Sensasi Nonton Bioskop Kala Pandemi: Agak Takut dan Ribet tapi Lebih Puas

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 07:01 WIB
loading...
A A A
Selama menonton Novi dan tiga temannya harus terpisah jauh dengan dua bangku kosong di auditorium empat. Sesuai aturan, dia pun tampak menerapkan ketat protokol kesehatan, seperti bermasker hingga diam di tempat duduknya. “Yah, apa pun, akhirnya puas,” kata Novi ditemui usai menonton. (Baca juga: HAri Santri, Pemerintah Harus Berpihak dan Hadir Bukan Sekedar Selebrasi)

Hal sama dialami Puspa, 23, penonton lain. Sejak bangun tidur pagi kemarin Puspa mengaku merecoki teman lelakinya agar pergi ke bioskop. Melalui situs resmi CGV, dia pun lantas memesan dua tiket di barisan kedua paling atas. “Kita ini dipertemukan di bioskop dua tahun lalu, masa pas pembukaan enggak bernostalgia,” katanya terkekeh di samping Abdi, 24, kekasihnya.

Puspa dan Abdi telah lama tak bisa ke bioskop. Biasanya, sebelum Covid-19 merebak, setiap pekan keduanya selalu menyempatkan diri menonton bioskop, khususnya pada akhir pekan. Bulan lalu keduanya sempat kecewa lantaran rencana pembukaan bioskop di Jakarta ditunda. Kini, saat pelonggaran PSBB, dia sudah menyiapkan daftar film yang wajib ditonton segera.

Sekalipun kini mereka tak bisa lagi duduk berdekatan karena aturan protokol kesehatan di dalam studio, namun keduanya tak mempermasalahkan. Baginya, suasana menonton di bioskop lebih menyenangkan dibandingkan di rumah kos, dengan speaker mahal sekalipun. “Beda saja suasananya. Dari tampilan layar dan sound-nya juga beda,” ujarnya.

Apalagi, saat pandemi ini warga Jakarta haus akan hiburan. “Kalau dibilang takut ya takut. Tapi, kalau di rumah saja kita jenuh juga, makanya kita ini haus hiburan,” ucap Puspa. (Baca juga: Konsumsi Kedelai Bisa Mengurangi Resiko terkena Kanker)

Protokol Kesehatan Ketat

Public Relations CGV Indonesia Hariman Chalid mengakui, pada hari kedua pembukaan jumlah pengunjung bioskopnya mulai terasa, khususnya menjelang sore dan malam. Bila hari pertama okupansi penonton cukup sedikit, pada hari kedua penonton yang datang terlihat naik.

Hariman menyatakan, lantaran masih di tengah situasi wabah, maka protokol kesehatan yang diterapkan cukup ketat. Selain membatasi jumlah penonton dalam studio pihaknya juga menerapkan jaga jarak di sejumlah tempat, seperti cetak tiket, ruang tunggu, zona makanan, hingga toilet.

Pembatasan ini diakui membuat jumlah pengunjung menurun drastis. Bila sebelumnya antrean hingga mengular di tempat pembelian tiket, kini pemandangan itu nyaris tak terjadi. (Baca juga: Pandemi Covid-19 Momentum Indonesia untuk Mandiri)

Hariman mengakui, jauh sebelum izin operasi dibuka Satgas Covid-19 DKI Jakarta, bioskopnya telah lebih dulu menerapkan sistem digital. Pemesan tiket hingga makanan digunakan melalui aplikasi dan layar sentuh di depan kasir.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1037 seconds (0.1#10.140)