Revitalisasi Wajah Kota Dongkrak Produktivitas Ekonomi

Rabu, 14 Agustus 2019 - 10:28 WIB
Revitalisasi Wajah Kota Dongkrak Produktivitas Ekonomi
Revitalisasi Wajah Kota Dongkrak Produktivitas Ekonomi
A A A
EMPAT bulan setelah dilantik sebagai Wali Kota Bogor periode kedua (2019-2024), Bima Arya Sugiarto fokus meningkatkan ekonomi daerah.

Salah satunya menata wajah kota dengan memfokuskan pembangunan jalur pedestrian atau trotoar, pedagang kaki lima (PKL), pasar, hingga transportasi. Bagaimana merealisasikan program tersebut, berikut wawancara KORAN SINDO dengan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Butuh waktu berapa lama untuk melakukan pembenahan wajah kota sampai benar-benar terwujud?
Kita targetkan tiga tahun kawasan Pasar Bogor, Plaza Bogor, dan Suryakencana secara perlahan berubah total, tidak hanya bersih dan rapi, juga memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya meningkatkan kesejahteraan.

Apa saja yang perlu diperbaiki?
Yang paling utama akan diperbaiki adalah infrastrukturnya. Baik jalur pedestrian atau trotoar maupun bangunan lawas di Pasar Bogor dan Plaza Bogor, akan direnovasi. Para pedagang juga akan direlokasi karena di kawasan tersebut banyak masyarakat yang menggantungkan nafkahnya. Intinya, kami ingin program pembenahan wajah kota ini berjalanan lancar tanpa kekerasan.

Prinsip utama kami bukan penggusuran tanpa ada solusi. Saya sering menerima pengaduan dari masyarakat, khususnya para pedagang, kalau digusur kami akan ke mana? Di sini saya tegaskan, tak satu orang pun akan kehilangan mata pencaharian. Oleh sebab itu, selain perencanaan yang akurat, persiapan sebelum dilakukan renovasi pun harus matang.

Apakah sudah ada lokasi untuk merelokasi ribuan pedagang di Pasar Bogor, Plaza Bogor dan Suryakancana sebelum mereka digusur?

Nah, di sinilah butuh skema yang akurat sebagaimana saya jelaskan di atas. Pemindahan ini akan dibarengi dengan konsekuensi penataan pasar-pasar yang lain, seperti Pasar Cumpok, Pasar Gembrong, Pasar TU, dan Pasar Jambu Sua.

Bagaimana dengan pendanaan, sementara APBD Kota Bogor sendiri sangat terbatas?
Soal dana akan diambil dari berbagai sumber luar APBD Kota Bogor. Misalnya bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, termasuk investor. Dana tersebut juga akan digunakan untuk membangun park and ride.

Bagaimana dengan revitalisasi jalur pedestrian di Jalan Suryakencana yang merupakan proyek besar dan banyak melibatkan instansi?
Memang semua itu membutuhkan koordinasi yang luar biasa karena tujuan revitalisasi bukan sekadar mempercantik kota, tetapi menghidupkan ekonomi. Sebab, saat ini toko-toko di pusat kuliner tersebut tutup pada pukul 17.00 WIB.

Saya prediksi, jika jalur pedestrian dilebarkan, pedagang diperkirakan buka toko sampai malam. Intinya, kita ingin kota ini jadi surga pejalan kaki. Tak hanya itu, Kota Bogor juga memiliki potensi pariwisata yang cukup besar, maka harus dikembangkan agar menjadi salah satu pilihan menarik bagi wisatawan.

Anda yakin pembangunan infrastruktur dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, lalu apa korelasinya dengan pariwisata?
Begini, persaingan dunia global tidak hanya dalam bidang pariwisata, tetapi kepuasan wisatawan memiliki peran penting dalam meningkatkan kunjungan ke Kota Bogor. Maka untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, terdapat empat hal yang harus diperhatikan, salah satunya pembenahan infrastruktur.

Kenapa hanya fokus pada Jalan Suryakencana, bagaimana dengan jalan-jalan kecil di sekitarnya, apakah ada pembenahan juga?
Salah satu konsep penataan kawasan itu adalah melakukan normalisasi dari akses-akses gang yang menghubungkan antara Jalan Suryakencana dan Jalan Roda. Ada tujuh koridor dan itu semua akan kita tata untuk pejalan kaki. Berdasarkan pendataan sementara bahwa PKL yang akan direlokasi sebanyak 140 pedagang. Lapak jualan mereka akan dibuat minimalis agar tidak mengganggu pengguna jalan.

Apakah para PKL itu akan tertampung semua di tujuh koridor atau ada opsi tempat lain?
Saya sendiri belum bisa memastikan apakah semua pedagang masuk ke dalam tujuh koridor itu. Jika tidak, maka ada tempat lain yang disediakan, mulai Gang Aut sampai Bata Rapi. Namun, harapan saya semua PKL masuk ke situ. Jadi dalam enam bulan ke depan sterilisasi jalur pedestrian.

Bagaimana dengan lanjutan penataan transportasi karena secara tidak langsung pembenahan jalur pedestrian di sejumlah ruas jalan berdampak pada penggunaan transportasi massal? Apa kaitannya dengan tagline Bogor Berlari seperti yang digembar-gemborkan selama ini?
Saya kira Bogor Berlari ini harus dilihat sebagai langkah untuk menuntaskan program yang belum tuntas, itu poinnya. Karena belum tuntas, saya maju lagi sebagai wali kota. Saya akui di bidang transportasi dan penataan PKL belum maksimal, maka itu saya ingin tuntaskan melalui program Bogor Berlari.

Belum lama ini Anda melakukan audiensi dengan operator atau aplikator transportasi daring. Apa yang dibahas?
Kami membahas terkait rencana membangun shelter khusus untuk para pengemudinya. Ada lima titik shelter yang disiapkan, yaitu di Stasiun Bogor,Terminal Baranangsiang, Mall Botani Square, Lippo Plaza Ekalokasari, dan Lippo Plaza Keboen Raya. Ke depan, jumlah shelter akan terus ditambah.

Apa korelasinya dengan program penataan transportasi yang sudah dilakukan sejak lama, tapi jalan di tempat?
Penyediaan shelter tersebut merupakan langkah awal dalam menata transportasi daring atau online. Saya harap ke depannya, Grab dapat bersinergi menyesuaikan penataan transportasi. Kami sepakat bersinergi. Grab sepakat dengan perencanaan Kota Bogor ke depan dan pemkot juga akan memaksimalkan aset dan potensi yang dimiliki Grab. (Haryudi)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6122 seconds (0.1#10.140)