Petugas KPPS Depok Meninggal Dunia, Psikolog Nilai Tugasnya Terlalu Banyak

Kamis, 25 April 2019 - 23:29 WIB
Petugas KPPS Depok Meninggal Dunia, Psikolog Nilai Tugasnya Terlalu Banyak
Petugas KPPS Depok Meninggal Dunia, Psikolog Nilai Tugasnya Terlalu Banyak
A A A
DEPOK - Banyaknya petugas KPPS yang meninggal dalam pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 dinilai karena tugasnya terlalu berat dan kurang istirahat.

Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta mengatakan tugas KPPS memang berat, dengan banyaknya jumlah pemilih kurang lebih 300 orang per TPS serta banyaknya surat suara, dan aturan-aturan. Kendati demikian KPU sudah memperhitungkan jumlah personel yang ada di setiap TPS agar tidak hanya mengandalkan satu orang saja.

"Kalau kelelahan ya wajar karena banyak sekali tugas yang dilakukan KPPS sejak hari sebelum Pemilu dilakukan. Tanggung jawabnya juga besar karena semua harus sesuai dengan prosedur yang ada dan harus meminimalisir adanya kesalahan yang membuat masyarakat tidak percaya," katanya kepada wartawan, Kamis (25/4/2019).

Lebih lanjut dijelaskan, bagi orang-orang yang tidak biasa bekerja terus menerus dalam waktu yang panjang tentunya hal ini sangat melelahkan. "Seyogyanya kita sendiri memang memiliki alarm diri jika sudah merasa sangat lelah dan harus istirahat," ungkapnya.

Menurutnya, aspek ‘kesehatan’ harus menjadi prasyarat sebelum melakukan tugas berat tersebut. Karena menjadi KPPS memang berat dan membutuhkan kesehatan yang mendukung. Kalau dilihat, TPS biasanya terbuka. Kemungkinan banyak orang yang tidak biasa kerja di ruang terbuka, rawan masuk angin, panas, dst. Sehingga kemungkinan ‘sakit’ memang besar. "Kondisi ini bisa memicu seseorang menjadi sakit dan kelelahan," paparnya.

Jika dilihat dari penghitungan kemarin, banyak yang bekerja sampai larut malam bahkan sampai pagi. Seharusnya kondisi tersebut diimbangi dengan asupan suplemen yang baik sehingga energi yang dikeluarkan seimbang dengan asupan yang masuk.

"Banyak TPS yang baru selesai penghitungan di tengah malam. Nah tadi, apakah selama kegiatan mereka siap disediakan makan dengan baik, minum air putih, cemilan sampai akhir penghitungan? Sehingga sangat mungkin kemudian kelelahan, masuk angin atau paling parah ya terkena serangan jantung," pungkasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5282 seconds (0.1#10.140)