Perkuat Integrasi Antarmoda, DKI Ubah OK Otrip Menjadi Jak Lingko

Senin, 08 Oktober 2018 - 10:56 WIB
Perkuat Integrasi Antarmoda,...
Perkuat Integrasi Antarmoda, DKI Ubah OK Otrip Menjadi Jak Lingko
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan program integrasi transportasi publik antarmoda yang diberi nama Jak Lingko. Program ini merupakan perbaikan dan pengembangan dari program sebelumnya yang telah berjalan yakni OK Otrip. Dengan program ini seluruh operator angkutan kecil menjadi sebuah jaringan dengan Transjakarta.

“Alhamdulillah, hari ini bersejarah bagi kita semua di Jakarta, untuk pertama kalinya seluruh operator angkutan kecil bersama dengan Transjakarta menjadi sebuah jaringan yang sama,” ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat peluncuran Jak Lingko, di Balai Kota, Senin (8/10/2018).

Menurut Anies, program OK Otrip di Jakarta sudah berjalan cukup baik. Namun DKI menganggap perlu pengembangan sehingga pada fase kedua ini diluncurkan program baru yang mencerminkan integrasi. "Kami menggunakan kata Jak Lingko ini menjadi sistem transportasi terintegrasi," ucap Anies.

Anies menjelaskan, Jak Lingko memiliki makna 'Jak' yang berarti Jakarta dan 'Lingko' berarti jejaring atau pengintegrasian. Lingko merupakan sebuah kosakata baru di dalam bahasa Indonesia yang sudah disepakati oleh Badan Bahasa dan akan dipublikasikan akhir Oktober bersama ratusan kosakata baru di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Kata Lingko sendiri diambil dari jenis pengelolaan pengairan sawah di Manggarai, Nusa Tenggara Timur, di mana sistemnya adalah sistem seperti jejaring laba-laba. Jadi, nama sistem transportasi massal tersebut dapat mencerminkan makna jejaring atau terintegrasi.

Jak Lingko juga memiliki filosofi ‘Jaringan Terinterigrasi Aman dan Nyaman’ sebagai perwujudan dari Kota Jakarta Metropolitan yang merupakan Ibu Kota Republik Indonesia, di mana seluruh kegiatan dari tingkat lokal sampai dengan internasional terfokus di Jakarta dengan segala keragaman yang dimiliki.

Oleh sebab itu, kata Anies, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya dalam mewujudkan ‘Jakarta yang Maju Kotanya dan Bahagia Warganya’, khususnya merasakan kemudahan dan kenyamanan menggunakan transportasi publik dalam keterjangkauan.

Pemprov DKI Jakarta turut mengajak segenap lapisan masyarakat untuk dapat menyampaikan gagasan/ide desain Logo Jak Lingko. Informasi lebih lanjut mengenai sayembara logo akan diinformasikan melalui kanal-kanal media sosial Pemprov DKI Jakarta dan PT Transjakarta.

“Babak berikutnya, kami mengundang Asosiasi Design Grafis Indonesia untuk membantu, kami ingin membuka sayembara untuk merancang logo Jak Lingko. Logonya tidak ditentukan oleh Pemprov DKI Jakarta, tapi mengundang warga Jakarta untuk merancang design logo Jak Lingko ini. Sebuah rancangan yang kami berharap akan bisa mencerminkan jejaring (sistem) transportasi (publik di Jakarta). Jadi, akhir bulan Oktober ini kita bisa umumkan (logonya),” kata Anies.

Anies berharap melalui pengembangan program ini seluruh moda transportasi massal dapat terintegrasi dan terkoneksi ke dalam satu sistem yang semakin memudahkan masyarakat pengguna transportasi melakukan aktivitas sehari-hari, serta mengubah pola pengguna kendaraan pribadi untuk berpindah ke transportasi massal. Termasuk meningkatkan kesejahteraan, baik bagi masyarakat dengan tarif terjangkau/murah, maupun pengemudi angkutan bus kecil dengan perolehan penghasilan/gaji yang tetap.

Diketahui sebelumnya, melalui Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta dan PT Transjakarta, Pemprov DKI Jakarta pada Senin (1/10/2018) telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan 11 operator transportasi atau angkutan bus kecil.

MoU itu terkait penyediaan jasa layanan pengumpan dengan bus kecil dalam program integrasi transportasi di Jakarta. Hal ini menjadi cikal bakal perluasan OK Otrip yang nantinya melibatkan moda transportasi berbasis rel, seperti MRT dan LRT.

Adapun capaian program layanan transportasi massal terhitung 1 Januari hingga 5 Oktober 2018, sebagai berikut:
• Tergabungnya 484 Armada Bus Kecil.
• Terjualnya 96.622 kartu OK-Otrip terintegrasi dengan Transjakarta.
• Terlayaninya lebih dari 5 juta pelanggan, dengan capaian pelanggan tertinggi 68.404 per hari.
• Bergabungnya 11 operator bBus kecil.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0785 seconds (0.1#10.140)