Jakarta Hadapi Banjir, Tambang hingga Perahu Karet Disiagakan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyiapkan jalur evakuasi untuk masyarakat di lokasi rawan banjir. Tambang, tangga, dan 280 unit perahu karet telah disiagakan untuk mengevaluasi warga terdampak banjir.
Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, saat ini pihaknya telah memetakan lokasi rawan banjir dan membuat jalur evakuasi untuk korban terdampak banjir. Dia juga telah meminta petugas di lapangan untuk mengecek kesiapan peralatan evakuasi.
"Tangga dan tambang kita siapkan untuk jalur evakuasi. Ada 280 unit perahu karet yang siap," kata Satriadi kepada wartawan, Senin (19/10/2020). (Baca juga: Undang 3 Pakar, Pansus DPRD Sebut Jakarta Belum Punya Masterplan Pengendalian Banjir)
Saat ini pihaknya memiliki 139 pos pemadam yang tersebar di seluruh kecamatan dan kelurahan. Masing masing pos harus memiliki peralatan minimal satu perahu karet, tangga, dan tambang untuk evakuasi.
Berdasarkan pengalaman, kata Satriadi, saat banjir banyak warga yang menggunakan lilin, karena padamnya listrik. Banyak diantaranya yang terbakar akibat lilin tersebut dan warga tidak bisa dievakuasi karena permukaan rumahnya terendam banjir. (Baca juga: Banjir Ancam Jakarta, Tiga Hal Ini Perlu Diantisipasi)
"Pengalaman kalau banjir listrik mati, warga menggunakan alat penerangan seperti lilin. Kalau kebakaran penghuni rumah yang sedang di lantai atas dia harus lompat ke tempat banjir, belum tentu masyarakat berani untuk lompat. Makanya kita sudah siaga evakuasi," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan, pada akhir tahun ini atau awal tahun depan akan terjadi peningkatan debit air karena tiga hal. Yaitu hujan lokal, banjir kiriman dari hulu, dan air laut pasang, lalu ditambah perubahan iklim La Nina. Untuk itu, seluruh perangkat daerah diminta mengantisipasi prediksi peningkatan debit air tersebut.
Lihat Juga: Ridwan Kamil Beberkan Strategi Atasi Banjir Jakarta, dari Tempat Parkir Air hingga Giant Sea Wall
Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, saat ini pihaknya telah memetakan lokasi rawan banjir dan membuat jalur evakuasi untuk korban terdampak banjir. Dia juga telah meminta petugas di lapangan untuk mengecek kesiapan peralatan evakuasi.
"Tangga dan tambang kita siapkan untuk jalur evakuasi. Ada 280 unit perahu karet yang siap," kata Satriadi kepada wartawan, Senin (19/10/2020). (Baca juga: Undang 3 Pakar, Pansus DPRD Sebut Jakarta Belum Punya Masterplan Pengendalian Banjir)
Saat ini pihaknya memiliki 139 pos pemadam yang tersebar di seluruh kecamatan dan kelurahan. Masing masing pos harus memiliki peralatan minimal satu perahu karet, tangga, dan tambang untuk evakuasi.
Berdasarkan pengalaman, kata Satriadi, saat banjir banyak warga yang menggunakan lilin, karena padamnya listrik. Banyak diantaranya yang terbakar akibat lilin tersebut dan warga tidak bisa dievakuasi karena permukaan rumahnya terendam banjir. (Baca juga: Banjir Ancam Jakarta, Tiga Hal Ini Perlu Diantisipasi)
"Pengalaman kalau banjir listrik mati, warga menggunakan alat penerangan seperti lilin. Kalau kebakaran penghuni rumah yang sedang di lantai atas dia harus lompat ke tempat banjir, belum tentu masyarakat berani untuk lompat. Makanya kita sudah siaga evakuasi," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan, pada akhir tahun ini atau awal tahun depan akan terjadi peningkatan debit air karena tiga hal. Yaitu hujan lokal, banjir kiriman dari hulu, dan air laut pasang, lalu ditambah perubahan iklim La Nina. Untuk itu, seluruh perangkat daerah diminta mengantisipasi prediksi peningkatan debit air tersebut.
Lihat Juga: Ridwan Kamil Beberkan Strategi Atasi Banjir Jakarta, dari Tempat Parkir Air hingga Giant Sea Wall
(thm)