DKI Jakarta Matangkan Konsep Kota Digital dan Global
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan mendorong persiapan DKI Jakarta menjadi kota digital dan global semakin dimatangkan. Tak hanya menambah dan meng-upgrade fasilitas tapi juga penjaringan investor pun dilakukan.
Hal itu dibahas ketika Bank Indonesia (BI) perwakilan Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menggelar forum JIF Talks 2024 yang digelar di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, 5 Agustus 20204.
Dengan tema 'Akselerasi Investasi Ekonomi dan Keuangan Digital di Jakarta' keduanya mengajak pengunjung yang hadir untuk diskusi dengan tujuan mempromosikan potensi ekonomi, investasi, dan proyek potensial DKI Jakarta.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar menyampaikan pesatnya perkembangan teknologi digital mengubah lanskap ekonomi dan keuangan Jakarta secara signifikan. Termasuk mengelola belanja masyarakat yang berubah dari sistem online seiring munculnya e-commerce dan fintech.
"Dalam data Google e-Conomy SEA 2023, Jakarta menjadi yang terdepan dalam ekonomi digital di Indonesia, baik dari sisi demand maupun supply," kata Arlyana saat menjadi Keynote Speaker, Selasa (6/8/2024).
Hal ini tercermin dari transaksi e-commerce di Jakarta yang mencapai Rp3,33 triliun serta penggunaan transportasi dan logistik online yang meningkat dengan pertumbuhan mencapai 17,41%, serta masifnya penggunaan sistem pembayaran digital baik QRIS dan uang elektronik pada aktivitas perdagangan.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta yang berhasil meraih status Pemda Digital dengan indeks ETPD sebesar 98,3%. Hal ini turut didukung oleh besarnya porsi penggunaan kanal digital untuk pembayaran pajak dan retribusi yang mencapai 46,19% dengan tingkat kepuasan masyarakat mencapai skor 94,27.
Karena itu upaya untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital sehingga dapat mendorong investasi dan memberikan dampak bagi penguatan ekonomi Jakarta. "Utamanya melalui peningkatan IMD Smart City Index, peningkatan digitalisasi penerimaan dan pajak, dan akselerasi investasi ekonomi dan keuangan digital," tambahnya.
Wakil Kepala DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta Denny Wahyu Haryanto menyampaikan, Jakarta berkomitmen untuk memperkuat perannya sebagai pusat perekonomian bisnis serta kota global terutama pascapemindahan IKN.
Dengan memperkuat sebagai pusat ekonomi digital di Indonesia, Pemprov DKI Jakarta, lanjut Denny, telah menetapkan Peta Jalan Implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi, efektivitas, dan efisiensi pengelolaan keuangan pemerintah daerah.
"Kami telah mengembangkan beberapa inovasi yang mendukung antara lain super apps JAKI, JakPenda, Jak-One Pay, dan JakLingko. Untuk mendukung sistem pembayaran pajak daerah secara online melalui JakPenda, Pemprov DKI Jakarta juga telah bekerja sama dengan bank, penyedia jasa pembayaran (PJP), PT Pos Indonesia, marketplace/e-commerce, serta retail," tambahnya.
Vice President Digital Retail Banking Grup PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Harry Sofri Putranda menyampaikan, transformasi digital berkembang secara masif mendorong perbankan menggunakan aplikasi digital banking. Tujuannya tidak lain sebagai efisiensi dan simplifikasi proses bisnis menjadi kunci utama dalam transformasi digital perbankan.
Direktur PT Jakarta Lingko Indonesia Ivan R. Tigana mengungkapkan, pihak merancang digitalisasi sistem pembayaran terintegrasi sebagai langkah meningkatkan ridership pengguna transportasi umum di Jakarta dengan menghadirkan berbagai kanal pembayaran.
"Ke depan, JakLingko akan mengembangkan account based ticketing yang semakin memudahkan pengguna transportasi umum dalam melakukan pembayaran yang terkoneksi dengan e-wallet, subsidi golongan khusus secara lebih tepat sasaran, serta tarif berlangganan yang memungkinkan pengguna menyesuaikan kebutuhannya," tutupnya.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
Hal itu dibahas ketika Bank Indonesia (BI) perwakilan Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menggelar forum JIF Talks 2024 yang digelar di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, 5 Agustus 20204.
Dengan tema 'Akselerasi Investasi Ekonomi dan Keuangan Digital di Jakarta' keduanya mengajak pengunjung yang hadir untuk diskusi dengan tujuan mempromosikan potensi ekonomi, investasi, dan proyek potensial DKI Jakarta.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar menyampaikan pesatnya perkembangan teknologi digital mengubah lanskap ekonomi dan keuangan Jakarta secara signifikan. Termasuk mengelola belanja masyarakat yang berubah dari sistem online seiring munculnya e-commerce dan fintech.
"Dalam data Google e-Conomy SEA 2023, Jakarta menjadi yang terdepan dalam ekonomi digital di Indonesia, baik dari sisi demand maupun supply," kata Arlyana saat menjadi Keynote Speaker, Selasa (6/8/2024).
Hal ini tercermin dari transaksi e-commerce di Jakarta yang mencapai Rp3,33 triliun serta penggunaan transportasi dan logistik online yang meningkat dengan pertumbuhan mencapai 17,41%, serta masifnya penggunaan sistem pembayaran digital baik QRIS dan uang elektronik pada aktivitas perdagangan.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta yang berhasil meraih status Pemda Digital dengan indeks ETPD sebesar 98,3%. Hal ini turut didukung oleh besarnya porsi penggunaan kanal digital untuk pembayaran pajak dan retribusi yang mencapai 46,19% dengan tingkat kepuasan masyarakat mencapai skor 94,27.
Karena itu upaya untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital sehingga dapat mendorong investasi dan memberikan dampak bagi penguatan ekonomi Jakarta. "Utamanya melalui peningkatan IMD Smart City Index, peningkatan digitalisasi penerimaan dan pajak, dan akselerasi investasi ekonomi dan keuangan digital," tambahnya.
Wakil Kepala DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta Denny Wahyu Haryanto menyampaikan, Jakarta berkomitmen untuk memperkuat perannya sebagai pusat perekonomian bisnis serta kota global terutama pascapemindahan IKN.
Dengan memperkuat sebagai pusat ekonomi digital di Indonesia, Pemprov DKI Jakarta, lanjut Denny, telah menetapkan Peta Jalan Implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi, efektivitas, dan efisiensi pengelolaan keuangan pemerintah daerah.
"Kami telah mengembangkan beberapa inovasi yang mendukung antara lain super apps JAKI, JakPenda, Jak-One Pay, dan JakLingko. Untuk mendukung sistem pembayaran pajak daerah secara online melalui JakPenda, Pemprov DKI Jakarta juga telah bekerja sama dengan bank, penyedia jasa pembayaran (PJP), PT Pos Indonesia, marketplace/e-commerce, serta retail," tambahnya.
Vice President Digital Retail Banking Grup PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Harry Sofri Putranda menyampaikan, transformasi digital berkembang secara masif mendorong perbankan menggunakan aplikasi digital banking. Tujuannya tidak lain sebagai efisiensi dan simplifikasi proses bisnis menjadi kunci utama dalam transformasi digital perbankan.
Direktur PT Jakarta Lingko Indonesia Ivan R. Tigana mengungkapkan, pihak merancang digitalisasi sistem pembayaran terintegrasi sebagai langkah meningkatkan ridership pengguna transportasi umum di Jakarta dengan menghadirkan berbagai kanal pembayaran.
"Ke depan, JakLingko akan mengembangkan account based ticketing yang semakin memudahkan pengguna transportasi umum dalam melakukan pembayaran yang terkoneksi dengan e-wallet, subsidi golongan khusus secara lebih tepat sasaran, serta tarif berlangganan yang memungkinkan pengguna menyesuaikan kebutuhannya," tutupnya.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
(cip)