Atasi Banjir di Cipayung dan Makasar, Pemkot Jaktim Keruk Waduk Pondok Ranggon
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berbagai upaya dilakukan Pemkot Jakarta Timur dalam mengatasi banjir yang diakibatkan luapan Kali Sunter. Salah satunya dengan cara mengeruk Waduk Pondok Ranggon di Cipayung, Selasa (13/10/2020).
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur Santo mengatakan, dalam mengatasi banjir pihaknya mengeruk seluruh waduk dan saluran air untuk meminimalisasi banjir saat memasuki musim penghujan.
"Jadi nantinya air Kali Sunter akan masuk dulu ke waduk sehingga tak meluap," ujarnya, Selasa (13/10/2020). (Baca juga: Tingkat Kesembuhan Covid-19 di Bekasi Tembus 91 Persen)
Empat alat berat jenis excavator, long arm dua unit, excavator standar satu unit, dan excavator amfibi mini satu unit dikerahkan untuk memudahkan proses pengerukan waduk. Melalui upaya itu diharapkan dapat menampung debit air lebih banyak lagi.
Tambahan alat berat jenis standar ini diperoleh dari bantuan Dinas Bina Marga DKI Jakarta. Pengerahan alat-alat sengaja dipinjamkan sementara agar proses pengerukan di Waduk Pondok Ranggon bisa segera selesai dan dapat berfungsi optimal.
"Kita berharap semoga bisa berfungsi sebelum musim hujan datang dan akhirnya bisa dipakai sebagai penampungan awal," tuturnya. (Baca juga: PPSU Bersihkan Bekas Bakaran Ban di Jalan Pemuda Rawamangun)
Menurut Santo, Waduk Pondok Ranggon memiliki tiga penampungan yang dipastikan dapat mengatasi banjir saat Kali Sunter meluap. "Setelah itu baru dialirkan ke Kali Sunter melalui outlet yang ada. Sebagian waduk sudah difungsikan untuk mengatasi kiriman air dari daerah hilir," ucapnya.
Jika proses pengerukan selesai maka Waduk Pondok Ranggon dapat mengatasi masalah banjir di Cipinang Melayu, Pondok Bambu, Cipinang Indah, Lubang Buaya, Setu dan sejumlah titik lainnya yang menjadi daerah rawan banjir.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur Santo mengatakan, dalam mengatasi banjir pihaknya mengeruk seluruh waduk dan saluran air untuk meminimalisasi banjir saat memasuki musim penghujan.
"Jadi nantinya air Kali Sunter akan masuk dulu ke waduk sehingga tak meluap," ujarnya, Selasa (13/10/2020). (Baca juga: Tingkat Kesembuhan Covid-19 di Bekasi Tembus 91 Persen)
Empat alat berat jenis excavator, long arm dua unit, excavator standar satu unit, dan excavator amfibi mini satu unit dikerahkan untuk memudahkan proses pengerukan waduk. Melalui upaya itu diharapkan dapat menampung debit air lebih banyak lagi.
Tambahan alat berat jenis standar ini diperoleh dari bantuan Dinas Bina Marga DKI Jakarta. Pengerahan alat-alat sengaja dipinjamkan sementara agar proses pengerukan di Waduk Pondok Ranggon bisa segera selesai dan dapat berfungsi optimal.
"Kita berharap semoga bisa berfungsi sebelum musim hujan datang dan akhirnya bisa dipakai sebagai penampungan awal," tuturnya. (Baca juga: PPSU Bersihkan Bekas Bakaran Ban di Jalan Pemuda Rawamangun)
Menurut Santo, Waduk Pondok Ranggon memiliki tiga penampungan yang dipastikan dapat mengatasi banjir saat Kali Sunter meluap. "Setelah itu baru dialirkan ke Kali Sunter melalui outlet yang ada. Sebagian waduk sudah difungsikan untuk mengatasi kiriman air dari daerah hilir," ucapnya.
Jika proses pengerukan selesai maka Waduk Pondok Ranggon dapat mengatasi masalah banjir di Cipinang Melayu, Pondok Bambu, Cipinang Indah, Lubang Buaya, Setu dan sejumlah titik lainnya yang menjadi daerah rawan banjir.
(jon)