Pandemi Covid-19, Kasus Kebakaran di Jakarta Barat Menurun

Kamis, 05 November 2020 - 18:16 WIB
loading...
Pandemi Covid-19, Kasus...
Pemkot Jakarta Barat mencatat kasus kebakaran selama Januari hingga Oktober 2020 ini sebanyak 281 kasus.Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
A A A
JAKARTA - Pemkot Jakarta Barat mencatat kasus kebakaran selama Januari hingga Oktober 2020 ini sebanyak 281 kasus. Jumlah ini menurun bila dibandingkan tahun 2019.

Menurunnya angka kebakaran yang terjadi tak lepas dari musim pandemik Covid-19. Penerapan work from home (WFH) membuat warga lebih sering berada di rumah.

Kasie Pengendalian Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta Barat, Eko Sumarno memaparkan tahun 2019 di bulan Januari hingga Oktober tercatat ada 348 kasus kebakaran terjadi.“Bila dibandingkan pada 2020 ini dengan periode yang sama artinya ada penurunan 67 kasus dibanding," kata Eko saat dikonfirmasi, Kamis (5/11/2020).

Eko berasumsi menurunnya kasus kebakaran yang terjadi tak lepas dari pandemik Covid-19 yang terjadi di tahun ini. Kondisi ini membuat masyarakat lebih banyak di rumah, sehingga lebih waspada dan memengaruhi menurunnya jumlah kebakaran.

Eko menuturkan, dari 281 kebakaran di Jakarta Barat di sepanjang 2020 ini, kasus kebakaran terbanyak terjadi pada Juli yakni sebanyak 42 kasus dalam sebulan. Kemudian disusul pada Juni dan Agustus dengan jumlah masing masing sebanyak 39 kasus dalam kurun waktu sebulan.

Sementara untuk wilayah paling sering, Eko mencatat, wilayah Cengkareng menjadi yang tertinggi sepanjang tahun 2020. Tercatat ada 46 kasus terjadi di kawasan itu. Kemudian disusul wilayah Kalideres 46 kasus, dan kembangan 45 kasus kebakaran.

Sementara untuk objek kebakaran yang terjadi di Jakarta Barat, Sudin Gulkarmat mencatat didominasi oleh kawasan permukiman sebanyak 87 kasus. Sedangkan untuk penyebabnya beragam, dengan mayoritas karena korsleting listrik sebanyak 168 kasus, disusul karena kompor maupun rokok.

Dari total 281 kasus tersebut, Eko menuturkan, musibah kebakaran di Jakarta Barat merenggut dua jiwa dan ada melukai 13 korban.“Untuk perkiraan kerugian dari musibah tersebut mencapai Rp46,32 miliar,” katanya. (Baca: Sepasang Kekasih Kepergok Warga Mesum di Kuburan Cina Kebon Nanas)

Kini demi menekan kasus kebakaran, Eko terus menyosialisasikan bahaya dan cara pencegahan kebakaran kepada masyarakat. Salah satunya dengan berkeliling ke pemukiman, perkantoran maupun komunitas untuk menyosialisasikan tentang bahaya kebakaran.

Selain itu, mencegah covid 19, Eko mengatakan sejak awal pandemi Maret 2020 lalu hingga saat ini petugas Damkar berkeliling ke sejumlah titik untuk menyemprot disinfektan sebagai upaya memutus penyebaran Covid-19. Sebanyak 2.755 titik telah jadi lokasi penyemprotan disinfektan.
(hab)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1531 seconds (0.1#10.140)