Banjir di DKI, Anies Jadi Sasaran Tembak Lawan Politik

Selasa, 14 Januari 2020 - 18:02 WIB
Banjir di DKI, Anies Jadi Sasaran Tembak Lawan Politik
Banjir di DKI, Anies Jadi Sasaran Tembak Lawan Politik
A A A
JAKARTA - Persoalan banjir Jakarta tiap tahun menjadi perbincangan hangat bagi politikus yang memilih jalan oposisi untuk menyerang lawannya politiknya. Sangat disayangkan bukannya duduk bersama menyelesaikan permasalahan akut ini, namun segelintir orang memanfaatkan momentum itu untuk menjual suara-suara sumbang menghujat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lengser dari jabatannya.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan, aksi demonstrasi segelintir orang yang ingin melengserkan gubernur gara-gara banjir awal tahun, sebaiknya dialihkan bagaimana upaya penanganan maupun pembenahan infrastruktur pascabanjir.

"Begini, persoalan banjir walaupun banyak efeknya, banyak yang kecewa, tapi kan sudah selesai dan sekarang seharusnya fokus ke pembenahan," ujar Ujang saat dihubungi SINDOnews, Selasa (14/1/2020).

Menurut dia, jika ada kehendak melengserkan Anies harus dilakukan secara konstitusional, bukannya malah menggalang suara sumbang yang memang sejak dulu berseberangan dengan Anies dalam hal politik. (Baca juga: Anies Enggan Salahkan Siapapun Terkait Banjir di Jakarta)

"Kalau motifnya, motif politik ingin memakzulkan Anies itu yang tidak boleh. Artinya, pemakzulan ada mekanismenya di DPRD kalau misalkan melanggar undang-undang. Sejatinya jika menjadi oposisi ya silakan, tapi tentu dengan oposisi yang elegan, konstruktif. Kalau berdemo silakan, tapi tendensius itu yang tidak dibolehkan," ungkapnya.

Jika persoalan banjir dimasukkan dalam ranah politik, maka ada ketidaksesuaian dalam cara berpolitik di kalangan politikus untuk menjadikan masyarakat sebagai peluru dalam menjatuhkan lawan politiknya. (Baca juga: Pengamat Apresiasi Langkah Anies Atasi Banjir di Ibu Kota)

"Persoalan banjir kemarin tidak bisa dikatakan main-main, tapi juga jangan dimasukkan ke ranah politis. Ini sangat disayangkan karena bagaimanapun persoalan banjir ini persoalan tahunan dari semua gubernur juga terjadi, bahkan Pak Jokowi pernah mengatakan ketika beliau menjabat gubernur, kalau saya jadi Presiden banjir akan teratasi buktinya sampai sekarang pun tidak," ujar Ujang.

Untuk itu, dia mengajak masyarakat khususnya warga Jakarta yang notabene menjadi langganan banjir bersikap objektif. Jika Anies salah, maka kritisi bersama-sama. "Penanganan pascabanjir biarkan masyarakat yang menilai, namun masyarakat juga harus melihat objektif. Pokoknya kita harus seobjektif mungkin agar persoalan inti Jakarta (banjir) terselesaikan," katanya.
(jon)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5957 seconds (0.1#10.140)