DPD PDIP DKI Serahkan Surat Rekomendasi Bacagub ke DPP, Ada Nama Anies Baswedan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Jakarta telah mengirimkan surat rekomendasi pencalonan nama-nama Bakal Calon Gubernur (Bacagub) di Pilkada DKI Jakarta ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP. Salah satu nama yang direkomendasikan yakni Anies Rasyid Baswedan , Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
"Sudah disampaikan semua nama-nama yang terjaring termasuk Anies. Surat sudah dikirim sebelum Rakernas DPP. Puncaknya disampaikan secara massal waktu rakernas partai yang kemarin," ujar Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Pantas Nainggolan, Selasa (11/6/2024).
Pantas menyebutkan untuk mencalonkan Bacagub-Bacawagub di Jakarta maka setiap partai politik harus melaksanakan kerja sama politik dengan partai politik lainnya.
"Itu kan masih proses tahap awal, masih akan ada proses tahap berikutnya di DPP. Tinggal di DPP nya digodok berdasarkan tidak ada satu partai pun yang bisa mencalonkan sendiri kan di DKI Jakarta. Nah maka kondisi kondisi seperti itu mau tidak mau kan harus jadi pertimbangan pertimbangan. Jadi tidak bisa juga ngotot-ngototan," katanya.
Pantas menyebutkan selain didukung oleh partai politik, kandidat yang akan dicalonkan menjadi Bacagub-Bacawagub perlu dievaluasi dengan cermat. "Nanti DPP akan melakukan proses penyaringan. Mungkin nanti juga dibantu secara ilmiah, sarana prasarana yang ada termasuk juga nanti hasil survei. Itu akan menjadi sangat penting di samping dinamika kerja sama antar parpol," paparnya.
Pantas Nainggolan meyakini DPW partai punya pertimbangan yang jauh lebih luas, jauh lebih konkret dan jauh lebih realistis dengan mengusung salah satu calon nama Anies Baswedan.
"Apa pun yang diputuskan itu DKI Jakarta yakin bahwa itu yang terbaik. Dan hasilnya di atas juga pasti ada komunikasi antarpartai partai juga. Karena itu tadi kondisi tidak cukup untuk mengusung. Mau tidak mau kan harus kerja sama. Itu juga bisa dipengaruhi oleh figur-figur yang diajukan. Misalnya dari kamu Gubernur, dari saya Wagub," lanjutnya.
Meski demikian, Pantas Nainggolan mengungkapkan segala keputusan terkait akan mengusung siapa di Jakarta dan berkoalisi dengan partai politik mana tergantung DPP PDIP.
”Kalau kita sih di level DKI komunikasi dengan semua partai. tetapi kan ini kapasitas karena posisinya sebagai ibu kota, posisi DPP nya kan ada di sini juga. Jadi itu menjadi level nasional juga. Selanjutnya DPD siap menunggu instruksi lebih lanjut," ucapnya.
"Sudah disampaikan semua nama-nama yang terjaring termasuk Anies. Surat sudah dikirim sebelum Rakernas DPP. Puncaknya disampaikan secara massal waktu rakernas partai yang kemarin," ujar Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Pantas Nainggolan, Selasa (11/6/2024).
Pantas menyebutkan untuk mencalonkan Bacagub-Bacawagub di Jakarta maka setiap partai politik harus melaksanakan kerja sama politik dengan partai politik lainnya.
"Itu kan masih proses tahap awal, masih akan ada proses tahap berikutnya di DPP. Tinggal di DPP nya digodok berdasarkan tidak ada satu partai pun yang bisa mencalonkan sendiri kan di DKI Jakarta. Nah maka kondisi kondisi seperti itu mau tidak mau kan harus jadi pertimbangan pertimbangan. Jadi tidak bisa juga ngotot-ngototan," katanya.
Pantas menyebutkan selain didukung oleh partai politik, kandidat yang akan dicalonkan menjadi Bacagub-Bacawagub perlu dievaluasi dengan cermat. "Nanti DPP akan melakukan proses penyaringan. Mungkin nanti juga dibantu secara ilmiah, sarana prasarana yang ada termasuk juga nanti hasil survei. Itu akan menjadi sangat penting di samping dinamika kerja sama antar parpol," paparnya.
Pantas Nainggolan meyakini DPW partai punya pertimbangan yang jauh lebih luas, jauh lebih konkret dan jauh lebih realistis dengan mengusung salah satu calon nama Anies Baswedan.
"Apa pun yang diputuskan itu DKI Jakarta yakin bahwa itu yang terbaik. Dan hasilnya di atas juga pasti ada komunikasi antarpartai partai juga. Karena itu tadi kondisi tidak cukup untuk mengusung. Mau tidak mau kan harus kerja sama. Itu juga bisa dipengaruhi oleh figur-figur yang diajukan. Misalnya dari kamu Gubernur, dari saya Wagub," lanjutnya.
Meski demikian, Pantas Nainggolan mengungkapkan segala keputusan terkait akan mengusung siapa di Jakarta dan berkoalisi dengan partai politik mana tergantung DPP PDIP.
”Kalau kita sih di level DKI komunikasi dengan semua partai. tetapi kan ini kapasitas karena posisinya sebagai ibu kota, posisi DPP nya kan ada di sini juga. Jadi itu menjadi level nasional juga. Selanjutnya DPD siap menunggu instruksi lebih lanjut," ucapnya.
(cip)