Ridwan Kamil Punya Rencana Bangun Penginapan di Kampung Betawi Setu Babakan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Ridwan Kamil ingin membangun penginapan rumah warga (homestay) di Kampung Betawi Setu Babakan , Jakarta Selatan. Keinginan itu ditujukan untuk meningkatkan perekonomian warga.
Selain itu, Ridwan Kamil menilai penginapan warga ditujukan agar wisatawan bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat. Ia menuturkan penginapan di rumah warga bisa menjadi alternatif bagi wisatawan.
"Kalau kampungya kita tata menjadi kampung destinasi, maka wisatawan itu senang berinteraksi dengan warga kampung kan. Pada saat dia jatuh cinta di kampung itu dengan suasananya ada pilihan balik lagi nginep di hotel biasa atau nginep di homestay," ujar Ridwan usai kunjungi Museum Betawi di kawasan Setu Babakan, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024).
Mantan Wali Kota Bandung ini mengaku pernah membuat penginapan warga di sebuah kampung di daerah Kuningan Jawa Barat. "Saya pernah melakukan itu di kampung Kuningan, kan sudah ada di booking.com kan (harganya) Rp300 ribu kira-kira begitu," ucapnya.
Menurutnya, penginapan di rumah warga memiliki kelebihan dibanding hotel. Salah satunya, kata RK, wisatawan bisa berinteraksi langsung dengan warga setempat.
"Kelebihannya apa, malamnya ngobrol sama pemilik rumah, paginya ngobrol sama pemilik rumah kan, mungkin tahun depannya ngelamar anaknya. Jadi macam-macam," tutur Ridwan.
Ia menjelaskan gagasan itu ditujukan untuk mewujudkan sila ke-5 yakni keadilan bagi seluruh warga Indonesia. "Poin saya yaitu kembali ke sila ke-5 yaitu ekonomi Jakarta jangan hanya dimiliki oleh konglomerasi, koorporasi, tapi warga kampung juga," ucap dia.
"Asal negaranya hadir mengelola pariwisata kampung, potensi ekonomi homestay menginap di kampung. Jangan ngomongin harga, tapi menyesuaikan pasar," imbuh Ridwan.
"Nah, gagasannya itu. Nah mungkin ini salah satu proyek pertama di Babakan ini bisa jadi homestay Kampung Wisata Betawi," tandasnya.
Selain itu, Ridwan Kamil menilai penginapan warga ditujukan agar wisatawan bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat. Ia menuturkan penginapan di rumah warga bisa menjadi alternatif bagi wisatawan.
"Kalau kampungya kita tata menjadi kampung destinasi, maka wisatawan itu senang berinteraksi dengan warga kampung kan. Pada saat dia jatuh cinta di kampung itu dengan suasananya ada pilihan balik lagi nginep di hotel biasa atau nginep di homestay," ujar Ridwan usai kunjungi Museum Betawi di kawasan Setu Babakan, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024).
Mantan Wali Kota Bandung ini mengaku pernah membuat penginapan warga di sebuah kampung di daerah Kuningan Jawa Barat. "Saya pernah melakukan itu di kampung Kuningan, kan sudah ada di booking.com kan (harganya) Rp300 ribu kira-kira begitu," ucapnya.
Menurutnya, penginapan di rumah warga memiliki kelebihan dibanding hotel. Salah satunya, kata RK, wisatawan bisa berinteraksi langsung dengan warga setempat.
"Kelebihannya apa, malamnya ngobrol sama pemilik rumah, paginya ngobrol sama pemilik rumah kan, mungkin tahun depannya ngelamar anaknya. Jadi macam-macam," tutur Ridwan.
Ia menjelaskan gagasan itu ditujukan untuk mewujudkan sila ke-5 yakni keadilan bagi seluruh warga Indonesia. "Poin saya yaitu kembali ke sila ke-5 yaitu ekonomi Jakarta jangan hanya dimiliki oleh konglomerasi, koorporasi, tapi warga kampung juga," ucap dia.
"Asal negaranya hadir mengelola pariwisata kampung, potensi ekonomi homestay menginap di kampung. Jangan ngomongin harga, tapi menyesuaikan pasar," imbuh Ridwan.
Baca Juga
"Nah, gagasannya itu. Nah mungkin ini salah satu proyek pertama di Babakan ini bisa jadi homestay Kampung Wisata Betawi," tandasnya.
(kri)