Konvoi Remaja Bawa Celurit dan Pedang Resahkan Warga Tangsel
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Video gerombolan remaja menenteng celurit dan pedang melintasi kawasan Anggrek Loka, BSD City, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), viral di media sosial. Dalam video berdurasi 0.15 menit itu, tampak para remaja tersebut konvoi dengan sepeda motor.
Mereka berboncengan dua dan tiga, tanpa mengunakan helm. Rata-rata remaja itu diperkirakan masih usia sekolah. Beberapa di antaranya berambut seleher dan memakai peci hitam serta membawa tas gendong. Sedang yang lainnya memakai sweater hitam dan warna. Mereka berteriak sambil mengacungkan sajam ke warga.
Fenomena gerombolan remaja dengan sajam yang melakukan konvoi di jalan raya ini merupakan yang pertama kali di tahun 2019. Belum diketahui asal remaja itu.
Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie yang menerima kiriman video itu pun mengaku sangat prihatin. Menurutnya, aksi kawanan remaja itu sangat meresahkan, sehingga harus cepat ditindak tegas.
"Laporin ke Polres dong, mudah-mudahan segera diturunkan Tim Vipers. Saya enggak punya nomor HP Kasatreskrim nih," ujar Benyamin saat melihat tayangan video itu, Minggu (13/1/2019) petang.
Ia mengaku telah menghubungi Polres Tangsel dan memberi atensi agar para remaja dalam video itu dapat segera ditindak, sehingga tidak membuat resah warga.
"Saya enggak dapat infonya, tap Tim Vipers Polres Tangsel lagi menelusuri info video tersebut. Mudah-mudahan bukan pelajar Tangsel. Kalau pelajar SMP, mereka akan dikenakan sanksi," tegas Ben, panggilan akrab Benyamin.
Meski demikian, Ben mengaku belum bisa merinci sanksi tersebut, karena para pelaku masih belum berhasil diamankan petugas.
"Tetapi sanksinya itu mulai dari peringatan keras sampai dikeluarkan dari sekolah. Tetapi kalau pelajar SMA/SMK, maka Pemprov Banten yang akan tangani. Saya enggak bisa berpendapat lebih jauh," paparnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho mengatakan sudah sejak tiga hari yang lalu mendapat kiriman video remaja konvoi tersebut.
"Sudah 3 hari yang lalu kita dapat video itu. Tim Vipers sedang bekerja. Mohon doanya ya. Enggak ada warga Tangsel yang bertindak bodoh seperti itu. Enggak, mereka cuma pamer," kata Alexander.
Sementara itu, Nina, salah seorang warga sekitar mengaku sangat takut melihat konvoi remaja bersenjata tajam itu. Apalagi remaja ini banyak dalam kondisi mabuk.
"Takut banget mas. Apalagi mereka banyak yang mabuk, dan suka menyerang warga tanpa alasan. Semoga polisi segera menangkap para remaja itu. Saya jadi takut keluar naik motor sendiri," pungkasnya.
Mereka berboncengan dua dan tiga, tanpa mengunakan helm. Rata-rata remaja itu diperkirakan masih usia sekolah. Beberapa di antaranya berambut seleher dan memakai peci hitam serta membawa tas gendong. Sedang yang lainnya memakai sweater hitam dan warna. Mereka berteriak sambil mengacungkan sajam ke warga.
Fenomena gerombolan remaja dengan sajam yang melakukan konvoi di jalan raya ini merupakan yang pertama kali di tahun 2019. Belum diketahui asal remaja itu.
Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie yang menerima kiriman video itu pun mengaku sangat prihatin. Menurutnya, aksi kawanan remaja itu sangat meresahkan, sehingga harus cepat ditindak tegas.
"Laporin ke Polres dong, mudah-mudahan segera diturunkan Tim Vipers. Saya enggak punya nomor HP Kasatreskrim nih," ujar Benyamin saat melihat tayangan video itu, Minggu (13/1/2019) petang.
Ia mengaku telah menghubungi Polres Tangsel dan memberi atensi agar para remaja dalam video itu dapat segera ditindak, sehingga tidak membuat resah warga.
"Saya enggak dapat infonya, tap Tim Vipers Polres Tangsel lagi menelusuri info video tersebut. Mudah-mudahan bukan pelajar Tangsel. Kalau pelajar SMP, mereka akan dikenakan sanksi," tegas Ben, panggilan akrab Benyamin.
Meski demikian, Ben mengaku belum bisa merinci sanksi tersebut, karena para pelaku masih belum berhasil diamankan petugas.
"Tetapi sanksinya itu mulai dari peringatan keras sampai dikeluarkan dari sekolah. Tetapi kalau pelajar SMA/SMK, maka Pemprov Banten yang akan tangani. Saya enggak bisa berpendapat lebih jauh," paparnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho mengatakan sudah sejak tiga hari yang lalu mendapat kiriman video remaja konvoi tersebut.
"Sudah 3 hari yang lalu kita dapat video itu. Tim Vipers sedang bekerja. Mohon doanya ya. Enggak ada warga Tangsel yang bertindak bodoh seperti itu. Enggak, mereka cuma pamer," kata Alexander.
Sementara itu, Nina, salah seorang warga sekitar mengaku sangat takut melihat konvoi remaja bersenjata tajam itu. Apalagi remaja ini banyak dalam kondisi mabuk.
"Takut banget mas. Apalagi mereka banyak yang mabuk, dan suka menyerang warga tanpa alasan. Semoga polisi segera menangkap para remaja itu. Saya jadi takut keluar naik motor sendiri," pungkasnya.
(thm)