Perkelahian di Kawasan MH Thamrin Ternyata Rekayasa untuk Konten Video

Minggu, 16 Februari 2020 - 14:01 WIB
Perkelahian di Kawasan...
Perkelahian di Kawasan MH Thamrin Ternyata Rekayasa untuk Konten Video
A A A
JAKARTA - Polisi mengamankan tiga orang pemuda yang terlibat perkelahian di kawasan MH Tahmrin, Jakarta Pusat, pada Sabtu 11 Januari 2020. Perkelahian itu sempat viral di akun media sosial lantaran terjadi di depan lampu merah yang dilihat banyak orang.

Kapolsek Menteng AKBP Guntur Muhammad Thariq mengatakan, setelah ditelusuri ternyata perkelahian tersebut hanya sebuah rekayasa yang diperankan oleh DD, SW, dan IR.

"Iya pelaku sudah kami amankan, itu rekayasa. Kami chek ke lokasi tiga orang itu disuruh pembuat konten, yakni @mbx.yeyen," kata Guntur saat dikonfirmasi, Minggu (16/2/2020).

Menurut Guntur, ketiga pelaku yang berprofesi sebagai sopir bajaj dibayar dengan uang sebesar Rp500 ribu oleh seorang perempuan sang pemilik akun @mbx.yeyen.

"Uang Rp500 ribu bagi tiga. Yang mukul-mukul Rp200 dan yang pura-pura nengahin Rp100," jelas Guntur. (Baca juga: Duel ala Gladiator Bersenjata Celurit, Pelajar SMK di Bogor Tewas)

Menurut dia, motif dari pemilik akun yang merekayasa dan merencanakan perkelahian karena ingin terkenal di dunia maya lewat jumlah followers yang banyak. Sebab kata dia, sebelum melakukan perkelahian di depan lampu merah para pemeran sudah dilatih oleh sang pemilik akun.

"Rupanya sama yang pembuat konten mereka sudah latihan 'nanti mukulnya begini'. Mereka kayak 'rekonstruksi' di sekitaran situ. Si pemilik akun kepingin akunnya di follow saja. Tapi kalau dilihat yang komen disana cuman 9 orang. Diduga untuk dapat keuntungan saja," tuturnya.

Terkait perkelahian tersebut, pihaknya masih menyelidiki dugaan adanya penyebaran hoaks dalam video itu lantaran bisa menimbulkan salah persepsi di mata masyarakat. "Kami lagi pelajari dulu. Yang perempuan pemilik akun ini kan belum kami amankan," terang Gozali. (Baca juga: Viral Anak Punk Diusir Polsuska dari Kereta, Ini Penjelasan PT KAI)

Sementara, pelaku DD mengaku tak berniat melakukan penganiyayaan. "Itu rekayasa. Kami dibayar oleh pemilik video (untuk bertengkar) untuk keperluan vlog dan konten Youtubenya," ujar DD seorang pemeran dalam konten kekerasan @mbx.yeyen.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0910 seconds (0.1#10.140)