CCTV Mati Saat Aksi 1310, Pemprov DKI: Sudah Rusak sejak Kerusuhan Pekan Lalu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membantah sengaja mematikan kamera Closed Circuit Television (CCTV) di sejumlah kawasan di Jakarta pada saat Aksi 1310 menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, kemarin. CCTV sudah rusak sejak pekan lalu.
Kepala UP Jakarta Smart City Diskominfotik DKI Jakarta Yudhistira Nugraha mengatakan, kamera pemantau tidak bisa berfungsi lantaran rusak saat aksi unjuk rasa dengan agenda yang sama pada Kamis, 8 Oktober lalu. Unjuk rasa itu juga berujung kerusuhan di sejumlah titik Jakarta.
"Beberapa CCTV mati karena mengalami kerusakan pasca demo sebelumnya," kata Yudhistira kepada wartawan, Rabu (14/10/2020). (Baca juga: Polda Metro Jaya Buru Pelaku Perusakan Fasilitas Publik di Jakarta)
Selain itu, kata Yudhis, sejumlah CCTV mengalami gangguan jaringan. Namun dia tidak merinci berapa jumlah CCTV yang rusak dan mengalami gangguan jaringan. Saat ini CCTV itu tengah diperbaiki oleh pihak vendor.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, perbaikan memakan waktu sekitar satu pekan. Namun, apabila kerusakan jaringan fiber optik bisa memakan waktu lebih lama.
"Vendor CCTV itu Bali Tower. Pemprov hanya mendapatkan feed dari CCTV tersebut," pungkasnya. (Baca juga: Ratusan Pelajar Diamankan saat Demo 1310, Polisi Surati Pihak Sekolah)
Diketahui, pada aksi unjuk rasa Selasa kemarin, sejumlah CCTV yang sebelumnya bisa diakses warga Jakarta melalui situs-situs yang telah disediakan Pemprov DKI, mati total. Bahkan di tempat berkumpulnya massa di Jalan Medan Merdeka Selatan, kamera pemantau itu tidak berfungsi sama sekali.
Selain di Medan Merdeka Selatan, CCTV di sejumlah kawasan vital lainnya juga mati, seperti di Bundaran HI, Cideng Barat, Flyover Jatibaru, Hasyim Ashari, Perempatan Abdul Muis, hingga Pramuka Raya.
Kepala UP Jakarta Smart City Diskominfotik DKI Jakarta Yudhistira Nugraha mengatakan, kamera pemantau tidak bisa berfungsi lantaran rusak saat aksi unjuk rasa dengan agenda yang sama pada Kamis, 8 Oktober lalu. Unjuk rasa itu juga berujung kerusuhan di sejumlah titik Jakarta.
"Beberapa CCTV mati karena mengalami kerusakan pasca demo sebelumnya," kata Yudhistira kepada wartawan, Rabu (14/10/2020). (Baca juga: Polda Metro Jaya Buru Pelaku Perusakan Fasilitas Publik di Jakarta)
Selain itu, kata Yudhis, sejumlah CCTV mengalami gangguan jaringan. Namun dia tidak merinci berapa jumlah CCTV yang rusak dan mengalami gangguan jaringan. Saat ini CCTV itu tengah diperbaiki oleh pihak vendor.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, perbaikan memakan waktu sekitar satu pekan. Namun, apabila kerusakan jaringan fiber optik bisa memakan waktu lebih lama.
"Vendor CCTV itu Bali Tower. Pemprov hanya mendapatkan feed dari CCTV tersebut," pungkasnya. (Baca juga: Ratusan Pelajar Diamankan saat Demo 1310, Polisi Surati Pihak Sekolah)
Diketahui, pada aksi unjuk rasa Selasa kemarin, sejumlah CCTV yang sebelumnya bisa diakses warga Jakarta melalui situs-situs yang telah disediakan Pemprov DKI, mati total. Bahkan di tempat berkumpulnya massa di Jalan Medan Merdeka Selatan, kamera pemantau itu tidak berfungsi sama sekali.
Selain di Medan Merdeka Selatan, CCTV di sejumlah kawasan vital lainnya juga mati, seperti di Bundaran HI, Cideng Barat, Flyover Jatibaru, Hasyim Ashari, Perempatan Abdul Muis, hingga Pramuka Raya.
(thm)