5 Bulan, Kasus Prank Kardus Berisikan Mayat Bayi di Cipayung Belum Terungkap

Rabu, 04 November 2020 - 05:20 WIB
loading...
5 Bulan, Kasus Prank Kardus Berisikan Mayat Bayi di Cipayung Belum Terungkap
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kasus prank kardus berisikan mayat bayi yang terjadi di Terowongan Ceger, Kecamatan Cipayung, pada Jumat 15 Mei 2020 hingga kini belum terungkap. Polisi seolah membiarkan kasus itu berlalu karena tak ada pelaku yang ditangkap.

Saat dikonfirmasi mengenai perkembangan kasus, Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian Rishadi dan Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur AKBP Imron Ermawan belum menaggapi. Oleh karena itu identitas dua pelaku yang sengaja menyerahkan kardus berisi mayat bayi ke seorang perempuan belum terungkap. Padahal mayat bayi itu sengaja dibuang dan diduga dari hasil aborsi.

Sekadar mengingatkan, SINDOnews mencoba mencatat keterangan terakhir yang disampaikan Wakapolrestro Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan pada Senin 18 Mei 2020. ( )

Saat itu, Steven menyebutkan, dari hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati dikatakan bahwa mayat bayi dalam kardus sepatu itu merupakan korban aborsi.

"Diduga korban aborsi dan lahir prematur. Hasil pemeriksaan awal usia bayinya lima sampai enam bulan," kata Steven di Cipayung, Jakarta Timur.

Jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur sendiri sempat membentuk tim khusus guna mengungkap kasus, nahas upaya belum berhasil.

"Ciri-ciri (pelaku) sudah kita gambarkan, kemudian dari bayi juga. Jadi mudah-mudahan kami optimis bisa mengungkap perkara ini," ujarnya. ( )

Kombes Sumy Hastry Purwanti yang saat kejadian menjabat Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati juga menuturkan bayi hasil korban aborsi. Ia menambahkan, bayi yang dibuang itu lahir secara prematur. "Ya, kecil (kondisi bayinya). Memang (lahirnya) prematur," tutur Hastry.

Sebagai informasi, kasus prank kardus berisi mayat bayi ini bermula saat seorang perempuan pengendara motor bernama Flonia saat melintas di Terowongan Ceger sekitar pukul 22.45 WIB. Saat itu Flonia sedang dalam perjalanan pulang. Karena hendak memutar lagu dari gawai miliknya kemudian Flonia menepikan motornya.

Tiba-tiba dia dihampiri pengemudi sepeda motor matic yang dinaiki dua laki-laki mengenakan masker dan menyerahkan kotak sepatu terbungkus plastik merah.

Awalnya dia mengira hanya jadi korban prank biasa, namun karena curiga dengan bau anyir dari plastik Flonia membuka bungkusan lalu mendapati mayat bayi.

"Mayat bayi dalam kotak tersebut ada bungkusan plastik berisi ari-ari atau plasenta. Jadi patut diduga baru dilahirkan," kata Steven.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6178 seconds (0.1#10.140)