Diguyur Hujan, Jembatan Cipamingkis di Bekasi Kembali Ambrol
A
A
A
BEKASI - Jembatan Cipamingkis yang berada di Jalan Cibarusah-Loji, Desa Cibarusah Kota, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Minggu 10 Maret 2019 kembali ambles setelah diguyur hujan pada pukul 17.00 WIB. Alhasil, jembatang penghubung Kabupaten Bekasi, Karawang dan Kabupaten Bekasi itu hanya bisa dilintasi satu lajur.
Bahkan, kendaraan dengan tonase berat sudah tidak diperbolehkan melintas di jalan tersebut. Hanya saja, kendaraan roda empat bisa melintas setelah bergantiaan melintas. Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menutup sebagian jalan tersebut, karena rawan kembali ambles akibat retaknya struktur bangunan jembatan itu.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha membenarkan amblesnya jembatan tersebut. Menurutnya, jembatan yang ambles itu bagian wing wall (dinding sayap) jembatan yang lama ambruk.
"Kita sudah turunkan alat berat untuk melakukan perbaikan sementara," katanya di Bekasi, Senin (11/3/2019). (Baca Juga: Perbaikan Jembatan Penghubung Bekasi-Bogor Telan Biaya Rp1,4 M
Iman mengatakan, penyebab amblesnya sebagian jembatan tersebut karena intensitas hujan yang cukup tinggi dan ambruknya dinding sayap lama jembatan Cipamingkis mengakibatkan air masuk hingga ke kontruksi badan jalan yang dibangun tahun lalu sehingga terjadi longsor.
"Dampaknya kepada kontruksi jalan yang kemarin kita bangun," ujarnya. (Baca Juga: Bangun Jembatan Cipamingkis 2, Bekasi Gelontorkan Rp 4,8 M
Saat ini, kata dia, teknis perbaikan yang dilakukan adalah dengan menutup longsoran sedalam tiga meter di area sayap dinding menggunakan material jalan baru yang retak tersebut agar tidak kembali terjadi longsor. Sebab, jalan ini sangat dibutuhkan bagi warga Bekasi, Karawang dan Kabupaten Bogor.
Selain itu, intansinya akan membuat surat pernyataan bencana sambil menunggu cash program turun karena memang kondisi alam di sini rawan longsor akibat abrasi Sungai Cipamingkis. Sementara untuk perbaikan seluruh area jembatan, pihaknya mengaku akan segera mengusulkan kegiatan berbentuk cash program atau tanggap darurat bencana.
"Kita usulkan anggaran tak terduga ke Bappeda, untuk biaya perbaikanya kita akan melakukan penghitungan kemungkinan menghabiskan anggaran sekitar Rp 1-2 miliar," jelasnya.
Kabupaten Bekasi sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU), dan Perum Jasa Tirta (PJT).
Iman mengaku, kewenangan Kabupaten Bekasi hanya sebatas perbaikan jembatan, sedang persoalan aliran air dan material maupun normalisasi itu kewenangan pemerintah pusat. Bahkan, pemerintah daerah sudah meminta pusat untuk melakukan normalisasi sejak tahun lalu, tapi belum ada realisasinya hingga kini.
"Kita pernah bikin surat juga ke BBWS pada Maret tahun lalu tapi sampai sekarang belum ada respon. Kita berharap ada penanganan dari BBWS, menormalisasi sungai agar arusnya tidak menghantam jembatan terus," tegasnya.
Untuk itu, Iman meminta Kementerian PU dan PJT bisa turun ke sini untuk melihat kondisi sungai Cipamingkis.
Sementara Camat Cibarusah, Enop Can menambahkan, amblesnya badan jalan yang disebabkan ambruknya dinding sayap jembatan Cipamingkis menyebabkan arus lalu lintas kendaraan terganggu.
"Kita lakukan pengalihan arus lalu lintas dibantu pihak kepolisian dan TNI untuk mengatur lalu lintas di sana," katanya.
Menurutnya, kondisi jembatan saat ini tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan secara bersamaan. Namun, sudah dibuat satu satu jalur dengan sistem bergantian. Dan kendaraan bertonase besar sudah tidak diperbolehkan melintas. "Hanya bisa dilintasi kendaraan kecil dan roda dua secara bergantian," jelasnya.
Sedang, kendaraan dari arah Kabupaten Karawang akan dialihkan menuju Cariu, Jonggol, Kabupaten Bogor. Sementara dari arah Cibarusah yang hendak menuju Bogor dan Karawang akan dialihkan ke Desa Wibawa Mulya. "Itu untuk menghindari kepadatan kendaraan yang akan melintasi Jembatan Cipamingkis," tukasnya.
Bahkan, kendaraan dengan tonase berat sudah tidak diperbolehkan melintas di jalan tersebut. Hanya saja, kendaraan roda empat bisa melintas setelah bergantiaan melintas. Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menutup sebagian jalan tersebut, karena rawan kembali ambles akibat retaknya struktur bangunan jembatan itu.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha membenarkan amblesnya jembatan tersebut. Menurutnya, jembatan yang ambles itu bagian wing wall (dinding sayap) jembatan yang lama ambruk.
"Kita sudah turunkan alat berat untuk melakukan perbaikan sementara," katanya di Bekasi, Senin (11/3/2019). (Baca Juga: Perbaikan Jembatan Penghubung Bekasi-Bogor Telan Biaya Rp1,4 M
Iman mengatakan, penyebab amblesnya sebagian jembatan tersebut karena intensitas hujan yang cukup tinggi dan ambruknya dinding sayap lama jembatan Cipamingkis mengakibatkan air masuk hingga ke kontruksi badan jalan yang dibangun tahun lalu sehingga terjadi longsor.
"Dampaknya kepada kontruksi jalan yang kemarin kita bangun," ujarnya. (Baca Juga: Bangun Jembatan Cipamingkis 2, Bekasi Gelontorkan Rp 4,8 M
Saat ini, kata dia, teknis perbaikan yang dilakukan adalah dengan menutup longsoran sedalam tiga meter di area sayap dinding menggunakan material jalan baru yang retak tersebut agar tidak kembali terjadi longsor. Sebab, jalan ini sangat dibutuhkan bagi warga Bekasi, Karawang dan Kabupaten Bogor.
Selain itu, intansinya akan membuat surat pernyataan bencana sambil menunggu cash program turun karena memang kondisi alam di sini rawan longsor akibat abrasi Sungai Cipamingkis. Sementara untuk perbaikan seluruh area jembatan, pihaknya mengaku akan segera mengusulkan kegiatan berbentuk cash program atau tanggap darurat bencana.
"Kita usulkan anggaran tak terduga ke Bappeda, untuk biaya perbaikanya kita akan melakukan penghitungan kemungkinan menghabiskan anggaran sekitar Rp 1-2 miliar," jelasnya.
Kabupaten Bekasi sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU), dan Perum Jasa Tirta (PJT).
Iman mengaku, kewenangan Kabupaten Bekasi hanya sebatas perbaikan jembatan, sedang persoalan aliran air dan material maupun normalisasi itu kewenangan pemerintah pusat. Bahkan, pemerintah daerah sudah meminta pusat untuk melakukan normalisasi sejak tahun lalu, tapi belum ada realisasinya hingga kini.
"Kita pernah bikin surat juga ke BBWS pada Maret tahun lalu tapi sampai sekarang belum ada respon. Kita berharap ada penanganan dari BBWS, menormalisasi sungai agar arusnya tidak menghantam jembatan terus," tegasnya.
Untuk itu, Iman meminta Kementerian PU dan PJT bisa turun ke sini untuk melihat kondisi sungai Cipamingkis.
Sementara Camat Cibarusah, Enop Can menambahkan, amblesnya badan jalan yang disebabkan ambruknya dinding sayap jembatan Cipamingkis menyebabkan arus lalu lintas kendaraan terganggu.
"Kita lakukan pengalihan arus lalu lintas dibantu pihak kepolisian dan TNI untuk mengatur lalu lintas di sana," katanya.
Menurutnya, kondisi jembatan saat ini tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan secara bersamaan. Namun, sudah dibuat satu satu jalur dengan sistem bergantian. Dan kendaraan bertonase besar sudah tidak diperbolehkan melintas. "Hanya bisa dilintasi kendaraan kecil dan roda dua secara bergantian," jelasnya.
Sedang, kendaraan dari arah Kabupaten Karawang akan dialihkan menuju Cariu, Jonggol, Kabupaten Bogor. Sementara dari arah Cibarusah yang hendak menuju Bogor dan Karawang akan dialihkan ke Desa Wibawa Mulya. "Itu untuk menghindari kepadatan kendaraan yang akan melintasi Jembatan Cipamingkis," tukasnya.
(mhd)