Sensasi Nonton Bioskop Kala Pandemi: Agak Takut dan Ribet tapi Lebih Puas
loading...
A
A
A
Meski demikian, demi membantu mereka yang kesulitan mengakses, pihaknya masih menggunakan sistem manual. Penempatan karyawan masih dilakukan di beberapa titik guna membantu mengarahkan pengunjung. CGV juga membentuk satgas Covid-19 internal. “Mereka nantinya mengawasi betul pengunjung. Ada 15 karyawan yang bekerja setiap hari,” katanya.
Meski penonton dibatasi maksimal 25% dari kapasitas, dia masih bersyukur operasional bioskop telah dibuka. Apalagi, antusiasme masyarakat meningkat dalam dua hari ini. Dia mengakui pembatasan kapasitas membuat biaya operasional sulit tertutupi.
Namun, hal ini menjadi tantangan pengelola bioskop untuk berpikir kreatif agar bisnis hiburan bisa jalan pada saat pandemi. Bila keuntungan makin terlihat, bukan tidak mungkin tujuh bioskop CGV yang kini belum buka pun akan dibuka kembali. “Yang penting kita tidak menciptakan kluster baru. Nanti kalau misalnya sukses 25%, Pemprov janji akan menambah kapasitas duduk dan mengizinkan makan masuk,” tuturnya. (Lihat videonya: Pemerintah Berencana Menyiapkan Materi khotbah Jumat)
Namun, Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengatakan, asosiasinya belum akan membuka bioskop dalam waktu dekat bila jumlah penonton dibatasi maksimal 25%. Selain soal biaya operasional, jika penonton hanya 25% pemilik film juga belum ingin merilis filmnya kepada pengusaha bioskop. "Apakah mau pembuat film kalau cuma 25%? Nanti kita hitung secara detail," kata Djonny saat dihubungi MNC Media. (Yan Yusuf)
Meski penonton dibatasi maksimal 25% dari kapasitas, dia masih bersyukur operasional bioskop telah dibuka. Apalagi, antusiasme masyarakat meningkat dalam dua hari ini. Dia mengakui pembatasan kapasitas membuat biaya operasional sulit tertutupi.
Namun, hal ini menjadi tantangan pengelola bioskop untuk berpikir kreatif agar bisnis hiburan bisa jalan pada saat pandemi. Bila keuntungan makin terlihat, bukan tidak mungkin tujuh bioskop CGV yang kini belum buka pun akan dibuka kembali. “Yang penting kita tidak menciptakan kluster baru. Nanti kalau misalnya sukses 25%, Pemprov janji akan menambah kapasitas duduk dan mengizinkan makan masuk,” tuturnya. (Lihat videonya: Pemerintah Berencana Menyiapkan Materi khotbah Jumat)
Namun, Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengatakan, asosiasinya belum akan membuka bioskop dalam waktu dekat bila jumlah penonton dibatasi maksimal 25%. Selain soal biaya operasional, jika penonton hanya 25% pemilik film juga belum ingin merilis filmnya kepada pengusaha bioskop. "Apakah mau pembuat film kalau cuma 25%? Nanti kita hitung secara detail," kata Djonny saat dihubungi MNC Media. (Yan Yusuf)
(ysw)