Soal Tenaga Honorer PPSU Masuk Got di Jelambar, DPRD DKI Anggap Lumrah

Senin, 16 Desember 2019 - 07:01 WIB
Soal Tenaga Honorer PPSU Masuk Got di Jelambar, DPRD DKI Anggap Lumrah
Soal Tenaga Honorer PPSU Masuk Got di Jelambar, DPRD DKI Anggap Lumrah
A A A
JAKARTA - DPRD DKI Jakarta memberikan dukungan kepada Lurah Jelambar, Jakarta Barat, Agung Triatmojo, terkait dengan viralnya video aksi belasan pegawai honorer di wilayah setempat masuk got berisi air keruh sebagai syarat perpanjangan kontrak pada 2020 mendatang.

Ketua komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono menganggap tes perpanjangan kontrak Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) pasukan oranye dengan masuk ke got itu merupakan hal yang lumrah. Apalagi, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) itu bakal naik gaji tahun depan.

Ketua komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono menganggap tes perpanjangan kontrak Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) pasukan oranye di Kelurahan Jelambar, Jakarta Barat, dengan turun ke got, merupakan hal yang lumrah. Apalagi, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) itu bakal naik gaji tahun depan.

"Menurut saya, itu semacam memotivasi diri setelah tes. Mereka nyebur ke got atas kemauan sendiri, ketawa-tawa. Itu bagian dari memotivasi diri sendiri, karena mereka bekerja dalam satu tim dan di antara mereka saling mengenal satu sama lain. Mereka mau buktikan siap nyebur ke got. Apalagi mereka gembira karena UMP tahun depan naik," ungkapnya.

Sementara, anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta lainnya, Purwanto, upaya orientasi lapangan seperti ini biasa saja untuk memperkenalkan dunia pekerjaan ke calon pekerja. Meski begitu, dia ingin ada investigasi mendalam apakah proses rekrutmen PJLP itu dianggap perploncoan atau bukan. Dia menilai

"Itu untuk melatih mental bekerja yang spartan dan tak kenal medan kerja. Sebab job desk PPSU menuntut mereka bisa diterjunkan ke semua spot-spot basah dan kering," ungkapnya.

Politisi Partai Gerindra itu menilai, tim rekrutmen memiliki alasan logis dengan memberikan tes kebugaran bagi pasukan oranye itu. Dia menganggap, tes itu sebagai upaya peningkatan kinerja lapangan dan bukan sebagai tindakan hukuman fisik.

"Karena mengacu kinerja mereka tahun sebelumnya. Kalau perlu, semua aparat ASN dan honorer DKI diajarkan dasar kesamaptaan sebagai dasar pembentukan disiplin pribadi. Tidak hanya berlaku untuk Satpol PP saja," ucapnya.

Menurut dia, pendidikan dasar dengan kesamaptaan diperlukan untuk menunjang kinerja ke depannya. Selain ada pembentukan karakter dan pembinaan mental berkesinambungan, petugas honorer itu harus bisa menjadi pelayan dan pamong masyarakat yang andal.

"Kuat mental dan fisik dalam bekerja. Setahun sekali sebagau evaluasi kinerja, tak berlebihan jika dilakukan. Itu akan memupuk kebersamaan, jiwa korsa dan peningkatan etos kerja, asal dibarengi evaluasi menyeluruh. Berikan otorisasi lurah dalam pembentukan team work mereka yang muaranya kebaikan untuk pelayanan masyarakat," tukasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8308 seconds (0.1#10.140)