Pegiat Ekonomi Kreatif Curhat soal Pajak dan Perizinan ke Ridwan Kamil

Selasa, 15 Oktober 2024 - 16:50 WIB
loading...
Pegiat Ekonomi Kreatif...
Cagub Jakarta Ridwan Kamil menghadiri diskusi dengan pegiat kreatif di Toko Kopi Tuku, Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). Foto: SINDOnews/Irfan Maruf
A A A
JAKARTA - Sejumlah pelaku ekonomi kreatif di Jakarta Selatan menyatakan dukungan kepada Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil. Dukungan itu disampaikan saat Ridwan Kamil menghadiri diskusi dengan pegiat kreatif di Toko Kopi Tuku, Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).

"Alhamdulillah saya mendapat dukungan dan aspirasi dari pelaku ekonomi kreatif se-Jakarta, khususnya yang ada di Jakarta Selatan, khususnya lagi di Cipete," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.



Pelaku ekonomi kreatif di sana telah membuat gerakan Cipete Creative District. Gerakan itu dinilai telah menghasilkan banyak lapangan pekerjaan selama berdiri 10 tahun lebih.

Dalam diskusi tersebut, Kang Emil mengatakan, para pegiat ekonomi kreatif mengeluhkan banyak hal, salah satunya tentang perizinan dan pajak.

"Beberapa yang dikeluhkan para pegiat ekonomi kreatif di antaranya tentang peraturannya seperti untuk mengadakan event pajaknya tidak jelas. Terkadang pajaknya masih disamakan dengan pajak korporasi," katanya.

Selain itu, pegiat kreatif juga sangat membutuhkan dukungan pemerintah untuk menghadirkan ruang kreasi dan ekspresi. Mereka merasa ruang-ruang ini sangat kurang dan terbatas. Mereka juga mempertanyakan terkait perizinan.

Menjawab aspirasi tersebut, Kang Emil bertekad pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mempunyai mimpi untuk membawa Jakarta menjadi kota ekonomi kreatif global.

"Kami akan memperbanyak ruang-ruang kreatif layaknya Urban Forest, M Bloc, dan lain-lain. Banyak aset Pemprov Jakarta yang saya dapati nganggur sehingga ini bisa dimanfaatkan," ucapnya.

RIDO juga akan memperbanyak ekspresi budaya yang punya nilai ekonomi supaya mampu mengurangi angka pengangguran. Karena ke depan Jakarta akan difokuskan menjadi kota bisnis, ekonomi kreatif global dan wisata.

"Nanti juga akan dihadirkan lembaga ekonomi kreatif, sehingga cara pikirnya akan terstruktur, kolaborasinya bisa terjalin dengan baik antara pelaku ekonomi kreatif dengan pemprov. Khusus untuk pajak, ekonomi kreatif masih kelas menengah, nanti kami cek treatment perpajakannya, mudah-mudahan bisa kita berikan insentif dan lain-lain," ungkap Ridwan Kamil.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0923 seconds (0.1#10.140)