Jual Alat Penghemat Listrik, PLN: Itu Bohong, Lapor dan Tangkap

Kamis, 01 November 2018 - 09:07 WIB
Jual Alat Penghemat Listrik, PLN: Itu Bohong, Lapor dan Tangkap
Jual Alat Penghemat Listrik, PLN: Itu Bohong, Lapor dan Tangkap
A A A
BOGOR - Kasus dugaan penipuan dengan modus menawarkan alat penghemat listrik kian marak di Kota Bogor, Jawa Barat. Hal tersebut membuat resah sejumlah ibu rumah tangga yang awam tentang produk tersebut sehingga terpaksa harus merogoh uang ratusan ribu untuk membelinya.

Terlebih, sekelompok sales (penjual) tersebut biasa beroperasi pada jam-jam sibuk kepala rumah tangga bekerja yakni sekitar pukul 10.00 WIB, sambil mencatut nama Perusahan Listrik Negara (PLN) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Jual Alat Penghemat Listrik, PLN: Itu Bohong, Lapor dan Tangkap
"Memang mereka mengaku bukan dari PLN, tapi mereka dalam menawarkan produknya bilang PLN akan menaikan tarif listrik, kalau pakai alat penghemat listrik merk Letron ini enggak perlu risau, biaya bayar listrik malah jadi hemat, begitu kata mereka. Jelas kita tergiur, takutnya benar listrik naik," ujar Tenny M (44), warga RT06/08, Kelurahan Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu 31 Oktober 2018.

Lebih lanjut ia mengaku, baru sadar bahwa produk Letron penghemat listrik Rp400 ribu yang telah dibelinya merupakan modus penipuan, setelah anaknya mengecek via internet tentang maraknya kasus penipuan dengan modus serupa.

"Tadi pas di cek oleh anak saya, ternyata udah banyak keluhan begini, dan mereka dalam meyakinkan kita meski tak menunjukan identitas dari perusahaan mana dan menolak memberikan kwitansi, mereka memberikan nomor handphone serta alam kantor, enggak tahu benar atau bohong," tuturnya.

Teny menunjukan produk yang telah dibeli dan KTP berinisial MY yang mengklaim sebagai manajer kantor perusahaan distributor produk tersebut, yang beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 24, Kebon Kelapa, Bogor Tengah, Kota Bogor dengan nomor HP 082246971893.
Jual Alat Penghemat Listrik, PLN: Itu Bohong, Lapor dan Tangkap
Hal serupa dialami Eneh Naryati (59), warga Kedunghalang Talang, Bogor Utara, Kota Bogor. Ia awalnya sempat menolak ditawari para sales laki-laki dan perempuan berpakaian batik itu.

"Tapi enggak tahu kenapa akhirnya saya ikut membeli, karena tetangga saya juga beli," kata Eneh.

Lebih meyakinkannya lagi, mereka seolah-olah seperti benar melakukan pengecekan ke kWh atau meteran listrik terpasang. "Mereka menyarankan kita memasang alat tersebut dengan cara mencolokkan ke lubang listrik yang dekat dengan kWh. Saya membeli produk itu Rp400.000. Saya tahu kalau ini dugaan modus penipuan setelah anak saya pulang kerja mencari informasi dan mengecek ke pihak PLN, ternyata bohong," ujarnya.

Menurutnya, sales tersebut tidak memberikan kwitansi di kertas buku petunjuk produk hanya mencantumkan namanya berinisial SL dengan nomor handphone 082298268821.

"Kita pasrah saja, dan meminta pihak PLN maupun kepolisian segera bertindak dengan kasus modus penipuan sales penghemat listrik begini. Kasihan masyarakat yang belum tahu, mungkin sudah ratusan orang yang sudah jadi korban seperti saya," ungkapnya.

Sementara itu, Humas PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Bogor Saban Deni saat dikonfirmasi SINDO membenarkan, bahwa pihaknya sudah banyak menerima laporan terkait modus penipuan penjualan penghemat listrik sambil mencatut nama PLN.

"Iya benar mas, sudah banyak laporan dari masyarakat soal ini. Intinya PLN sampai saat ini tidak pernah menjual, bekerja sama dengan distributor produk atau alat penghemat energi listrik, itu tidak ada," ungkap Saban, kemarin.

Bahkan, pihaknya juga tak pernah menjual kWh meter, MCB, kartu gantung atau produk apapun. "Memang modus mereka menipu, mencatat dan mengecek meteran listrik mengatakan kepada calon korbannya bahwa PLN akan menaikan tarif, sehingga masyarakat banyak yang kena tipu, padahal hingga saat ini bahkan hingga 2019 PLN enggak pernah berencana atau mengumumkan kenaikan tarif," tuturnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai modus-modus penipuan menjual produk penghemat listrik. "Berdasarkan hasil pengecekan tim kita ke lapangan, mereka para penipu itu berkelompok berjumlah berempat bertiga mengenakan kerudung. Kita sudah kordinasi dengan kepolisian melakukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat agar tak segan menangkap dan melaporkan ke Ketua RT atau RW setempat, jika ditemukan modus begini," katanya.
Jual Alat Penghemat Listrik, PLN: Itu Bohong, Lapor dan Tangkap
Sementara itu, Mulyana yang mengklaim sebagai manajer pemasaran produk Letron saat dihubungi SINDO membantahnya. Bahkan malah bertanya balik. "Iya siang juga pak kenapa? Ada apa ? Siapa pak yang ngejelekin Letron, boleh saya tahu pak," ketusnya, singkat tak menjawab kembali sejumlah pertanyaan terkait nama perusahaan maupun kantornya tersebut.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4220 seconds (0.1#10.140)