Sepanjang 2019, Anies Hanya Dua Kali Kunjungan Kerja ke Luar Negeri
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tercatat baru dua kali melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Keduanya merupakan konferensi global, sehingga ada keuntungan bertemu bilateral dengan banyak pemimpin kota dan lembaga sekaligus dalam satu tempat.
Gubernur Anies juga diundang sebagai pembicara untuk memaparkan mengenai perkembangan kota Jakarta. Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri (KDHKLN) Pemprov DKI Jakarta Mawardi mengatakan, selain dua kali kunjungan kerja, Anies juga melaksanakan dua kali kunjungan singkat (sehari) ke Singapore yaitu untuk menjenguk almarhumah Ibu Ani Yudhoyono, dan untuk ceramah.
"Semuanya sudah berdasar pada persetujuan dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Semua ada pemberitahuan dan ada balasan,” ujarnya, Senin (22/7/2019).
Mawardi menyebut perjalanan Anies ke luar negeri pertama selama 2019 adalah pada 2 Maret untuk menjenguk istri Presiden RI ke-6, Ani Yudhoyono, yang saat itu dirawat di National University Hospital (NUH), Singapore.
“Bahkan saat menjenguk itu semua perjalanan Gubernur menggunakan dana pribadi dan tanpa APBD. Beliau tidak bermalam, berangkat pagi dan sore sudah pulang ke Jakarta,” kata Mawardi.
Kemudian Anies pada 3 Mei ke luar negeri untuk menjadi Keynote Speaker The Pyramid’s Annual Post-AGM Gala Dinner yang dilaksanakan di Singapura. Acara tersebut berdasar undangan Vivian Balakrishnan yang juga Menteri Luar Negeri Singapura.
Di sana Anies berpidato di hadapan pemimpin Singapura, mulai dari perdana menteri, para pemimpin bisnis, tokoh akademisi, para menteri anggota kabinet, dan termasuk mantan Perdana Menteri.
Menurut Mawardi, seluruh transportasi dan akomodasi tersebut ditanggung oleh pihak penyelenggara. “Kami mengajukan permohonan izinnya pada 21 Maret dan dibalas oleh Mendagri pada 5 April,” terangnya.
Adapun perjalanan dinas Anies yang pertama yaitu menghadiri pertemuan Urban 20 (U20) Mayors Summit Agenda di Tokyo, Jepang pada 20-21 Mei. U20 merupakan pertemuan pemimpin ibu kota negara anggota G20. Pertemuan U20 adalah rangkaian dari kegiatan pertemuan G20 yang juga dilaksanakan di Jepang.
Pada pertemuan U20 tersebut, lanjut Mawardi, Anies sekaligus menjadi pembicara mengenai perubahan iklim. Anies adalah satu-satunya gubernur yang diundang berbicara dalam 3 forum yang berbeda. Selain itu juga, Anies memberikan paparan khusus tentang Jakarta di Sasakawa Foundation dan pertemuan bilateral dengan Gubernur Tokyo.
Acara ini untuk memperingati Hubungan Persahabatan Kota Ke-30 antara Tokyo dan Jakarta yang telah terjalin sejak tahun 1989. Untuk perjalanan ke Tokyo, Pemprov DKI mengajukan surat permohonan izin kepada Mendagri sejak bulan Januari 2019.
Untuk perjalanan dinas kedua, Anies menuju ke Medellin, Kolombia dan Amerika Serikat pada 8-17 Juli lalu. Ada sejumlah kegiatan yang dihadiri oleh Anies di sana, seperti menjadi pembicara pada pertemuan pemimpin kota sedunia The World Cities Summit Mayors Forum 2019, pembicara pada pertemuan USINDO Open Forum, dan bernegoisasi dengan Formula E.
Hasilnya, Jakarta bisa menjadi tuan rumah Formula E pada 2020. Berdasar pada assessment ekonomi yang dihitung, Jakarta diperkirakan mendapatkan keuntungan sekitar Rp1,2 triliun ketika menjadi tuan rumah Formula E.
Kemudian Anies juga memaparkan kemajuan Kota Jakarta kepada pemimpin kota sedunia lainnya dan bersiap sebagai kota global. Pada keberangkatan ke Kolombia dan Amerika tersebut, Pemprov DKI mengajukan surat kepada Mendagri pada 28 Mei.
“Sesuai aturan, minimal 10 hari sebelum keberangkatan sudah mengajukan surat permohonan kepada Mendagri. Kami selalu beberapa minggu sebelumnya. Bahkan ada yang beberapa bulan sebelumnya, dan selalu mendapatkan izin dari Mendagri,” pungkasnya.
Gubernur Anies juga diundang sebagai pembicara untuk memaparkan mengenai perkembangan kota Jakarta. Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri (KDHKLN) Pemprov DKI Jakarta Mawardi mengatakan, selain dua kali kunjungan kerja, Anies juga melaksanakan dua kali kunjungan singkat (sehari) ke Singapore yaitu untuk menjenguk almarhumah Ibu Ani Yudhoyono, dan untuk ceramah.
"Semuanya sudah berdasar pada persetujuan dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Semua ada pemberitahuan dan ada balasan,” ujarnya, Senin (22/7/2019).
Mawardi menyebut perjalanan Anies ke luar negeri pertama selama 2019 adalah pada 2 Maret untuk menjenguk istri Presiden RI ke-6, Ani Yudhoyono, yang saat itu dirawat di National University Hospital (NUH), Singapore.
“Bahkan saat menjenguk itu semua perjalanan Gubernur menggunakan dana pribadi dan tanpa APBD. Beliau tidak bermalam, berangkat pagi dan sore sudah pulang ke Jakarta,” kata Mawardi.
Kemudian Anies pada 3 Mei ke luar negeri untuk menjadi Keynote Speaker The Pyramid’s Annual Post-AGM Gala Dinner yang dilaksanakan di Singapura. Acara tersebut berdasar undangan Vivian Balakrishnan yang juga Menteri Luar Negeri Singapura.
Di sana Anies berpidato di hadapan pemimpin Singapura, mulai dari perdana menteri, para pemimpin bisnis, tokoh akademisi, para menteri anggota kabinet, dan termasuk mantan Perdana Menteri.
Menurut Mawardi, seluruh transportasi dan akomodasi tersebut ditanggung oleh pihak penyelenggara. “Kami mengajukan permohonan izinnya pada 21 Maret dan dibalas oleh Mendagri pada 5 April,” terangnya.
Adapun perjalanan dinas Anies yang pertama yaitu menghadiri pertemuan Urban 20 (U20) Mayors Summit Agenda di Tokyo, Jepang pada 20-21 Mei. U20 merupakan pertemuan pemimpin ibu kota negara anggota G20. Pertemuan U20 adalah rangkaian dari kegiatan pertemuan G20 yang juga dilaksanakan di Jepang.
Pada pertemuan U20 tersebut, lanjut Mawardi, Anies sekaligus menjadi pembicara mengenai perubahan iklim. Anies adalah satu-satunya gubernur yang diundang berbicara dalam 3 forum yang berbeda. Selain itu juga, Anies memberikan paparan khusus tentang Jakarta di Sasakawa Foundation dan pertemuan bilateral dengan Gubernur Tokyo.
Acara ini untuk memperingati Hubungan Persahabatan Kota Ke-30 antara Tokyo dan Jakarta yang telah terjalin sejak tahun 1989. Untuk perjalanan ke Tokyo, Pemprov DKI mengajukan surat permohonan izin kepada Mendagri sejak bulan Januari 2019.
Untuk perjalanan dinas kedua, Anies menuju ke Medellin, Kolombia dan Amerika Serikat pada 8-17 Juli lalu. Ada sejumlah kegiatan yang dihadiri oleh Anies di sana, seperti menjadi pembicara pada pertemuan pemimpin kota sedunia The World Cities Summit Mayors Forum 2019, pembicara pada pertemuan USINDO Open Forum, dan bernegoisasi dengan Formula E.
Hasilnya, Jakarta bisa menjadi tuan rumah Formula E pada 2020. Berdasar pada assessment ekonomi yang dihitung, Jakarta diperkirakan mendapatkan keuntungan sekitar Rp1,2 triliun ketika menjadi tuan rumah Formula E.
Kemudian Anies juga memaparkan kemajuan Kota Jakarta kepada pemimpin kota sedunia lainnya dan bersiap sebagai kota global. Pada keberangkatan ke Kolombia dan Amerika tersebut, Pemprov DKI mengajukan surat kepada Mendagri pada 28 Mei.
“Sesuai aturan, minimal 10 hari sebelum keberangkatan sudah mengajukan surat permohonan kepada Mendagri. Kami selalu beberapa minggu sebelumnya. Bahkan ada yang beberapa bulan sebelumnya, dan selalu mendapatkan izin dari Mendagri,” pungkasnya.
(thm)