Tim SAR Lanjutkan Pencarian Nelayan Hilang di Pantai Tanjung Pasir Tangerang
loading...
A
A
A
TANGERANG - Petugas SAR Gabungan melanjutkan pencarian Didin (33), nelayan yang hilang tenggelam di Pantai Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang .
Nelayan tersebut, mengalami kecelakaan bersama dua orang temannya, pada Rabu 11 November 2020. Dua orang temannya, yakni Tarman dan Masjuk, telah ditemukan tewas. Nahas, Didin hingga kini belum ditemukan.
Agus (50), salah seorang nelayan yang juga rekan para korban mengatakan, awal kecelakaan tersebut bermula saat ada salah satu awak kapal nelayan tersangkut jaring dan jatuh ke laut. "Kemudian dua awak kapal lainnya berupaya menolongnya dan menyebabkan kondisi kapal tidak stabil hingga akhirnya terbalik dan semua jatuh ke laut," kata Agus kepada SINDOnews di lokasi, Jumat (13/11/2020).
Saat itu, Agus mengaku berusaha menolong ketiga korban yang tenggelam. Namun, karena kondisi malam hari dan jarak yang lumayan jauh, dia cepat kehilangan jejak. (Baca: Nikita Mirzani Diduga Hina Habib Rizieq, FPI: Sampah Tidak Perlu Ditanggapi)
Beberapa jam berselang, mayat Tarman (60) dan Masjuk (70) ditemukan mengambang. Keduanya ditemukan di tengah laut, perairan Teluk Naga. Namun nahas, Didin (33) masih belum ditemukan. Bahkan hingga siang ini.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan selaku SAR Mission Coordinator pada Operasi SAR, Hendra Sudirman menambahkan, saat ini tim SAR masih melakukan pencarian terhadap nelayan Didin."Kami mengirimkan satu tim rescue dengan peralatan SAR air lengkap ke lokasi kejadian, dan berkoordinasi dengan unsur yang berada di lapangan mencari korban," jelas Hendra.
Dilanjutkan dia, pencarian oleh Tim SAR Gabungan ini akan dibagi menjadi tiga SRU, di mana SRU pertama melakukan pencarian dengan perahu karet dengan luas area pencarian hingga 1 NM².
"SRU kedua melakukan pencarian secara visual di pesisir daratan dengan jarak 4 KM. Kemudian SRU ketiga melakukan penyelaman, bila memungkinkan dengan radius 10 M dari lokasi kejadian," tukasnya.
Nelayan tersebut, mengalami kecelakaan bersama dua orang temannya, pada Rabu 11 November 2020. Dua orang temannya, yakni Tarman dan Masjuk, telah ditemukan tewas. Nahas, Didin hingga kini belum ditemukan.
Agus (50), salah seorang nelayan yang juga rekan para korban mengatakan, awal kecelakaan tersebut bermula saat ada salah satu awak kapal nelayan tersangkut jaring dan jatuh ke laut. "Kemudian dua awak kapal lainnya berupaya menolongnya dan menyebabkan kondisi kapal tidak stabil hingga akhirnya terbalik dan semua jatuh ke laut," kata Agus kepada SINDOnews di lokasi, Jumat (13/11/2020).
Saat itu, Agus mengaku berusaha menolong ketiga korban yang tenggelam. Namun, karena kondisi malam hari dan jarak yang lumayan jauh, dia cepat kehilangan jejak. (Baca: Nikita Mirzani Diduga Hina Habib Rizieq, FPI: Sampah Tidak Perlu Ditanggapi)
Beberapa jam berselang, mayat Tarman (60) dan Masjuk (70) ditemukan mengambang. Keduanya ditemukan di tengah laut, perairan Teluk Naga. Namun nahas, Didin (33) masih belum ditemukan. Bahkan hingga siang ini.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan selaku SAR Mission Coordinator pada Operasi SAR, Hendra Sudirman menambahkan, saat ini tim SAR masih melakukan pencarian terhadap nelayan Didin."Kami mengirimkan satu tim rescue dengan peralatan SAR air lengkap ke lokasi kejadian, dan berkoordinasi dengan unsur yang berada di lapangan mencari korban," jelas Hendra.
Dilanjutkan dia, pencarian oleh Tim SAR Gabungan ini akan dibagi menjadi tiga SRU, di mana SRU pertama melakukan pencarian dengan perahu karet dengan luas area pencarian hingga 1 NM².
"SRU kedua melakukan pencarian secara visual di pesisir daratan dengan jarak 4 KM. Kemudian SRU ketiga melakukan penyelaman, bila memungkinkan dengan radius 10 M dari lokasi kejadian," tukasnya.
(hab)