Sambut Ridwan Kamil Bersama 1.500 Kader PKS Jakarta Timur, Suswono: Komitmen Kuat Menangkan RIDO
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta Nomor Urut 1, Suswono menilai Jakarta butuh pemimpin yang berjuang tanpa lelah untuk kemajuan seluruh warganya. Hal itu diungkapkan Suswono di hadapan 1.500 kader PKS di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Jumat (25/10/024).
Dalam kesempatan itu, Suswono menekankan pentingnya kerja keras dan dedikasi dari seluruh elemen PKS untuk memastikan kemenangan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dalam Pilkada Jakarta 2024. Sinergi kuat dan komitmen kokoh kader PKS itu ditujukan untuk mengawal kampanye RIDO menuju Jakarta yang lebih inklusif, adil, dan sejahtera.
Suswono menyoroti bahwa perjuangan memenangkan Jakarta tidak bisa lepas dari dukungan solid kader dan relawan di lapangan. "Perjuangan kita didasari oleh niat luhur untuk membawa perubahan nyata bagi Jakarta. Dukungan dari kader-kader PKS menjadi fondasi kokoh yang menggerakkan kita semua, dan saya yakin ini akan membawa kita pada kemenangan dalam satu putaran," tambahnya dengan semangat.
Suswono juga menekankan pentingnya peran kader, relawan, dan simpatisan dalam mendekatkan program RIDO kepada warga Jakarta. Menurutnya, sinergi kuat dan semangat juang tinggi dari setiap kader PKS telah membuka ruang dialog di masyarakat, memperkokoh sosialisasi program RIDO secara luas.
"Perjuangan kita bersama ini didasari niat untuk membangun Jakarta yang lebih baik, lebih adil, dan lebih sejahtera bagi seluruh warganya. Dukungan tulus dari kader PKS adalah fondasi yang akan membawa kita menuju kemenangan dalam satu putaran," ujar Suswono di hadapan para kader yang hadir.
Ridwan Kamil turut berbicara kepada para kader PKS, menegaskan bahwa setiap pilihan dalam hidupnya, termasuk di dunia politik, berlandaskan nilai keluarga dan restu orang tua.
"Wasiat orang tua saya: bela agama, bela negara. Pada tahun 2016, saya sebenarnya sudah diajukan oleh beberapa partai untuk maju di Pilgub Jakarta, tetapi ibu saya tidak memberikan restunya. Saat itu, saya masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Setelah saya menolak, barulah Gerindra dan partai-partai lain mengajukan Pak Anies Baswedan. Jadi, di balik takdir Pak Anies, ada takdir-takdir lain, termasuk takdir saya," kata Ridwan Kamil.
Pernyataan ini mencerminkan kerendahan hati dan pandangan mendalam Ridwan Kamil tentang perjalanan politiknya. Baginya, kepemimpinannya adalah bagian dari takdir yang selalu melibatkan nilai moral, restu keluarga, dan kesadaran akan tanggung jawab yang lebih besar kepada masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Suswono menekankan pentingnya kerja keras dan dedikasi dari seluruh elemen PKS untuk memastikan kemenangan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dalam Pilkada Jakarta 2024. Sinergi kuat dan komitmen kokoh kader PKS itu ditujukan untuk mengawal kampanye RIDO menuju Jakarta yang lebih inklusif, adil, dan sejahtera.
Suswono menyoroti bahwa perjuangan memenangkan Jakarta tidak bisa lepas dari dukungan solid kader dan relawan di lapangan. "Perjuangan kita didasari oleh niat luhur untuk membawa perubahan nyata bagi Jakarta. Dukungan dari kader-kader PKS menjadi fondasi kokoh yang menggerakkan kita semua, dan saya yakin ini akan membawa kita pada kemenangan dalam satu putaran," tambahnya dengan semangat.
Suswono juga menekankan pentingnya peran kader, relawan, dan simpatisan dalam mendekatkan program RIDO kepada warga Jakarta. Menurutnya, sinergi kuat dan semangat juang tinggi dari setiap kader PKS telah membuka ruang dialog di masyarakat, memperkokoh sosialisasi program RIDO secara luas.
"Perjuangan kita bersama ini didasari niat untuk membangun Jakarta yang lebih baik, lebih adil, dan lebih sejahtera bagi seluruh warganya. Dukungan tulus dari kader PKS adalah fondasi yang akan membawa kita menuju kemenangan dalam satu putaran," ujar Suswono di hadapan para kader yang hadir.
Ridwan Kamil turut berbicara kepada para kader PKS, menegaskan bahwa setiap pilihan dalam hidupnya, termasuk di dunia politik, berlandaskan nilai keluarga dan restu orang tua.
"Wasiat orang tua saya: bela agama, bela negara. Pada tahun 2016, saya sebenarnya sudah diajukan oleh beberapa partai untuk maju di Pilgub Jakarta, tetapi ibu saya tidak memberikan restunya. Saat itu, saya masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Setelah saya menolak, barulah Gerindra dan partai-partai lain mengajukan Pak Anies Baswedan. Jadi, di balik takdir Pak Anies, ada takdir-takdir lain, termasuk takdir saya," kata Ridwan Kamil.
Pernyataan ini mencerminkan kerendahan hati dan pandangan mendalam Ridwan Kamil tentang perjalanan politiknya. Baginya, kepemimpinannya adalah bagian dari takdir yang selalu melibatkan nilai moral, restu keluarga, dan kesadaran akan tanggung jawab yang lebih besar kepada masyarakat.
Baca Juga