Kronologi Beton Penyangga Tower Ambruk di Bekasi hingga Sulitnya Evakuasi Korban Tewas
loading...
A
A
A
BEKASI - Beton penyangga tower di Kaveling Bumi Indah, Desa Karangsatria, Tambun, Kabupaten Bekasi pada Senin (27/1/2025) ambruk. Akibatnya, satu pekerja tewas.
Kronologinya tower berwarna merah putih yang berdiri di atas musala masih proses pengerjaan. Tower berdiri di lantai dua.
Warga sekitar Oyo Suroyo (53) mengatakan, bangunan ambruk menimpa para pekerja bangunan. "Itu penyangga coran ambruk. Nggak tahu penyebabnya, iya itu sepertinya tower punya provider," ujarnya.
"Iya nggak dibangun di tanah, tapi towernya dibangun di atas bangunan, di lantai dua bangunan musala," tambahnya.
Personel Basarnas Unit Siaga SAR Bekasi Boby Yoenartha Putra menuturkan korban yang mengalami luka-luka telah berada di rumah sakit.
"Data korban sementara ada 6 orang, 1 orang dibawa ke RS Bella, 1 lagi ke RSUD, 1 lagi (korban tewas) yang dievakuasi," ucapnya.
Pihaknya kesulitan evakuasi karena posisi korban telah tertimpa reruntuhan beton. Petugas membutuhkan alat tambahan untuk mengangkat reruntuhan beton agar bisa mengevakuasi korban.
"Jadi untuk evakuasi kita membutuhkan unit crane untuk menstabilkan tower. Kesulitannya karena memang posisi tower yang miring. Menjepit si korban yang sedang di atas," ujar Boby.
Alat tambahan dibutuhkan untuk menstabilkan posisi tower agar tidak bergeser saat pihaknya melakukan evakuasi korban. "Nanti posisi towernya kita angkat menggunakan air lifting bag dan ditahan untuk stabilnya menggunakan crane," tuturnya.
Kronologinya tower berwarna merah putih yang berdiri di atas musala masih proses pengerjaan. Tower berdiri di lantai dua.
Warga sekitar Oyo Suroyo (53) mengatakan, bangunan ambruk menimpa para pekerja bangunan. "Itu penyangga coran ambruk. Nggak tahu penyebabnya, iya itu sepertinya tower punya provider," ujarnya.
"Iya nggak dibangun di tanah, tapi towernya dibangun di atas bangunan, di lantai dua bangunan musala," tambahnya.
Personel Basarnas Unit Siaga SAR Bekasi Boby Yoenartha Putra menuturkan korban yang mengalami luka-luka telah berada di rumah sakit.
"Data korban sementara ada 6 orang, 1 orang dibawa ke RS Bella, 1 lagi ke RSUD, 1 lagi (korban tewas) yang dievakuasi," ucapnya.
Pihaknya kesulitan evakuasi karena posisi korban telah tertimpa reruntuhan beton. Petugas membutuhkan alat tambahan untuk mengangkat reruntuhan beton agar bisa mengevakuasi korban.
"Jadi untuk evakuasi kita membutuhkan unit crane untuk menstabilkan tower. Kesulitannya karena memang posisi tower yang miring. Menjepit si korban yang sedang di atas," ujar Boby.
Alat tambahan dibutuhkan untuk menstabilkan posisi tower agar tidak bergeser saat pihaknya melakukan evakuasi korban. "Nanti posisi towernya kita angkat menggunakan air lifting bag dan ditahan untuk stabilnya menggunakan crane," tuturnya.
(jon)