Bermodal Jiwa Korsa, Ratusan Oknum TNI Termakan Kesaksian Palsu

Sabtu, 29 Agustus 2020 - 21:26 WIB
loading...
Bermodal Jiwa Korsa,...
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman di Makodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020). Foto: Okto Rizki Alpino/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Aksi anarkis ratusan orang tak dikenal yang merusak dan membakar Mapolsek Ciracas , Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari tadi berawal dari adanya salah informasi soal pengeroyakan terhadap seorang anggota TNI Prada MI (sebelumnya ditulis Prada Ilham) di Jalan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur pada Kamis 27 Agustus 2020 malam. Padahal, yang sebenarnya terjadi adalah yang bersangkutan terlibat kecelakaan kendaraan bermotor.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman menjelaskan, berdasarkan hasil kamera CCTV dari tempat kejadian jelas memperlihatkan Prada MI mengalami insiden kecelakaan. ( )

"Namun informasi yang diberikan Prada MI ke rekan-rekannya adalah informasi yang salah, sehingga diterima oleh kawan-kawannya mendapatkan informasi yang salah," kata Dudung di Makodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020).

Berbekal jiwa korsa yang selalu diagung-agungkan oleh oknum anggota TNI itu ratusan orang tersebut kemudian mengatur jadwal untuk melakukan penyerangan dan perusakan ke Mapolsek Ciracas. Sebab, lanjut dia, berdasarkan informasi salah itu kelompok massa tersebut mendatangi Mapolsek Ciracas guna mencari pelaku pengeroyokan terhadapnya.

"Jiwa korsa yang berlebihan dan tidak terkendali yang tidak menerima informasi yang tidak akurat sehingga melakukan tindakan anarkis," ujarnya. ( )

Dudung menambahkan, sebelum kejadian anarkis itu berlangsung. Dandim 05/05 Jakarta Timur sudah datang ke tempat kejadian untuk meluruskan informasi salah tersebut. Namun, rekan Prada MI tak menerima pengarahan Dandim sehingga mendatangi Mapolsek Ciracas. "Mereka tidak mengindahkan dan melakukan kegiatan tersebut," ucapnya.

Adapun, saat ini pihak penyidik dari Polri dan TNI tengah menyelidiki 6 orang yang diduga terlibat aksi anarkis tersebut. "Saat ini sudah ada 6 orang dan ivestigasi tetap berjalan dan akan kita sampaikan kemudian," pungkasnya.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1696 seconds (0.1#10.140)