reaktif. “Guru itu merasa tidak enak badan setelah study tour bersama para guru lainnya selama lima hari (20-25 November 2020),” jelas Firman.
(Baca juga : Diberitakan Media Korea, Ridwan Kamil Minta Bantuan Fans Drakor )
Pada hari yang sama dan besoknya, sejumlah guru mengaku mulai mengalami gejala Covid-19. Mereka kemudian melakukan pemeriksaan swab.“Setelah laporan itu, dua orang langsung tes swab, besoknya hasilnya keluar dan positif Covid,” katanya.
Selanjutnya, kata Firman, tes swab digelar beberapa kali di tempat terpisah. Hasilnya sejumlah guru terkonfirmasi positif Covid 19, yakni empat guru yang melakukan tes swab pada 28 November lalu. (Baca juga: Kepala Sudin Pendidikan Jakarta Timur Meninggal karena Covid-19)
Kemudian pada tanggal 30 November, 10 guru dinyatakan positif Covid -19 setelah hasil tes swab keluar. Dan hari ini, 16 guru terkonfirmasi positif Covid-19 setelah tes swab tanggal 30 November 2020 lalu keluar. “Kami juga kini masih menunggu hasil tiga guru,” bebernya.
Baca Juga: Terungkap, Penyebab Valentino Rossi Terpuruk di MotoGP 2020
Mantan Kepala Kantor BPBD Jakarta Barat ini menambahkan, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, Lurah dan petugas kecamatan telah melakukan sosialisasi. Tanpa menyebutkan nama pasien, mereka meminta warga meningkatkan prokes, dan penyemprotan disinfektan di areal sekolah. (Baca juga: Pesan Anies dari Tempat Isolasi: Keterbukaan Kunci Memutus Penularan COVID-19)
Soal kebijakan untuk sekolah, ia enggan berkomentar lebih lanjut lantaran penanganan MAN berada di bawah Kementerian Agama. “Saya hanya melakukan traking karena bagian dari kewilayahan,” tutupnya.
(thm)