Ridwan Kamil-Suswono Optimistis Program Dana RW Mampu Sejahterakan Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) optimistis program anggaran Rp100 juta-Rp200 juta untuk RW di Jakarta mampu menyejahterakan masyarakat. Juru Bicara RIDO, Fahlino Sjuib meyakini program ini berjalan efektif.
Terlebih, program sejenis sudah dikerjakan Ridwan Kamil (RK) ketika masih menjabat Wali Kota Bandung. Program tersebut membuktikan kepercayaan pasangan RIDO jika warga Jakarta dapat mengelolanya dengan baik.
"Sewaktu di Bandung program ini terbukti sukses. Penyaluran dana langsung ke masyarakat sebagai bentuk kepercayaan bahwa masyarakat di tingkat lokal dapat menentukan sendiri prioritas kebutuhannya dan dapat menyelesaikan sendiri kebutuhannya. Masyarakat yang paling memahami apa yang dibutuhkan daerahnya," ujar Fahlino, Selasa (10/9/2024).
Inti dari pendekatan program ini adalah pemberdayaan dan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan. Karena ada partisipasi masyarakat, maka akan hadir pengawasan sosial terkait penggunaan dana, selain pengawasan dari pihak berwenang dan kompeten termasuk aparat penegak hukum.
"Program ini memiliki multiplier effect yang sangat positif bagi kehidupan warga. Kerukunan warga dapat menguat karena setiap warga dituntut berpartisipasi aktif dalam memanfaatkan dana untuk membiayai program pembangunan yang telah disepakati. Kesejahteraan warga juga bisa meningkat," katanya.
Menurut Fahlino, mekanisme operasional anggaran ke RW tak semua rata, akan dilihat dari setiap wilayahnya. Pemda terlebih dahulu melakukan peninjauan lebih lanjut.
"Tidak semua RW dapat alokasi yang sama. Nanti akan disesuaikan karena tiap RW memiliki penduduk dengan status sosial-ekonomi yang berbeda-beda," katanya.
Program yang diusung pasangan RIDO lebih menitikberatkan pada transformasi birokrasi dan hasil dialog dengan masyarakat.
Terlebih, program sejenis sudah dikerjakan Ridwan Kamil (RK) ketika masih menjabat Wali Kota Bandung. Program tersebut membuktikan kepercayaan pasangan RIDO jika warga Jakarta dapat mengelolanya dengan baik.
"Sewaktu di Bandung program ini terbukti sukses. Penyaluran dana langsung ke masyarakat sebagai bentuk kepercayaan bahwa masyarakat di tingkat lokal dapat menentukan sendiri prioritas kebutuhannya dan dapat menyelesaikan sendiri kebutuhannya. Masyarakat yang paling memahami apa yang dibutuhkan daerahnya," ujar Fahlino, Selasa (10/9/2024).
Inti dari pendekatan program ini adalah pemberdayaan dan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan. Karena ada partisipasi masyarakat, maka akan hadir pengawasan sosial terkait penggunaan dana, selain pengawasan dari pihak berwenang dan kompeten termasuk aparat penegak hukum.
"Program ini memiliki multiplier effect yang sangat positif bagi kehidupan warga. Kerukunan warga dapat menguat karena setiap warga dituntut berpartisipasi aktif dalam memanfaatkan dana untuk membiayai program pembangunan yang telah disepakati. Kesejahteraan warga juga bisa meningkat," katanya.
Menurut Fahlino, mekanisme operasional anggaran ke RW tak semua rata, akan dilihat dari setiap wilayahnya. Pemda terlebih dahulu melakukan peninjauan lebih lanjut.
"Tidak semua RW dapat alokasi yang sama. Nanti akan disesuaikan karena tiap RW memiliki penduduk dengan status sosial-ekonomi yang berbeda-beda," katanya.
Program yang diusung pasangan RIDO lebih menitikberatkan pada transformasi birokrasi dan hasil dialog dengan masyarakat.
(jon)