Diguyur Hujan Deras, Delapan Permukiman Warga di Bekasi Tergenang
loading...
A
A
A
BEKASI - Hujan lebat yang mengguyur Bekasi sejak pagi hari membuat sebagian wilayah penyangga Kota Jakarta ini tergenang. Delapan titik genangan dibeberapa wilayah yang kerap dilanda banjir musiman. Hanya saja, air genangan sudah mulai menyurut senada dengan itensitas hujan yang mulai mereda.
”Ada delapan titik genangan di permukiman warga, masih dalam pemantauan tim dilapangan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Agus Harpa, Kamis (5/11/2020). ( )
Menurut dia, belum ada laporan bahwa wilayahnya yang diterjang banjir hingga siang ini. Adapun genangan terjadi di Pondok Gede Permai, Vila Jatirasa, Kemang IFI, Jalan Kartini, Bekasi Jaya dan Teluk Pucung, Bekasi Utara.
“Saat ini ketinggian masih normal, tapi kami sudah persiapkan risiko untuk mengantisipasi jika air memasuki permukiman warga. Intinya kita sudah siap menghadapi banjir,” ujarnya. ( )
Agus menjelaskan, berkaca dari pengalaman tiga pekan yang lalu, petugas fokus pada penanganan banjir ada di delapan titik. BPBD mewaspadai adanya kenaikan debit air maupun banjir lokal akibat hujan yang tak kunjung berhenti. Saat ini, pemerintah setempat sudah mempersiapkan tenda dan perahu karet yang dibagi-bagi ke delapan titik.
Namun, belum ada imbauan kepada warga untuk siap-siap mengungsi. Sebab, pemerintah mempunyai alat pemantau ketinggian air dan sebagainya apabila sudah diambang batas normal baru menginformasikan ke warga.”Jadi antisipasi dalam tiga jam sudah dilakukan kalau sudah melewati ambang batas normal,” ungkapnya.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menambahkan, pemerintah telah menyiagakan sebanyak 25 perahu karet sebagai antisipasi bencanabanjir di wilayah setempat. Perahu ini mulai ditempatkan di titik-titik rawan banjir.”Setiap kecamatan satu, tapi ada juga yang lebih tergantung tingkat intensitas banjirnya,” katanya.
Menurut dia, kondisiperahu karet yang dilengkapi dengan mesin tersebut dalam kondisi baik. Sehingga siap digunakan membantu evakuasi korban banjir. Adapun satu perahu karet, bisa ditumpangi empat sampai enam orang.”Personil juga sudah mulai siaga di setiap kecamatan, sewaktu-waktu ada banjir langsung turun ke lokasi,” ungkapnya.
Beberapa lokasi rawan banjir dengan akibat luapan Kali Bekasi di Jatiasih, Bekasi Selatan sampai dengan Bekasi Utara. Ada juga banjir yang disebabkan hujan lokal seperti di Rawalumbu, Bekasi Barat, Medansatria, dan Bekasi Timur. Selain perahu, pihaknya juga menyiapkan alat pemotong pohon.
Hal ini sebagai langkah antisipasi jika ada pohon tumbang serta laporan dari masyarakat jika ada pohon rindang butuh ditebang. Untuk itu, Rahmat meminta warganya mulai waspada banjir, mengingat hujan mulai sering turun dengan intensitas sedang hingga lebat. Ia menyebut, potensi hujan tinggi bakal sampai Maret tahun 2021.
”Ada delapan titik genangan di permukiman warga, masih dalam pemantauan tim dilapangan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Agus Harpa, Kamis (5/11/2020). ( )
Menurut dia, belum ada laporan bahwa wilayahnya yang diterjang banjir hingga siang ini. Adapun genangan terjadi di Pondok Gede Permai, Vila Jatirasa, Kemang IFI, Jalan Kartini, Bekasi Jaya dan Teluk Pucung, Bekasi Utara.
“Saat ini ketinggian masih normal, tapi kami sudah persiapkan risiko untuk mengantisipasi jika air memasuki permukiman warga. Intinya kita sudah siap menghadapi banjir,” ujarnya. ( )
Agus menjelaskan, berkaca dari pengalaman tiga pekan yang lalu, petugas fokus pada penanganan banjir ada di delapan titik. BPBD mewaspadai adanya kenaikan debit air maupun banjir lokal akibat hujan yang tak kunjung berhenti. Saat ini, pemerintah setempat sudah mempersiapkan tenda dan perahu karet yang dibagi-bagi ke delapan titik.
Namun, belum ada imbauan kepada warga untuk siap-siap mengungsi. Sebab, pemerintah mempunyai alat pemantau ketinggian air dan sebagainya apabila sudah diambang batas normal baru menginformasikan ke warga.”Jadi antisipasi dalam tiga jam sudah dilakukan kalau sudah melewati ambang batas normal,” ungkapnya.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menambahkan, pemerintah telah menyiagakan sebanyak 25 perahu karet sebagai antisipasi bencanabanjir di wilayah setempat. Perahu ini mulai ditempatkan di titik-titik rawan banjir.”Setiap kecamatan satu, tapi ada juga yang lebih tergantung tingkat intensitas banjirnya,” katanya.
Menurut dia, kondisiperahu karet yang dilengkapi dengan mesin tersebut dalam kondisi baik. Sehingga siap digunakan membantu evakuasi korban banjir. Adapun satu perahu karet, bisa ditumpangi empat sampai enam orang.”Personil juga sudah mulai siaga di setiap kecamatan, sewaktu-waktu ada banjir langsung turun ke lokasi,” ungkapnya.
Beberapa lokasi rawan banjir dengan akibat luapan Kali Bekasi di Jatiasih, Bekasi Selatan sampai dengan Bekasi Utara. Ada juga banjir yang disebabkan hujan lokal seperti di Rawalumbu, Bekasi Barat, Medansatria, dan Bekasi Timur. Selain perahu, pihaknya juga menyiapkan alat pemotong pohon.
Hal ini sebagai langkah antisipasi jika ada pohon tumbang serta laporan dari masyarakat jika ada pohon rindang butuh ditebang. Untuk itu, Rahmat meminta warganya mulai waspada banjir, mengingat hujan mulai sering turun dengan intensitas sedang hingga lebat. Ia menyebut, potensi hujan tinggi bakal sampai Maret tahun 2021.
(mhd)