Warga Tanah Abang Disebut Ikut Kerusuhan, Haji Lulung: Jangan Asal Tuding

Jum'at, 24 Mei 2019 - 15:42 WIB
Warga Tanah Abang Disebut Ikut Kerusuhan, Haji Lulung: Jangan Asal Tuding
Warga Tanah Abang Disebut Ikut Kerusuhan, Haji Lulung: Jangan Asal Tuding
A A A
JAKARTA - Tokoh Betawi yang juga tokoh masyarakat Tanah Abang, Abraham Lunggana alias Haji Lulung, tak terima dengan tudingan warga Tanah Abang ikut dalam kerusuhan 22 Mei lalu. Justeru pihaknya ikut turun langsung berjaga saat terjadi kerusuhan di kawasan Tanah Abang, Rabu lalu.

Ia bersama tokoh masyarakat Tanah Abang turut membantu pihak aparat menangani kerusuhan tersebut. "Kemarin saya bantu pihak keamanan untuk menjaga Tanah Abang dari kerusuhan. Saya hampir tak percaya, kok (lokasinya) Tanah Abang? Karena saya sudah kasih tahu teman-teman di Tanah Abang jangan ada yang ikut aksi, karena pak Prabowo sudah menyatakan ingin ke MK," ujar Haji Lulung saat dihubungi wartawan, Jumat (24/5/2019). (Baca juga: Polda Metro Tetapkan 257 Tersangka Aksi Kerusuhan Penolakan Pemilu)

Kepada masyarakat Tanah Abang, Haji Lulung meyakinkan bahwa kubu Prabowo dipastikan membawa sengketa Pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK). Karena itu, sebaiknya tunggu keputusan MK dan jangan ikut unjuk rasa ke kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu.

"Kami itu kedatangan tamu, dengan begitu artinya itu bukan orang Tanah Abang. Semua orang yang ada di Bawaslu itu didorong oleh pihak keamanan dari Bawaslu ke Tanah Abang, ada gas air mata. Masyarakat Tanah Abang juga kena kan, akhirnya mereka juga ikut mempertahankan tanahnya," tuturnya. (Baca juga: Polisi Cari Otak Penggerak Ratusan Massa Perusuh di Jakarta)

Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini merasa kecewa atas tuduhan pihak kepolisian yang menyatakan adanya preman Tanah Abang yang terlibat dalam kerusuhan tersebut dan diberi uang sebesar Rp300 ribu.

"Sekarang saya lagi selidiki nih, siapa sih preman Tanah Abang itu, kita harus jajaki ini. Semalam RW kumpul sama Kapolres, enggak ada tuh preman Tanah Abang, orang tokoh-tokohnya pada bantu," tandasnya. (Baca juga: Polres Jakarta Barat Tangkap 183 Pelaku Kerusuhan di Petamburan-Slipi)

Ia pun mengimbau kepada pihak kepolisian agar tidak menuduh sembarangan, karena tuduhan tersebut terlalu cepat dan sudah menyebar ke masyarakat luas sehingga dapat mencoreng nama baik masyarakat Tanah Abang.

"Ngobrol dong Kabid Humas, ngobrol dong ama kite, siapa yang dimaksud preman tersebut. Kan di media sudah keluar, dibaca sama orang banyak, kita ketumpangan loh bang," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5728 seconds (0.1#10.140)