12 Remaja yang Ikut-ikutan Demo UU Cipta Kerja di DPR Reaktif Corona
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 12 remaja yang berniat ikut-ikutan demo di sekitaran Gedung DPR/MPR pada Rabu, 7 Oktober 2020, dinyatakan reaktif corona (COVID-19). Para remaja tersebut dinyatakan reaktif corona setelah menjalani rapid test.
Awalnya, Polda Metro Jaya mengamankan 200 orang yang diduga ingin mengikuti aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR, kemarin. Kemudian, 200 orang itu dilakukan rapid test. Setelah dilakukan rapid test, 12 orang di antaranya ternyata reaktif corona.
"Itu ada 200 yang kita amankan, terindikasi anarko. Nah ternyata setelah di rapid test, 12 orang itu reaktif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Kamis (8/10/2020). ( )
Sebanyak 12 remaja yang reaktif corona itu kemudian langsung dilakukan swab test. Swab test dilakukan untuk memastikan apakah 12 remaja tersebut terpapar virus corona atau tidak. Saat ini, 12 remaja tersebut sedang dikarantina di RS Wisma Atlet sambil menunggu hasil swab test.
"Sementara kita lagi swab 12 remaja itu, kita titip di Wisma Atlet. Nah ini kan membawa klaster demo yang kaya gini," ucap Yusri.
Lebih lanjut, Yusri meminta agar seluruh pihak tidak menggelar aksi demonstrasi di masa pandemi seperti saat ini. Sebab, hal itu bisa berpotensi menimbulkan klaster baru penyebaran virus corona.
"Nah ini kenapa kita imbau mereka, nah salah satunya ini. Ini untung kita ketahui, coba kalau enggak kita ketahui. Jadi klaster baru," ujarnya. ( )
Awalnya, Polda Metro Jaya mengamankan 200 orang yang diduga ingin mengikuti aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR, kemarin. Kemudian, 200 orang itu dilakukan rapid test. Setelah dilakukan rapid test, 12 orang di antaranya ternyata reaktif corona.
"Itu ada 200 yang kita amankan, terindikasi anarko. Nah ternyata setelah di rapid test, 12 orang itu reaktif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Kamis (8/10/2020). ( )
Sebanyak 12 remaja yang reaktif corona itu kemudian langsung dilakukan swab test. Swab test dilakukan untuk memastikan apakah 12 remaja tersebut terpapar virus corona atau tidak. Saat ini, 12 remaja tersebut sedang dikarantina di RS Wisma Atlet sambil menunggu hasil swab test.
"Sementara kita lagi swab 12 remaja itu, kita titip di Wisma Atlet. Nah ini kan membawa klaster demo yang kaya gini," ucap Yusri.
Lebih lanjut, Yusri meminta agar seluruh pihak tidak menggelar aksi demonstrasi di masa pandemi seperti saat ini. Sebab, hal itu bisa berpotensi menimbulkan klaster baru penyebaran virus corona.
"Nah ini kenapa kita imbau mereka, nah salah satunya ini. Ini untung kita ketahui, coba kalau enggak kita ketahui. Jadi klaster baru," ujarnya. ( )
(abd)