Kecanduan Game Online, 3 Remaja Rampok Minimarket dan Bacok Karyawan
A
A
A
TANGERANG - Tiga remaja asal Jakarta bernama Randy Prayogo, Aldi Prayogo, dan Junaidi, nekat merampok minimarket, di Jalan Atang Sanjaya, Kampung Gardu, RT002/005, Benda, Kota Tangerang, Banten.
Dalam menjalankan aksinya, ketiga pelaku tergolong sadis. Dengan menggunakan golok, mereka melakukan penyekapan, dan membacok salah seorang karyawan toko.
Tidak hanya itu, salah seorang pelaku yang diketahui bernama Junaidi juga sempat melakukan pelecehan sexual terhadap kasir toko. Ironisnya, aksi perampokan itu dilatar belakangi kecanduan bermain game online.
Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, kawanan ini sudah dua kali melakukan perampokan minimarket. Pertama di Jakarta Barat, dan kedua di Jalan Atang Sanjaya Tangerang.
"Dari keterangan pelaku, aksi kejahatan ini sudah dilakukan dua kali. Kali pertama, dilakukan di Jakarta Barat. Pelaku berhasil membawa kabur isi brankas Rp22 juta," kata Harry, di Mapolrestro Tangerang Kota, Kamis (25/10/2018).
Saat itu, aksi pelaku berjalan mulus, karena tidak ada perlawanan dari pegawai toko. Sedang di Tangerang, pelaku mendapatkan perlawanan dari pegawai toko, dan hanya berhasil membawa kabur uang Rp200 ribu.
"Kejadiannya, Rabu 24 Oktober 2018, jam 06.30 WIB. Saat itu, pegawai toko yang berjumlah dua orang, terdiri dari kepala toko dan kasir, baru membuka toko," terangnya.
Pelaku yang berjumlah tiga orang, langsung masuk ke dalam toko, dan mengeluarkan dua bilah pedang. Mereka menyekap kedua pegawai yang berjaga, Simon dan Sarah. Namun, Simon melakukan perlawanan.
"Korban dibacok dan mengenai pipinya. Takut aksinya tepergok warga, para pelaku langsung melarikan diri. Tidak sampai 24 jam, pelaku langsung ditangkap," jelasnya.
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan bukti petunjuk CCTV yang ada di sekitar toko, petugas berhasil melacak keberadaan pelaku di wilayah Jakarta Barat, dan Tangerang, dan menangkap ketiganya.
"Saat dilakukan penangkapan, ketiga pelaku yang masih remaja ini melawan petugas dengan samurai. Sehingga diambil tindakan tegas terukur, ditembak kakinya," paparnya.
Saat digelandang ke Mapolrestro Tangerang Kota, ketiga pelaku tampak tertatih dan dibantu petugas berjalan. Luka tembak di kaki masing-masing, masih belum kering. Wajah-wajah kesakitan tampak terlihat jelas.
"Mereka biasa menyasar toko yang baru buka, karena suasana di lokasi masih sepi. Pelaku ditangkap di 2 tempat di Kali Deres, Jakarta Barat, dan Tangerang," tambahnya.
Randy Prayogo, salah satu pelaku mengaku, baru dua kali melakukan aksinya. Dia juga mengaku membacok korban, karena panik. Apalagi, saat itu hari sudah mulai terang. Takut tertangkap, pelaku lalu berbuat nekat.
"Saya bacok sekali. Sebelumnya, tidak ada perlawanan. Saya panik. Uangnya buat main game online di warnet. Belum pak. Saya belum menikah. Menganggur," ungkapnya.
Akibat perbuatannya, ketiga remaja asal Jakarta penggila judi online ini dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan, dan hukuman pidananya 12 tahun penjara.
Dalam menjalankan aksinya, ketiga pelaku tergolong sadis. Dengan menggunakan golok, mereka melakukan penyekapan, dan membacok salah seorang karyawan toko.
Tidak hanya itu, salah seorang pelaku yang diketahui bernama Junaidi juga sempat melakukan pelecehan sexual terhadap kasir toko. Ironisnya, aksi perampokan itu dilatar belakangi kecanduan bermain game online.
Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, kawanan ini sudah dua kali melakukan perampokan minimarket. Pertama di Jakarta Barat, dan kedua di Jalan Atang Sanjaya Tangerang.
"Dari keterangan pelaku, aksi kejahatan ini sudah dilakukan dua kali. Kali pertama, dilakukan di Jakarta Barat. Pelaku berhasil membawa kabur isi brankas Rp22 juta," kata Harry, di Mapolrestro Tangerang Kota, Kamis (25/10/2018).
Saat itu, aksi pelaku berjalan mulus, karena tidak ada perlawanan dari pegawai toko. Sedang di Tangerang, pelaku mendapatkan perlawanan dari pegawai toko, dan hanya berhasil membawa kabur uang Rp200 ribu.
"Kejadiannya, Rabu 24 Oktober 2018, jam 06.30 WIB. Saat itu, pegawai toko yang berjumlah dua orang, terdiri dari kepala toko dan kasir, baru membuka toko," terangnya.
Pelaku yang berjumlah tiga orang, langsung masuk ke dalam toko, dan mengeluarkan dua bilah pedang. Mereka menyekap kedua pegawai yang berjaga, Simon dan Sarah. Namun, Simon melakukan perlawanan.
"Korban dibacok dan mengenai pipinya. Takut aksinya tepergok warga, para pelaku langsung melarikan diri. Tidak sampai 24 jam, pelaku langsung ditangkap," jelasnya.
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan bukti petunjuk CCTV yang ada di sekitar toko, petugas berhasil melacak keberadaan pelaku di wilayah Jakarta Barat, dan Tangerang, dan menangkap ketiganya.
"Saat dilakukan penangkapan, ketiga pelaku yang masih remaja ini melawan petugas dengan samurai. Sehingga diambil tindakan tegas terukur, ditembak kakinya," paparnya.
Saat digelandang ke Mapolrestro Tangerang Kota, ketiga pelaku tampak tertatih dan dibantu petugas berjalan. Luka tembak di kaki masing-masing, masih belum kering. Wajah-wajah kesakitan tampak terlihat jelas.
"Mereka biasa menyasar toko yang baru buka, karena suasana di lokasi masih sepi. Pelaku ditangkap di 2 tempat di Kali Deres, Jakarta Barat, dan Tangerang," tambahnya.
Randy Prayogo, salah satu pelaku mengaku, baru dua kali melakukan aksinya. Dia juga mengaku membacok korban, karena panik. Apalagi, saat itu hari sudah mulai terang. Takut tertangkap, pelaku lalu berbuat nekat.
"Saya bacok sekali. Sebelumnya, tidak ada perlawanan. Saya panik. Uangnya buat main game online di warnet. Belum pak. Saya belum menikah. Menganggur," ungkapnya.
Akibat perbuatannya, ketiga remaja asal Jakarta penggila judi online ini dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan, dan hukuman pidananya 12 tahun penjara.
(ysw)