Periksa Kesehatan Hewan Kurban, Pemkot Bogor-IPB Turunkan 6 Tim

Selasa, 14 Agustus 2018 - 19:45 WIB
Periksa Kesehatan Hewan Kurban, Pemkot Bogor-IPB Turunkan 6 Tim
Periksa Kesehatan Hewan Kurban, Pemkot Bogor-IPB Turunkan 6 Tim
A A A
BOGOR - Pedagang hewan kurban mulai menjamur di sejumlah pinggir jalan di Kota Bogor jelang Idul Adha 1439 Hijriyah. Untuk memberi rasa aman bagi masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) mulai mengintensifkan pemeriksaan kesehatan hewan kurban ke sejumlah pedagang.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, IPB selalu mengerahkan sekitar 600 mahasiswa dan dokter hewan dari FKH. Rencananya mereka bakal disebar pada 20 Agustus ke sejumlah daerah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor, Irwan Rianto, mengatakan telah membentuk enam tim untuk pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Tim itu terdiri atas 14 petugas veteriner Dinas Pertanian dan dokter hewan maupun mahasiswa dari FKH IPB.

"Sejak Jumat (10/8/2018) kami sudah berkeliling ke wilayah-wilayah melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang dijajakan di pinggir jalan," ujarnya, Selasa (14/8/2018).

Dalam pemeriksaan hewan kurban ini pihaknya juga dibantu para peneliti dari Puslitbang Peternakan, Kementerian Pertanian. Adapun sasarannya sebagian besar pedagang hewan ternak kurban dadakan.

Menurut dia, tujuan dari pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini sebagai upaya mengantisipasi penyebaran penyakit. "Sehingga hewan yang dijual dadakan di Kota Bogor itu aman dari penyakit, sehat, utuh, dan memenuhi syariat Islam," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Kota Bogor, Patrianatariksina, mengungkapkan, sejauh ini baru pedagang hewan kurban di ruas jalan protokol yang sudah diperiksa.

"Belum semua pedagang yang ada di 68 kelurahan kami datangi. Mungkin sampai saat ini baru sekitar 10 sampai 15 pedagang saja dan belum ditemukan adanya penyakit pada hewan kurban yang dijual dipinggir jalan itu," jelasnya.

Ia memprediksi, pada H-4 atau empat hari menjelang Idul Adha jumlah peternak hewan kurban dadakan akan banyak bermunculan, terutama untuk jenis hewan domba maupun kambing.

"Selama itu juga kami petugas pemeriksaan kesehatan hewan terus intensif melakukan pemeriksaan ke setiap wilayah," tandasnya.

Pihaknya memperkirakan permintaan hewan kurban di Kota Bogot, seperti sapi, akan terus meningkat atau dikisaran 3.000 ekor. "Jumlah ini terus bergerak. Rata-rata sapi yang dijual di Kota Bogor ini berasal dari Jawa Tengah, sapi Kupang dari NTT," ucapnya.

Untuk sapi terberat yang saat ini ada di Kota Bogor mencapai 1 ton, yakni tersedia di Bursa Hewan Qurban, tepatnya di Kantor Pusat Penelitian Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak) Kementerian Pertanian di Jalan Pajajaran, Bogor Tengah, Kota Bogor.

"Dengan harga jual tahun 2018 ini sapi berkisar antara Rp60 ribu sampai Rp65 ribu per kg bobot hidup. Sedangkan untuk kambing atau domba Rp90 ribu sampai Rp95 ribu per kg bobot hidup," ucapnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4349 seconds (0.1#10.140)