Unggul, Elektabilitas Tri Adhianto-Harris Bobihoe Capai 53,7%

Rabu, 09 Oktober 2024 - 11:53 WIB
loading...
Unggul, Elektabilitas...
Elektabilitas Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto - Abdul Harris Bobihoe (RIDHO) unggul dalam survei terbaru Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI). Foto/Jonathan Simanjuntak
A A A
JAKARTA - Elektabilitas Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto - Abdul Harris Bobihoe (RIDHO) unggul dalam survei terbaru Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI). Elektabilitas pasangan calon nomor urut 3 ini mencapai 53,7%.

Di urutan kedua adalah pasangan calon nomor urut 1 Heri Koswara-Sholihin mencapai 32,8%, dan pasangan calon nomor urut 2 UU Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni mendapatkan 4,9%.

"Sementara itu, sebanyak 8,9% responden menyatakan tidak akan memilih," kata Direktur Eksekutif LKPI Togu Lubis dalam keterangannya, Rabu (9/10/2024).

Survei LKPI tersebut berfokus pada preferensi pilihan politik warga Kota Bekasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi 2024. Hasil survei itu juga menunjukkan penilaian atau Approval Rating terhadap kinerja Tri Adhianto selama menjabat Wakil Wali Kota dan saat ini sebagai Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi.





"Dari data yang diperoleh, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Tri Adhianto mencapai 79,2%, sementara 10,2% menyatakan ketidakpuasan, dan 19,6% lainnya tidak memberikan penilaian," kata Direktur Eksekutif LKPI Togu Lubis dalam keterangannya, Rabu (9/10/2024).

Survei ini juga mengukur tingkat kepercayaan publik (public trust) terhadap tiga pasangan calon berdasarkan rekam jejak dan pengalaman masing-masing. Dalam hal ini, Tri Adhianto-Harris Bobihoe mendapatkan skor public trust yang tinggi, yaitu 89,7%.

Berikutnya adalah Heri Koswara-Sholihin dengan skor 57,2%, serta UU Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni memperoleh skor 36,7%.



Tingkat popularitas Tri Adhianto-Harris Bobihoe juga tertinggi mencapai 81,2% serta tingkat akseptabilitasnya sebesar 80,4%. Sedangkan Heri-Sholihin memiliki tingkat elektabilitas 58,4% dan akseptabilitas 52,6%.

"Sementara itu, pasangan UU Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni mencatatkan tingkat elektabilitas 28,4% dan akseptabilitas 32,3%," kata Togu.

Selain itu, survei juga disertai simulasi top of mind yang tujuannya untuk mengukur loyalitas dan spontanitas responden dalam menyebutkan pasangan calon yang mereka pilih. Hasilnya, pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe menjadi yang paling banyak disebut dengan perolehan suara 47,1%.

Di urutan kedua adalah pasangan Heri-Sholihin dengan 29,6%, sedangkan pasangan UU Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni hanya memperoleh 4,1%, dan sebanyak 19,2% responden tidak memberikan jawaban. Simulasi pertanyaan tertutup juga dilakukan menggunakan kertas kuesioner disertai tingkat elektabilitas ketiga pasangan calon juga diukur.

Survei membuktikan duet Tri Adhianto-Harris Bobihoe memiliki tingkat elektabilitas 53,7%, pasangan Heri-Sholihin 32,8%, dan UU Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni mendapatkan 4,9%. "Sementara itu, sebanyak 8,9% responden menyatakan tidak akan memilih," ungkap Togu.

Survei ini melibatkan sebanyak 1.200 warga yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih dalam pilkada. Responden tersebar di 56 kelurahan di seluruh kota Bekasi yang memberikan representasi cukup luas tentang opini publik.

Adapun metode pengambilan sampel digunakan adalah multistage random sampling, yang memungkinkan pemilihan responden secara acak namun terstruktur. "Survei ini memiliki margin of error sekitar 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka antara 25 September hingga 4 Oktober 2024," pungkasnya.

Menanggapi itu, Pengamat Politik Rikal Dikri menilai hasil survei tersebut secara keseluruhan memberikan gambaran awal yang kuat tentang posisi Tri Adhianto sebagai petahana. "Tingkat elektabilitasnya yang mencapai 53,7% menunjukkan bahwa ia memiliki dukungan yang signifikan dari masyarakat, melampaui angka psikologis untuk seorang incumbent, yaitu di atas 50%," ujar Rikal.

Menurut dia, tingginya elektabilitas ini juga menunjukkan adanya korelasi positif yang kuat dengan tingkat kepuasan publik, yang rata-rata berada di atas 75%. Hal ini mencerminkan bahwa kinerja Tri Adhianto selama menjabat sangat diperhatikan dan dihargai oleh warga Kota Bekasi.

Seperti saat terjadi wabah Covid-19 Kota Bekasi menjadi kota yang paling terbaik dalam menangani masalah Covid-19. Selain itu, ketika pemerintah Kota Bekasi menjadikan Stadion Patriot Chandrabhaga sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19. "Kota Bekasi pun meraih peringkat satu penanganan Covid-19 se-Jabar," ungkapnya.

Dia juga menyoroti pengakuan responden atau warga Kota Bekasi terkait kinerja dari Heri Koswara selama menjabat sebagai anggota DPRD empat periode tidak dirasakan oleh seluruh warga Kota Bekasi. Dia berpendapat, jika ada yang merasakan kinerja dari Heri Koswara mungkin hanya untuk konstituen di dapilnya serta yayasan pendidikan yang dikelola oleh Heri Koswara yaitu Yayasan Perguruan Islam Darul Hikmah saja.

"Sedangkan yayasan pendidikan sekolah swasta banyak kembang kempis tidak mengalami kemajuan. Selain itu, selama ada di komisi yang menangani pendidikan juga tidak banyak berbuat untuk masyarakat," imbuhnya.

Dia melanjutkan, setiap tahun ada praktik jual beli kursi di sekolah SMA atau SMK Negeri. "Begitu juga dengan UU Saeful sebagai mantan Kadis Pendidikan Kota Bekasi ketika menjabat kinerja dinilai masyarakat tidak mampu menghilangkan praktik jual beli kursi di sekolah SMA atau SMK Negeri di Kota Bekasi," pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0877 seconds (0.1#10.140)