Puslabfor Polri: Metode Pengecekan Septic Tank dengan Api Menyalahi Aturan

Rabu, 06 November 2019 - 15:02 WIB
Puslabfor Polri: Metode Pengecekan Septic Tank dengan Api Menyalahi Aturan
Puslabfor Polri: Metode Pengecekan Septic Tank dengan Api Menyalahi Aturan
A A A
JAKARTA - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri mengingatkan, metode yang dilakukan oleh operator sedot WC dalam mengecek hasil pekerjaan dengan menggunakan api, jelas tindakan keliru dan menyalahi aturan. Pasalnya, api dapat memicu panas sehingga menyebakan terjadinya ledakan.

Kepala Tim Puslabfor Mabes Polri, Komisaris Polisi (Kompol) Faisal, mengatakan, sejatinya metode untuk melakukan pengecekan septic tank yang sudah dikuras tidak perlu menggunakan api. Tapi cara ini kerap digunakan oleh operator jasa sedot WA sebagai alat untuk membuktikan pekerjaannya kepada konsumen. (Baca juga: Septic Tank Meledak, Petugas Jasa Sedot WC Tewas Mengenaskan)

"Korannya itu ada api dan dimasukkan ke dalam septic tank, sehingga terjadi akumulasi panas di situ. Kemudian jadi gas yang tiba-tiba membesar dan meledak sehingga menekan tutup septic tanknya itu," ujar Kompol Faisal saat mendatangi lokasi ledakan septic tank di kediaman Agus Sholeh, Kavling Blok O, RT 16/RW 03, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (6/11/2019)

Atas kejadian tersebut, pihaknya telah menginstruksikan kepada Polsek setempat agar melakukan sosialisasi guna mencegah kejadian serupa terulang kembali. "Tidak boleh itu. Makannya setelah ini kita akan laksanakan sosialisasi di kantor Polsek untuk para operator sedot tinja, supaya ini tidak terulang lagi," katanya.

Pihaknya sudah mengantongi sempel untuk diuji di laboratorium Polri. Hal ini guna memastikan penyebab terjadinya ledakan septic tank yang menewaskan tukang sedot WC berinisial S (44). (Baca juga: Polisi Sebut Penyebab Meledaknya Septic Tank karena Kecerobohan)

Tahap pengecekan di laboratorium ini memerlukan waktu yang relatif lama. Artinya, dalam mengungkap peristiwa tersebut tidak dapat dilakukan secara teeburu-buru. "Waktu pengecekan sekitar dua mingguan, nanti hasilnya kita sampaikan," tandasnya.

Menurut Kompol Faisal, dugaan sementara ledakan terjadi disebabkan adanya bakteri dari dalam septic tank yang terurai, sehingga memicu ledakan. Ledakan juga dipicu karena adanya sebagian sirkulasi udara yang terhalang akibat terinjak.

"Karena volumenya yang membesar tiba-tiba, makanya dia menekan pelatnya itu sehingga pelatnya terlepas," pungkasnya. (Baca juga: Ledakan Septic Tank di Cakung Terdengar hingga Radius 200 Meter)

Diberitakan sebelumnya, peristiwa nahas menimpa seorang pekerja jasa sedot WC berinisial S (44). Dia meregang nyawa saat sedang bekerja di rumah salah satu warga di Kavling Blok O, Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur.

Peristiwa itu bermula saat S telah menyelesaikan pekerjaannya untuk menyedot tinja septic tank di rumah Agus Sholeh pada Senin (4/11/2019) sekitar pukul 11.30 WIB. Setelah pekerjaan selesai, S ingin meyakinkan pemilik rumah bahwa tugasnya telah selesai. S lalu membakar kertas dan memasukkannya ke dalam septic tank. Tak lama kemudian terjadi ledakan.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4579 seconds (0.1#10.140)