PKS dan Gerindra Sepakat Serahkan Nama Cawagub DKI pada 11 Februari

Rabu, 23 Januari 2019 - 20:10 WIB
PKS dan Gerindra Sepakat Serahkan Nama Cawagub DKI pada 11 Februari
PKS dan Gerindra Sepakat Serahkan Nama Cawagub DKI pada 11 Februari
A A A
JAKARTA - Penelis Tim Uji Kepatutan dan Kelayakan (Fit and Proper Test) calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta hari ini menggelar pertemuan tertutup dengan dua partai pengusung, yakni Partai Gerindra dan PKS, di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat.

Dalam pertemuan itu kedua partai pengusung akhirnya sepakat nama cawagub diserahkan kepada Gubernur Anies Baswedan pada 11 Februari mendatang. Akan ada dua nama yang diserahkan dari tiga nama yang mengikuti Fit and Proper Test.

Sebelum penyerahan dua nama, akan dilakukan Fit and Proper Tes yang dilakukan oleh para panelis. Dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak sudah menyusun jadwal (timeline) yang akan dijalankan para tim panelis.

Diketahui, DPW PKS DKI Jakarta telah menyodorkan tiga nama untuk mengikuti fit and proper test. Ketiga nama yang menjadi kandidat adalah mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Sekretaris DPW PKS Agung Yulianto, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi.

Anggota Panelis Tim Uji Kepatutan dan Kelayakan Cawagub DKI sekaligus Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI, Syarif, mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyusun timeline pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan yang dimulai pada 27 Januari hingga 3 Februari mendatang.

Setelah itu akan dilakukan penilaian oleh panelis dari hasil uji kepatutan dan kelayakan. Hasilnya, akan diserahkan kepada partai politik pengusung, yakni PKS dan Gerindra, untuk diputuskan dua nama dari tiga cawagub yang diusulkan.

"Sebelum dimulai 27 Januari nanti, ketiga cawagub ini akan diminta membuat makalah berisi pemikiran mereka sebagai wagub DKI. makalah tersebut akan dipaparkan tanggal 27 Januari,” ujar Syarif seusai pertemuan, Rabu (23/1/2019).

Syarif menjelaskan, ada tiga indikator yang akan didalami pada masa uji kepatutan dan kelayakan itu. Diantaranya rekam jejak cawagub, pemahaman RPJMD, dan sinergitas dengan gubernur. Metodenya adalah wawancara dan tracking rekam jejak melalui banyak informasi, salah satunya dari awak media.

Adapun metode dalam rangka fit and proper test menggunakan metode secara kualitatif, bukan skoring atau pemberian skor. Pihaknya juga membuka konsultasi publik untuk para kandidat wagub DKI tersebut. Dimana, nantinya warga Jakarta bisa memberikan usulan maupun masukan terhadap kandidat.

"Yang masih harus dikonsultasikan dengan partai lagi adalah jadwal untuk konsultasi, kita menyebutnya diskusi, dengan Gubernur Anies, jadwalnya masih tentatif," jelasnya.

Dengan timeline tersebut, Syarif optimistis panelis dapat menyelesaikan uji kepatutan dan kelayakan sebelum 11 Februari. Meski jadwal dari keempat panelis cukup padat.

"Kita sudah sepakat. Meski melihat kepadatan jadwal panelis, saya masih optimistis bisa selesai 9-10 Februari selesai," tegasnya.

PKS akan mengirimkan dua orang panelis dari kalangan profesional yang akan membantu selama berlangsungnya proses fit and proper test. Dua orang tersebut adalah Prof Eko Prasojo (mantan Wakil Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) dan Ubedillah Badrun (Dosen UNJ).

Adapun Gerindra telah menunjuk dua nama untuk panelis, yaitu Prof Siti Zuhro (Peneliti Senior LIPI), dan Syarief (Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta).

Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Syakir Purnomo, membenarkan, selain sepakat soal timeline uji kepatutan dan kelaikan, PKS dan Gerindra juga sepakat pada 11 Februari dua nama cawagub diserahkan kepada gubernur.

Sembari melaksanakan tahapan-tahapan uji kepatutan dan kelaiakan, kata Syakir, pihaknya terus memperkenlkan tiga kandidat kepada fraksi-fraksi yang ada di DPRD. Dia berharap, pada rapat paripurna nanti para fraksi sudah mengenal dan memberikan voting secara maksimal.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono yang turut hadir dalam pertemuan silaturahmi tiga cawagub menuturkan belum bisa memberikan penilaian mendalam terhadap ketiga kandidat calon wagub tersebut. Sebab pertemuan masih dalam tahap perkenalan saja.

"Belum menyangkut hal yang bersifat politis, kita masih membangun kebersamaan, persaudaraan antara fraksi PDIP dengan PKS beserta seluruh calon. Ke depan harus ada kesepahaman membangun jakarta secara bersama," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4103 seconds (0.1#10.140)