Pengguna QRIS Jakarta Didominasi Sektor Akomodasi dan Makan Minum
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengguna QRIS di Jakarta masih didominasi sektor akomodasi dan makan minum. Karena itu, upaya merangsang pengguna QRIS terus dilakukan Bank Indonesia perwakilan Jakarta.
Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, pihaknya terus menggencarkan penyiapan sarana dan fasilitas untuk mendorong masyarakat menggunakan QRIS.
"Sebagai catatan pangsa QRIS Jakarta mencapai 35 persen terhadap nasional. Dengan dominasi tertinggi Jakarta Selatan 38,35 persen dan Jakarta Barat 22,24 persen," ujar Arlyana saat menjadi pembicara di Nyala Festival Pondok Indah Mall, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Pada Pekan QRIS Nasional, pihaknya tengah mencoba mengkampanyekan QRIS di selurus pelosok Jakarta. Hal itu tercermin dari pengguna QRIS yang bertumbuh sebesar 173 persen atau 796 juta hingga Juni 2024.
Hingga akhir tahun nanti, Arlyana menargetkan pengguna QRIS di Jakarta mencapai 40 persen dari pangsa nasional dengan pertumbuhan 274.778 pengguna baru dengan transaksi di atas Rp1 miliar.
Upaya lain yang dilakukan yakni menjadikan QRIS sebagai metode pembayaran populer. Hal itu tercermin dari pertumbuhan pelaku usaha yang menggunakan QRIS sebesar 5,4 juta dan konsumennya yang bertumbuh 13 persen menjadi 5,81 juta.
Digital and Channel Solutions Division Head OCBC Indonesia Altona Widjaja menyampaikan QRIS telah memberikan manfaat yang signifikan bagi pengguna dan pelaku usaha.
Selain dapat terhindari dari risiko uang palsu, pelaku usaha dapat membangun credit profile dari penggunaan QRIS sehingga mampu mengoptimalkan untuk mendapatkan akses pembiayaan dari lembaga keuangan formal.
"Sejak pandemi lalu, pengguna QRIS terus alami lonjakan. Ini menunjukkan ekosistem digital kian hari kian terbentuk," ucapnya.
Di sisi lain, penggunaan QRIS juga dapat membantu pemilik usaha untuk mencatatkan pembukuan secara digital sehingga memaksimalkan literasi keuangan.
Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, pihaknya terus menggencarkan penyiapan sarana dan fasilitas untuk mendorong masyarakat menggunakan QRIS.
"Sebagai catatan pangsa QRIS Jakarta mencapai 35 persen terhadap nasional. Dengan dominasi tertinggi Jakarta Selatan 38,35 persen dan Jakarta Barat 22,24 persen," ujar Arlyana saat menjadi pembicara di Nyala Festival Pondok Indah Mall, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Pada Pekan QRIS Nasional, pihaknya tengah mencoba mengkampanyekan QRIS di selurus pelosok Jakarta. Hal itu tercermin dari pengguna QRIS yang bertumbuh sebesar 173 persen atau 796 juta hingga Juni 2024.
Hingga akhir tahun nanti, Arlyana menargetkan pengguna QRIS di Jakarta mencapai 40 persen dari pangsa nasional dengan pertumbuhan 274.778 pengguna baru dengan transaksi di atas Rp1 miliar.
Upaya lain yang dilakukan yakni menjadikan QRIS sebagai metode pembayaran populer. Hal itu tercermin dari pertumbuhan pelaku usaha yang menggunakan QRIS sebesar 5,4 juta dan konsumennya yang bertumbuh 13 persen menjadi 5,81 juta.
Digital and Channel Solutions Division Head OCBC Indonesia Altona Widjaja menyampaikan QRIS telah memberikan manfaat yang signifikan bagi pengguna dan pelaku usaha.
Selain dapat terhindari dari risiko uang palsu, pelaku usaha dapat membangun credit profile dari penggunaan QRIS sehingga mampu mengoptimalkan untuk mendapatkan akses pembiayaan dari lembaga keuangan formal.
"Sejak pandemi lalu, pengguna QRIS terus alami lonjakan. Ini menunjukkan ekosistem digital kian hari kian terbentuk," ucapnya.
Di sisi lain, penggunaan QRIS juga dapat membantu pemilik usaha untuk mencatatkan pembukuan secara digital sehingga memaksimalkan literasi keuangan.
(jon)