DPRD DKI Dukung Seniman Tolak Proyek Hotel di TIM
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik, mendukung langkah para seniman untuk menghentikan pembangunan hotel di Taman Ismail Marzuki (TIM).
Dia menilai PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tidak mengerti sejarah TIM, yang merupakan pusat kesenian dan budaya dan tidak boleh sembarangan dibangun hotel.
"Saya mendukung langkah para seniman untuk menolak pembangunan hotel di TIM," kata Taufik, kawasan Pondok Rangon, Jakarta Timur, Minggu (24/11/2019).
Taufik mempertanyakan langkah Jakpro yang ingin membangun hotel. "Apa perlunya membangun hotel, kalau perlu uang pengelolaan TIM dibsubsidi oleh APBD sepenuhnya," tegas Taufik.
Sebelumnya, para seniman yang berkegiatan di kawasan TIM menolak keterlibatan PT Jakarta Propertindo untuk mengelola kawasan dan fasilitas TIM. Mereka juga mempertanyakan rencana hotel dibangun di TIM.
Hal itu terungkap dari hasil Diskusi “PKJ-TIM Mau Dibawa Kemana?”, PDS HB Jassin, 20/11/2019. “Taman Ismail Marzuki ini adalah rumah kita. Kita harus pertahankan! Bagaimana hubungannya, membangun kebudayaan dengan membangun hotel bintang lima di TIM ini. Kalau begini, jangankan Gubernur, Presiden pun kita lawan!” ujar Radhar Panca Dahana menyambut protes keras yang disuarakan para seniman pada pertemuan siang semalam, di PDS HB Jassin. Pertemuan dengan pembicara Radhar Panca Dahana, Taufiq Ismail, Abdul Hadi WM, dan sejumlah tokoh lainnya.
Dia menilai PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tidak mengerti sejarah TIM, yang merupakan pusat kesenian dan budaya dan tidak boleh sembarangan dibangun hotel.
"Saya mendukung langkah para seniman untuk menolak pembangunan hotel di TIM," kata Taufik, kawasan Pondok Rangon, Jakarta Timur, Minggu (24/11/2019).
Taufik mempertanyakan langkah Jakpro yang ingin membangun hotel. "Apa perlunya membangun hotel, kalau perlu uang pengelolaan TIM dibsubsidi oleh APBD sepenuhnya," tegas Taufik.
Sebelumnya, para seniman yang berkegiatan di kawasan TIM menolak keterlibatan PT Jakarta Propertindo untuk mengelola kawasan dan fasilitas TIM. Mereka juga mempertanyakan rencana hotel dibangun di TIM.
Hal itu terungkap dari hasil Diskusi “PKJ-TIM Mau Dibawa Kemana?”, PDS HB Jassin, 20/11/2019. “Taman Ismail Marzuki ini adalah rumah kita. Kita harus pertahankan! Bagaimana hubungannya, membangun kebudayaan dengan membangun hotel bintang lima di TIM ini. Kalau begini, jangankan Gubernur, Presiden pun kita lawan!” ujar Radhar Panca Dahana menyambut protes keras yang disuarakan para seniman pada pertemuan siang semalam, di PDS HB Jassin. Pertemuan dengan pembicara Radhar Panca Dahana, Taufiq Ismail, Abdul Hadi WM, dan sejumlah tokoh lainnya.
(cip)