Jakarta Timur Kekurangan Personel Pemadam Kebakaran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terbatasnya lahan sebagai pos atau markas dan kekurangan personel menjadi persolan yang harus dihadapi pemadam kebakaran di Jakarta Timur. Menyandang predikat wilayah terluas di Ibu Kota membuat tugas personel pemadam kebakaran semakin berat.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur , Muchtar Zakaria mengatakan, dalam menjalankan tugasnya regu pemadam kebakaran Jakarta Timur baru diisi empat orang saja. "Idealnya satu regu itu enam orang dan satu regu juga bertanggung jawab dengan satu unit mobil pompa. Jadi kalau cuma empat orang itu sangat tidak ideal," kata Muchtar saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (24/9/2020).
Muchtar menuturkan, kondisi ini sangat tidak sebanding dengan jumlah kasus kebakaran yang kerap terjadi di wilayah Jakarta Timur yang begitu luas. Selain itu, jumlah markas pun terbilang masih minim. Sebab, lanjut dia, dari 65 kelurahan di 10 kecamatan Jakarta Timur markas pemadam kebakaran tidak mencapai setengahnya.
"Hitungannya seperti ini, umpama ada 35 pos tinggal dikalikan saja kurang lebih 250 personel kita masih kurang, tapi untuk armada Alhamdulillah enggak kekurangan," ujarnya. (Baca: Damkar Jaktim Kekurangan Markas, Warga Kelapa Dua Wetan Sumbang Lahan)
Meski demikian, Muchtar menegaskan, keterbatasan markas dan kurangnya personel tidak dijadikan alasan dalam menjalankan tugas. Pasalnya, pihaknya tetap melayani laporan warga selain menangani kebakaran juga membantu evakuasi."Idealnya satu kelurahan memiliki satu pos atau markas pemadam kebakaran. Dengan begitu kita dapat dengan cepat merespons ke lokasi dan juga berimbas pada penanganan kebakaran yang menjadi lebih cepat," ucapnya.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur , Muchtar Zakaria mengatakan, dalam menjalankan tugasnya regu pemadam kebakaran Jakarta Timur baru diisi empat orang saja. "Idealnya satu regu itu enam orang dan satu regu juga bertanggung jawab dengan satu unit mobil pompa. Jadi kalau cuma empat orang itu sangat tidak ideal," kata Muchtar saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (24/9/2020).
Muchtar menuturkan, kondisi ini sangat tidak sebanding dengan jumlah kasus kebakaran yang kerap terjadi di wilayah Jakarta Timur yang begitu luas. Selain itu, jumlah markas pun terbilang masih minim. Sebab, lanjut dia, dari 65 kelurahan di 10 kecamatan Jakarta Timur markas pemadam kebakaran tidak mencapai setengahnya.
"Hitungannya seperti ini, umpama ada 35 pos tinggal dikalikan saja kurang lebih 250 personel kita masih kurang, tapi untuk armada Alhamdulillah enggak kekurangan," ujarnya. (Baca: Damkar Jaktim Kekurangan Markas, Warga Kelapa Dua Wetan Sumbang Lahan)
Meski demikian, Muchtar menegaskan, keterbatasan markas dan kurangnya personel tidak dijadikan alasan dalam menjalankan tugas. Pasalnya, pihaknya tetap melayani laporan warga selain menangani kebakaran juga membantu evakuasi."Idealnya satu kelurahan memiliki satu pos atau markas pemadam kebakaran. Dengan begitu kita dapat dengan cepat merespons ke lokasi dan juga berimbas pada penanganan kebakaran yang menjadi lebih cepat," ucapnya.
(hab)