Tiga Petugas Pemilu di Bekasi Meninggal, Satu Terluka Tertimpa Tenda
A
A
A
BEKASI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi menyebutkan sebanyak tiga orang petugas penyelenggara Pemilu 2019 di wilayahnya meninggal dunia. Selain ketiga petugas yang meninggal, satu anggota KPPS terkena musibah saat membongkar tenda pasca pencoblosan.
Petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia yakni Ketua KPPS 63, Desa Simpangan, Cikarang Utara, atas nama Budi. Selanjutnya, anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kerta Rahayu, Kecamatan Setu, atas nama Boris; dan petugas penertiban TPS 26, Desa Lubang Buaya, Kecamatan Setu, atas nama Ramdani.
Sedangkan petugas yang mengalami luka yakni anggota KPPS 112, Kecamatan Babelan. "Saat ini ketiga petugas itu sudah dikebumikan," ujar Ketua KPU Kabupaten Bekasi Jajang Wahyudin, Selasa (23/4/2019). (Baca juga: 5 Petugas KPPS dan Satu Pengawas Pemilu di Bogor Meninggal Dunia)
Jajang menjelaskan, Boris meninggal dunia satu hari menjelang pemilihan karena kelelahan mempersiapkan pencoblosan. Sementara Budi meninggal dunia karena kelelahan pasca pemilihan 17 April 2019 lalu.
Adapun anggota KPPS 112 Kelurahan Bahagia terkena musibah saat membongkar tenda pasca pencoblosan."Beliau terluka hingga akhirnya dirawat di rumah sakit dan mendapatkan beberapa perawatan khusus dari tim dokter," jelasnya. ( Baca Juga: (Baca juga: Kelelahan, Dua Ketua KPPS di Bekasi Meninggal Dunia)
Petugas atas nama Ahmad Salahudin (43) meninggal setelah tertabrak truk seusai melakukan penghitungan suara di TPS 81 Kranji. Sedangkan Fransikus Asis Ismantara (53), tewas karena kelelahan setelah menjadi Ketua KPPS 31, RT 7/2, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.
Korban Ismantara meninggal dunia di RS Saint Elisabeth Rawalumbu, Jumat (19/4/2019) pukul 04.40 WIB. Sebelumnya korban ambruk karena kelelahan.
Petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia yakni Ketua KPPS 63, Desa Simpangan, Cikarang Utara, atas nama Budi. Selanjutnya, anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kerta Rahayu, Kecamatan Setu, atas nama Boris; dan petugas penertiban TPS 26, Desa Lubang Buaya, Kecamatan Setu, atas nama Ramdani.
Sedangkan petugas yang mengalami luka yakni anggota KPPS 112, Kecamatan Babelan. "Saat ini ketiga petugas itu sudah dikebumikan," ujar Ketua KPU Kabupaten Bekasi Jajang Wahyudin, Selasa (23/4/2019). (Baca juga: 5 Petugas KPPS dan Satu Pengawas Pemilu di Bogor Meninggal Dunia)
Jajang menjelaskan, Boris meninggal dunia satu hari menjelang pemilihan karena kelelahan mempersiapkan pencoblosan. Sementara Budi meninggal dunia karena kelelahan pasca pemilihan 17 April 2019 lalu.
Adapun anggota KPPS 112 Kelurahan Bahagia terkena musibah saat membongkar tenda pasca pencoblosan."Beliau terluka hingga akhirnya dirawat di rumah sakit dan mendapatkan beberapa perawatan khusus dari tim dokter," jelasnya. ( Baca Juga: (Baca juga: Kelelahan, Dua Ketua KPPS di Bekasi Meninggal Dunia)
Petugas atas nama Ahmad Salahudin (43) meninggal setelah tertabrak truk seusai melakukan penghitungan suara di TPS 81 Kranji. Sedangkan Fransikus Asis Ismantara (53), tewas karena kelelahan setelah menjadi Ketua KPPS 31, RT 7/2, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.
Korban Ismantara meninggal dunia di RS Saint Elisabeth Rawalumbu, Jumat (19/4/2019) pukul 04.40 WIB. Sebelumnya korban ambruk karena kelelahan.
(thm)