75 Tahun Indonesia Merdeka, Penataan Kampung Susun Akuarium Akhirnya Dimulai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pembangunan kampung susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, akhirnya dimulai. Penataan Kampung Akuarium akan menjadi contoh bagi penataan kampung kumuh lainnya di Ibu Kota.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hadir untuk pencanangan pembangunan Kampung Susun Akuarium mengungkapkan rasa syukurnya atas dimulainya pembangunan dengan Kampung Akuarium menjadi yang pertama ditata.
“Kita bersyukur proses yang terasa panjang bagi yg menjalani, sore hari ini menjadi bersejarah karena Insya Allah babak baru Kampung Akuarium dimulai hari ini. Allah punya takdir bahwa hari kemerdekaan ini, Insya Allah dirayakan sebagai kemerdekaan warga Kampung Akuarium," kata Anies di lokasi, Senin (17/8/2020). (Baca juga: Anies: Penataan Kampung Kumuh di Jakarta Berbeda-beda)
Anies mengatakan, kehadiran Kampung Susun Akuarium ini merupakan wujud keadilan bagi seluruh warga Jakarta. Dia turut mengapresiasi penamaan "Kampung" yang hanya ada di Indonesia.
“PR kita di tempat ini, kita ingin menghadirkan keadilan. Kita ingin seluruh warga memiliki hunian layak, sehingga mereka dapat bertumbuh kembang menjadi warga kota yang tetap mempertahankan karakter kampung. Karena Jakarta memiliki tradisi panjang tentang perkampungan. Karena itu saya mendukung sekali istilah yang dibangun di sini bukan rumah susun, tapi Kampung Susun Akuarium," jelasnya. (Baca juga: Kampung Akuarium, Jejak Laboratorium Oseanografi Zaman Belanda)
Anies menjelaskan bahwa pembangunan Kampung Akuarium ini nantinya akan menjadi percontohan dan pelopor kampung urban/perkotaan. Seperti diketahui sebelumnya Pemprov DKI dan para Stakeholdernya telah memiliki rencana untuk menata 21 kampung lainnya di Provinsi DKI Jakarta.
Hal yang perlu menjadi perhatian dalam penataan Kampung Akuarium ini adalah pada proses perencanaannya yang memakan waktu lumayan panjang, karena melibatkan berbagai pihak dan menyerap berbagai aspirasi dari warga. Sehingga nantinya Kampung Susun ini diharapkan akan memenuhi ekspektasi Warga Kampung Akuarium saat mereka sudah tinggal di dalamnya.
“Rancangannnya sudah kita lihat dan telah didiskusikan dengan warga. Ada aspirasi warga di sini dan proses penyusunannya panjang ada aspirasi yang bermacam-macam, membutuhkan kesabaran ekstra dalam perancanaan ini, sehingga matang untuk dieksekusi dan semoga lancar," ujarnya. (Baca juga: DKI Pilih Kampung Akuarium Jadi Penataan Awal Kampung Kumuh)
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Sarjoko, mengatakan, Kampung Susun Akuarium akan dibangun di atas lahan sekitar 10.000 meter persegi. Kampung ini akan terdiri dari 5 blok, dan diisi oleh 241 hunian dengan tipe 36.
Pembangunan Kampung Akuarium rencananya dimulai pada September 2020. Pembangunan dilakukan berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 878 Tahun 2018 tentang Gugus Tugas Pelaksanaan Penataan Kampung dan Masyarakat.
"Perencanaan desain Kampung Susun Akuarium ini telah melibatkan partisipasi warga Kampung Akuarium dan telah melalui sidang tim ahli cagar budaya dan sidang pemugaran, tim ahli bangunan gedung. Pembanguan ini direncanakan selesai pada Desember 2021 atau kemungkinan lebih cepat," pungkasnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hadir untuk pencanangan pembangunan Kampung Susun Akuarium mengungkapkan rasa syukurnya atas dimulainya pembangunan dengan Kampung Akuarium menjadi yang pertama ditata.
“Kita bersyukur proses yang terasa panjang bagi yg menjalani, sore hari ini menjadi bersejarah karena Insya Allah babak baru Kampung Akuarium dimulai hari ini. Allah punya takdir bahwa hari kemerdekaan ini, Insya Allah dirayakan sebagai kemerdekaan warga Kampung Akuarium," kata Anies di lokasi, Senin (17/8/2020). (Baca juga: Anies: Penataan Kampung Kumuh di Jakarta Berbeda-beda)
Anies mengatakan, kehadiran Kampung Susun Akuarium ini merupakan wujud keadilan bagi seluruh warga Jakarta. Dia turut mengapresiasi penamaan "Kampung" yang hanya ada di Indonesia.
“PR kita di tempat ini, kita ingin menghadirkan keadilan. Kita ingin seluruh warga memiliki hunian layak, sehingga mereka dapat bertumbuh kembang menjadi warga kota yang tetap mempertahankan karakter kampung. Karena Jakarta memiliki tradisi panjang tentang perkampungan. Karena itu saya mendukung sekali istilah yang dibangun di sini bukan rumah susun, tapi Kampung Susun Akuarium," jelasnya. (Baca juga: Kampung Akuarium, Jejak Laboratorium Oseanografi Zaman Belanda)
Anies menjelaskan bahwa pembangunan Kampung Akuarium ini nantinya akan menjadi percontohan dan pelopor kampung urban/perkotaan. Seperti diketahui sebelumnya Pemprov DKI dan para Stakeholdernya telah memiliki rencana untuk menata 21 kampung lainnya di Provinsi DKI Jakarta.
Hal yang perlu menjadi perhatian dalam penataan Kampung Akuarium ini adalah pada proses perencanaannya yang memakan waktu lumayan panjang, karena melibatkan berbagai pihak dan menyerap berbagai aspirasi dari warga. Sehingga nantinya Kampung Susun ini diharapkan akan memenuhi ekspektasi Warga Kampung Akuarium saat mereka sudah tinggal di dalamnya.
“Rancangannnya sudah kita lihat dan telah didiskusikan dengan warga. Ada aspirasi warga di sini dan proses penyusunannya panjang ada aspirasi yang bermacam-macam, membutuhkan kesabaran ekstra dalam perancanaan ini, sehingga matang untuk dieksekusi dan semoga lancar," ujarnya. (Baca juga: DKI Pilih Kampung Akuarium Jadi Penataan Awal Kampung Kumuh)
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Sarjoko, mengatakan, Kampung Susun Akuarium akan dibangun di atas lahan sekitar 10.000 meter persegi. Kampung ini akan terdiri dari 5 blok, dan diisi oleh 241 hunian dengan tipe 36.
Pembangunan Kampung Akuarium rencananya dimulai pada September 2020. Pembangunan dilakukan berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 878 Tahun 2018 tentang Gugus Tugas Pelaksanaan Penataan Kampung dan Masyarakat.
"Perencanaan desain Kampung Susun Akuarium ini telah melibatkan partisipasi warga Kampung Akuarium dan telah melalui sidang tim ahli cagar budaya dan sidang pemugaran, tim ahli bangunan gedung. Pembanguan ini direncanakan selesai pada Desember 2021 atau kemungkinan lebih cepat," pungkasnya.
(thm)