Pemkot Bogor Kembali Bahas Rencana Proyek Tol BIRR
loading...
A
A
A
BOGOR - Pemerintah Kota ( Pemkot) Bogor kembali membahas rencana lanjutan pembangunan jalan Tol Bogor Inner Ring Road (BIRR) yang sempat tertunda.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, pembangunan BIRR memang menjadi salah satu yang masuk rencana tata ruang dan masterplan secara keseluruhan. Ke depan Kota Bogor akan membangun beberapa akses jalan baru, salah satunya BIRR.
"Kita harus bisa memprioritaskan, mana yang paling mungkin kita bangun dalam waktu tidak terlalu lama. Kemudian proses pengadaan tanahnya juga tidak terlalu rumit. Kebetulan untuk BIRR ini ada lima pengembang dan satu yayasan yang tanahnya terdampak," ujar Dedie, Kamis (8/10/2020). (Baca juga: Akhir Juni, Proyek Jalan Tol BORR Seksi 3A Rampung)
Saat ini, Pemkot Bogor membuat satu skema Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan para pengembang dan yayasan yang terdampak tersebut. Setidaknya PKS ini sebagai bentuk komitmen atas kontribusi yang sudah diberikan kepada Pemkot Bogor.
"Paling tidak kalau lima pengembang dan satu yayasan ini bisa mengkontribusikan lahannya kepada pemerintah, maka tugas pemerintah untuk pengadaan lahan hanya paling sekitar 10 persenan," ucapnya.
Sementara ini sudah ada pengembang yang akan memberikan kontribusi yakni PT GNA, Royal Tajur, Rancamaya, dan sebagian yang sudah selesai di Bogor Nirwana Residence (BNR). Namun, akan diupayakan agar semua yang terkait bisa sama-sama berkontribusi.
Kepala Bappeda Kota Bogor Hanafi menjelaskan, rapat lanjutan ini untuk menyamakan persepsi dengan para pengembang. Sejak 2012 lalu memang sudah pernah ada perjanjian yang disepakati dengan beberapa pengembang. Namun, karena satu dan lain hal prosesnya tertunda. (Baca juga: 2 Pekan Lagi, Proyek Interchange Sentul Selatan Tol BORR-Jagorawi Rampung)
Bentuk PKS itu nantinya akan terbagi pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan oleh siapa saja. Apakah pengembang akan menghibahkan sebagian tanahnya untuk Tol BIRR atau Pemkot Bogor yang harus mengambil langkah pembebasan.
Menurut dia, desain Tol BIRR yang dimiliki Pemkot Bogor 2012 lalu tak jauh berbeda dengan kondisi saat ini. Hanya saja mungkin ada kendala perubahan, misalnya adanya bangunan baru ataupun alih fungsi lahan lainnya.
Lihat Juga: Warga Ngawi Syukuran Pembangunan Jalan Bringin-Boan Rampung Setelah Bertahun-tahun Rusak
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, pembangunan BIRR memang menjadi salah satu yang masuk rencana tata ruang dan masterplan secara keseluruhan. Ke depan Kota Bogor akan membangun beberapa akses jalan baru, salah satunya BIRR.
"Kita harus bisa memprioritaskan, mana yang paling mungkin kita bangun dalam waktu tidak terlalu lama. Kemudian proses pengadaan tanahnya juga tidak terlalu rumit. Kebetulan untuk BIRR ini ada lima pengembang dan satu yayasan yang tanahnya terdampak," ujar Dedie, Kamis (8/10/2020). (Baca juga: Akhir Juni, Proyek Jalan Tol BORR Seksi 3A Rampung)
Saat ini, Pemkot Bogor membuat satu skema Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan para pengembang dan yayasan yang terdampak tersebut. Setidaknya PKS ini sebagai bentuk komitmen atas kontribusi yang sudah diberikan kepada Pemkot Bogor.
"Paling tidak kalau lima pengembang dan satu yayasan ini bisa mengkontribusikan lahannya kepada pemerintah, maka tugas pemerintah untuk pengadaan lahan hanya paling sekitar 10 persenan," ucapnya.
Sementara ini sudah ada pengembang yang akan memberikan kontribusi yakni PT GNA, Royal Tajur, Rancamaya, dan sebagian yang sudah selesai di Bogor Nirwana Residence (BNR). Namun, akan diupayakan agar semua yang terkait bisa sama-sama berkontribusi.
Kepala Bappeda Kota Bogor Hanafi menjelaskan, rapat lanjutan ini untuk menyamakan persepsi dengan para pengembang. Sejak 2012 lalu memang sudah pernah ada perjanjian yang disepakati dengan beberapa pengembang. Namun, karena satu dan lain hal prosesnya tertunda. (Baca juga: 2 Pekan Lagi, Proyek Interchange Sentul Selatan Tol BORR-Jagorawi Rampung)
Bentuk PKS itu nantinya akan terbagi pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan oleh siapa saja. Apakah pengembang akan menghibahkan sebagian tanahnya untuk Tol BIRR atau Pemkot Bogor yang harus mengambil langkah pembebasan.
Menurut dia, desain Tol BIRR yang dimiliki Pemkot Bogor 2012 lalu tak jauh berbeda dengan kondisi saat ini. Hanya saja mungkin ada kendala perubahan, misalnya adanya bangunan baru ataupun alih fungsi lahan lainnya.
Lihat Juga: Warga Ngawi Syukuran Pembangunan Jalan Bringin-Boan Rampung Setelah Bertahun-tahun Rusak
(jon)