Penumpang Bus dari Jakarta Diperkirakan Akan Naik 25%

Sabtu, 25 Mei 2019 - 06:20 WIB
Penumpang Bus dari Jakarta Diperkirakan Akan Naik 25%
Penumpang Bus dari Jakarta Diperkirakan Akan Naik 25%
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta siap menyambut arus mudik dan arus balik yang diprediksi mulai 28 Mei hingga 12 Juni mendatang. Diprediksi ada peningkatan sekitar 25% penumpang angkutan Lebaran. Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Terminal DKI Jakarta, Muslim mengatakan, sejak April lalu, pihaknya tengah mempersiapkan angkutan Lebaran di empat terminal tipe A, yakni Terminal Pulogebang, Terminal Kampung Rambutan, Kalideres, dan Tanjung Priok.

Di antaranya yaitu dengan membenahi jalur kedatangan, infrastruktur, penataan pool kendaraan, dan sebagainya, sehingga terminal lebih nyaman dan aman. Termasuk perihal penerangan. “Kami sangat siap menyambut arus balik dan mudik 2019 ini. Kami memprediksi ada peningkatan penumpang sebanyak 25%,” kata Muslim saat meninjau kesiapan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, kemarin.

Muslim menjelaskan, prediksi peningkatan penumpang angkutan darat itu didapatkan dari Kementerian Perhubungan. Bahkan peningkatan tersebut mencapai 38%. Sebab, selain melonjaknya tiket pesawat yang kerap dikeluhkan masyarakat, jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera menjadi pilihan masyarakat menggunakan bus. Terlebih, operator bus tengah bersaing pelayanan dengan adanya trans Jawa dan Sumatera itu.

“Ya kami memprediksi 25-38% itu menyebar ke terminal. Sisanya menggunakan bus gratis yang diadakan berbagai instansi dan perusahaan,” paparnya. Sementara itu, Kepala Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kampung Rambutan Thofik Winanto menyebutkan, pihaknya terus melakukan pengawasan terkait operasional armada angkutan Lebaran yang bermuara ke Terminal Kampung Rambutan.

Pengawasan dilakukan lewat pemeriksaan kartu Pemeriksaan Kendaraan Bermotor (PKB) atau KIR, kelengkapan surat tanda nomor kendaraan (STNK) serta kelayakan dan kelengkapan armada, mulai kondisi bodi, ban, tempat duduk, hingga alat keselamatan.

“Pemeriksaan kendaraan sudah disisir lewat pra-ram, sekitar April lalu, kita cek Kartu KIR, STNK dan Kartu Pengawasan Trayek (KPS) atau izin trayek. Jadi mereka punya waktu kalau mereka belum melengkapi, karena kelengkapan administrasi itu butuh waktu, khususnya KPS yang diterbitkan Kementerian Perhubungan,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan TNI, Polri, dan Badan Narkotik Provinsi (BNP) untuk memeriksa urine setiap sopir ketika bus tiba di Terminal Kampung Rambutan. “Jadi kita langsung periksa begitu bus tiba, ini untuk mastiin sopir bebas dari narkoba, minuman keras, atau lainnya yang bisa berakibat fatal,” jelasnya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6356 seconds (0.1#10.140)